Innalillah wa inna ilaihi roji’un
Bismillahirrahmanir rahim.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
“Dan sungguh akan kami uji kalian dengan sesuatu dari rasa takut,kelaparan dan kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan. Dan berilah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar.Mereka yang apabila ditimpa musibah mengatakan “Innalilllah wainna ilaihi roji’un”.Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka.Dan merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al Baqarah: 155-157)
Telah berpindah ke rahmat Alloh ta’ala, Syaikh kami, Panutan kami, Orang tua kami, asy-Syaikh Abdulloh bin Abdirrohman bin Jibrin pada jam 2 siang hari senin 20 Rajab 1430 H. Beliau akan disholatkan pada siang hari selasa 21 Rajab 1430 H di (masjid) Jami’ al-Imam Turki bin Abdillah (al-Jami’ al-Kabir) di Riyadh. Dan beliau akan dimakamkan di pekuburan al-Aud.
Kami memohon kepada Alloh agar mencurahkan rahmat-Nya kepada beliau, dan membalas beliau dari kaum muslimin dengan sebaik-baik balasan. Dan menjadikan beliau bersama para malaikat di surga firdaus yang paling tinggi. Sesungguhnya Dia Yang mengurusi hal itu dan Yang berkuasa atasnya.
inna lillahi wa inna ilaihi roji’un
Kantor Syaikh Abdulloh al-Jibrin
Senin 20 Rajab 1430 H (13 Juli 2009 M)
Lihat Biografi Beliau :
http://www.voa-islam.com/news/islamic-world/2009/07/14/288/biografi-asy-syaikh-abdullah-bin-abdurrahman-al-jibrin/
Sumber: http://ibn-jebreen.com/article2.php?id=68
Sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, “Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak mengangkat (menghilangkan) ilmu langsung mencabutnya dari dada manusia, tetapi mengangkat ilmu dengan mewafatkan ulama. Sehingga ketika tidak ada lagi orang alim, manusia akan mengangkat orang jahil sebagai pemimpin (agama), lalu mereka bertanya (sesuatu kepada mereka), mereka memberi fatwa tanpa ilmu, maka mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Bukhari & Muslim)