Selasa, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 4 Agutus 2009 04:00 wib
5.693 views
Teroris Yahudi Menyerang Pendukung Arab Palestina di Perancis
Empat orang yahudi Perancis, anggota Perkumpulan Pembela yahudi (Jews Defense League - JDL), menyerang dan merusak sebuah toko buku di Perancis milik seorang pro Arab Palestina.
Keempat anggota JDL yang berusia 16 - 26 itu ditangkap setelah terbukti telah melakukan perusakan sebuah toko pada hari Sabtu dengan mengenakan topeng, menghancurkan komputer dan membakar buku-buku dan alat-alat belajar lainnya.
Pada hari Rabu, para pendukung pemilik toko tersebut mengadakan aksi solidaritas atas kejadian penyerangan dan perusakan tersebut, menyatakan bahwa pendukung hak-hak rakyat Palestina akan melawan segala bentuk tekanan oleh apapun kekuatan yang dimiliki oleh JDL.
Sementara di Amerika Serikat organisasi JDL ini telah dikelompokkan oleh FBI sebagai organisasi teroris karena mereka selalu menggunakan kekerasan untuk meraih tujuan politiknya.
Pada tahun 1986 sebuah kajian terorisme domestik oleh Departemen Enerji AS menyimpulkan bahwa : "selama lebih dari satu dekade, JDL merupakan salah satu organisasi teroris yang paling aktif di AS. Sejak tahun 1968, JDL dalam setiap operasinya telah membunuh 7 orang dan melukai 22 orang, 62 % tindakan yang dilakukan JDL adalah merusak harta benda, 30 % menyerang perdagangan, 4 % menyerang lembaga pendidikan, dan 2 % serangan terhadap sasaran keagamaan. (Department of Energy, Terrorism in the United States and the Potential Threat to Nuclear Facilities, R-3351-DOE, January 1986, pp. 11-16)
Perkumpulan JDL ini didirikan oleh Rabbi Meir Kahane, seorang ekstrimis sayap kanan yang secara terbuka menyatakan pembelaan terhadap aksi pembasmian orang-orang Arab. Meir juga mendirikan Kach movement, sebuah kelompok teroris yang dilarang di Israel karena senantiasa melakukan kekejaman dalam aksinya terhadap orang Arab.
Di Perancis, JDL menjadikan pembunuhan seorang pemuda Yahudi pada tahun 2006 oleh kelompok Anti-Semit sebagai alasan pembentukan perkumpulan tersebut. Mereka menolak dikatakan mempunyai hubungan dengan JDL di Amerika. Dinyatakannya hanya kebetulan saja mempunyai nama dan filosofi yang sama.
Toko buku yang diserang pekan ini adalah toko buku yang juga pernah diserang pada tahun 2006 oleh JDL, tetapi tidak pernah ada tindakan terhadap mereka.
Olivia dan Nicholas Zamour, pemilik toko buku yang dirusak oleh JDL menyampaikan kepada Surat Kabar Yedioth Ahranoth, "Kami melihat disini hari ini untuk pertama kalinya ada solidaritas yang ditunjukkan oleh ratusan orang yang bersimpati kepada rakyat Palestina, melawan pemerintah Perancis pro Yahudi."
Mereka juga mengatakan tentang JDL, "Ini adalah organisasi fasis yang tidak pernah ragu menyerang orang dan tempat. Mereka tidak pernah takut karena sampai hari ini tidak ada langkah apapun yang diambil oleh pemerintah terhadap mereka. Bahkan, hingga hari ini tidak ada perubahan apapun dari sikap mereka. Kalau tiga tahun lalu mereka merusak toko kami pada waktu tengah malam dengan merusak jendela. Hari ini mereka melakukan hal yang sama pada waktu tengah hari dengan tanpa rasa takut."
(http://www,imemc.org/article/61081) - (sal/voa-islam)
(sal/voa-islam)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!