Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |
Oleh: Khamsiyatil Fajriyah
Membela kebatilan dan menolak kebenaran sepertinya semakin diperlihatkan oleh rezim. Pekan ini kegaduhan dimulai oleh Kemendagri yang diwakili oleh Dirjen dukcapil, Zufan Arif Fakhrulloh. Dalam rapat virtual dirjen kependudukan dan catatan sipil, dia mengatakan bahwa pemerintah akan membantu pembuatan e KTP transgender berikut surat-surat kependudukan yang lain.
Anggota Komite 1 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Abdul Rachman Thaha mengkritik rencana Kementerian Dalam Negeri untuk para transgender. Menurutnya, rencana itu akan berdampak besar bagi masyarakat. Meskipun kemudian dijelaskan oleh Zufan bahwa yang dimaksud membantu bukan dengan menambahkan kolom transgender di kolom identitas jenis kelamin ataupun menambah nama alias. Karena biasanya para transgender ini memiliki nama alias. Nama asli laki-laki kemudian beralias menjadi nama perempuan.
Transgender adalah Penyimpangan
Kita tidak berbicara tentang takdir Allah, yaitu ketika ada seseorang yang dilahirkan cacat alat kelaminnya, kemudian setelah pemeriksaan medis yang memadai dan semakin berkembangnya teknologi, akhirnya seseorang tadi dinyatakan sebagai laki-laki atau perempuan. Tetapi kita berbicara tentang kaum yang melawan takdir Allah.
Mereka merasa dirinya terperangkap dalam badan yang salah. Akhirnya berperilakulah dia seperti yang dikehendakinya. Terlahir sebagai perempuan sempurna, berperilaku dan berdandan sebagaimana laki-laki. Dan sebaliknya, terlahir sempurna sebagai seorang laki-laki tetapi kemudian berperilaku gemulai seperti perempuan.
Kecenderungan seperti ini sangat diberi tempat di kehidupan liberal demokrasi. Di masa lalu, kaum ini terlihat menjijikkan dan dipinggirkan. Tetapi dengan semakin gencarnya media menunjukkan eksistensi mereka, masyarakat akhirnya 'menerima' mereka dan menganggap lucu tingkah lakunya. Jumlah mereka semakin bertambah, semakin kuat dengan membentuk komunitas.
Kalau ada yang berdalih, bahwa biarkan mereka toh tidak akan mengganggu kita, jelas itu adalah pemikiran yang lahir dari pemikiran liberal. Pemikiran yang standarnya hanya berdasarkan hawa nafsu. Dan seperti biasa, gaya hidup sesuai hawa nafsu telah membuat kekacauan dalam kehidupan manusia. Bukankah kehidupan kalangan ini telah menyebarluaskan LGBT berkelanjutan dengan penyakit yang mematikan dan tidak hanya menjangkiti kalangan mereka saja? Ini sungguh menjadi musibah bagi semua manusia.
Sistem hidup bebas, liberal jelas bukan hidup seorang muslim. Standar hidup seorang muslim adalah bagaimana Allah dan Rasulullah memberi aturan tentang segala persoalan hidup. Termasuk tentang bagaimana seseorang harus bersikap dan bertingkah laku atas anugerah Allah, terlahir sebagai laki-laki atau perempuan. Maka seperangkat aturan telah diberikan kepada Allah kepada laki-laki juga perempuan agar keduanya hidup tenang, tentram sesuai fitrahnya.
Untuk pencegahan tingkah laku menyimpang ini, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki. Bila terbukti mereka melakukan liwath, homoseksual, maka mereka akan dibunuh dengan cara yang mengenaskan yaitu dilempar dari bangunan tertinggi hingga mati. Bukan kejam, tetapi inilah langkah untuk menyelematkan manusia dari kehancuran.
Solusi Masalah Transgender
Kondisi mereka yang miskin, kesulitan mendapatkan pelayanan birokrasi juga dialami oleh penduduk Indonesia yang lain, yang tidak mengalami penyimpangan seksual. Masih ada 15 persen penduduk Indonesia yang tidak terdaftar dalam BPJS dan 23 juta orang yang tidak memiliki e-Ktp. Kalau pemerintah tengah melakukan program 'mengasihi' rakyatnya, maka seharusnya bukan mereka saja yang dikasihani, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia.
Bertoleransi dengan penyimpangan mereka atas nama moderat, juga jelas adalah langkah yang sesat. Ini sama dengan tindakan membiarkan mereka sengsara, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat. Mengasihani mereka seharusnya adalah dengan mengembalikan mereka ke jalan yang benar, dengan pembinaan dan lingkungan kehidupan masyarakat yang mendukung.
Tetapi, bila kita terus mempertahankan sistem hidup sekular yang menuhankan kebebasan, abai tentang pahala dan dosa, abai tentang laknat Allah dan Rasulullah, juga tanggung jawab di akhirat nanti, rasa-rasanya tak ada jalan bagi kita untuk menikmati kebijakan yang menentramkan hati dan menenangkan jiwa. Wallahu alam. (rf/voa-islam.com)
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Di Akhir Desember Harus Semakin Khawatir Bencana, Kenapa?Kamis, 26 Dec 2024 12:03 |
|
Feminisme dan Delusi Kesetaraan GenderRabu, 25 Dec 2024 20:55 |