Sabtu, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Juli 2009 06:08 wib
7.129 views
China Melarang Masjid Urumqi Digunakan Untuk Shalat
China Melarang Masjid Urumqi Digunakan Untuk Shalat
Pemerintah China memerintahkan mesjid di barat kota Urumqi tidak di buka untuk Shalat Jum'at.
Perintah ini datang beberapa hari setelah kerusuhan antara Muslim Uighur dengan Etnis Han China. Sejauh ini sedikitnya 156 orang telah terbunuh.
Ribuan pasukan tetap berada di Urumqi, Ibukota Provinsi Xinjiang, untuk mencoba menjaga ketertiban.
Pemerintah Otoritas China berjanji untuk memberi “hukuman berat” bagi mereka yang terlibat huru-hara.
Banyak masjid-mesjid yang ditutup sejak kerusuhan pecah sejak hari minggu.
Seorang pejabat pemerintah yang tak mau di sebut namanya kepada kantor berita AFP mengatakan bahwa perintah untuk tidak membuka masjid untuk shalat pada hari jum'at, hari yang suci dalam sepekan bagi umat Islam di berikan untuk keselamatan penduduk lokal.
Pejabat pemerintah mengatakan orang harus tinggal dan shalat di rumah daripada berkumul di masjid-mesjid.
Seorang laki-laki Uighur di luar masjid Hangtari di Urumqi mengatakan, ia telah mendengar bahwa shalat di larang,tetapi tidak ada yang bisa kami lakukan.
Pemerintah China takut bahwa orang-orang akan menggunakan agama untuk mendukung “Pasukan Ketiga”,kata orang tersebut yang di ketahui bernama Tursun.
“Pasukan Ketiga” adalah istilah yang di gunakan pemerintah china untuk Separatis, Teroris dan Ekstrimis
Wartawan BBC, Quentin Sommervile di Urumqi mengatakan, pemerintah dengan jelas telah memutuskan lebih baik untuk melarang Muslim Xinjiang utuk shalat daripada mengambil resiko membiarkan puluhan ribu orang untuk bekumpul di mesjid
Jaringan Al-Qaeda
kekerasan yang di mulai sejak minggu, ketika orang-orang Uighur berkumpul memprotes keributan maut yang terjadi antara orang Uighur dan orang Han di Pabrik Mainan di Selatan Guangdong beberapa waktu yang lalu .
Orang-orang China berajalan melewati aparat keamanan di urumqi (9 juli 2009), keamanan semakin meningakat di kota belakangan sejak kerusuhan.
Para pejabat mengatakan 156 orang, kebanyakan Etnis Han meninggal di kerusuhan hari Minggu.
Kelompok Uighur mengatakan lebih banyak lagi yang meninggal, dan mengklaim 90 % yang mati adalah orang-orang Uighur. Mereka mengatakan aparat keamanan bertindak terlalu berlebhan dalam protes damai
Lebih dari 1400 orang di perkirakan di tahan.
Suasana tetap tegang, dengan pasukan diseluruh kota dan polisi bersenjata di seluruh kota tetangga Uigur, kata koresponden kami.
Anggota kelompaok Etnis Han telah mengancam untuk membalas dendam, sehingga banyak orang Uighur takut meniggalkan rumah mereka, ia menambahkan.
Pada hari Kamis China mengatakan, banyak sekali bukti bahwa beberapa dari mereka yang terlibat dalam kekerasan itu telah di latih oleh kelompok teroris dari luar termasuk Al-Qaidah.
Pejabat Kementrian Luar Negri Qin Gang tidak mengatakan apa bukti tersebut, tapi dia mengatakan bahwa kelompok-kelompok itu tidak terlepas dari jaringan teroris yang ganas dari luar negeri
Ketegangan telah meningkat di Xinjiang selama bertahun-tahun. Setelah pendatang dari Etinis Han membanjiri wilayah itu di mana suku Minoritas Uighur terkonsentrasi.
Banyakan orang Uighur merasa pertumbuhan ekonomi di serobot oleh Etnis Han dan mereka juga kompalain terhadap Diskriminasi dan Berbagai Hak yang di batasi.
sumber: www.news.bbc.co.uk
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!