Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.543 views

Isra Miraj di Era Covid

 

Oleh:

Imam Shamsi Ali || Presiden Nusantara Foundation

 

BERHUBUNG karena lagi di perjalanan, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk menulis bersambung tentang Isra Mi'raj dalam berbagai sudutnya. Minimal saya akan menuliskan 12 pelajaran penting dari peristiwa Isra Mi'raj ini. 

Merespon mereka yang ragu atau ingkar 

Sebelum saya memasuki aspek-aspek penting dari Isra' Mi'raj, saya ingin merespon kepada pihak-pihak yang berusaha mengaburkan, bahkan membangun keraguan tentang peristiwa agung dalam sejarah Islam ini. Bahkan  mereka dengan penuh percaya diri (istilah positif) atau penuh keangkuhan (istilah negatif) mengingkari eksistensi Isra Mi'raj yang telah menjadi konsensus Umat selama ini. 

Saya memulai dengan mengutip ayat yang pepuler tentang Perjalanan…

Dari sekian banyak argumentasi tentang kebenaran (hakikat) Isra’ Mi’raj, “qudratullah” atau kekuasaan dan kekuatan Allah yang tiada batas menjadi argumentasi yang utama. Perjalanan ini bukan inisiasi Muhammad SAW. Tapi atas iradah (kehendak) dan qudrah (kuasa) Allah SWT. Dan karenanya ayat di awal Surah Al-Isra itu berbunyi “Subhana alladzi asraa bi abdihi” (Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya). 

Frase “subhana” atau Maha suci adalah ungkapan kesempurnaan sekaligus keyakinan akan tiadanya kekurangan, keterbatasan atau kelemahan Dia yang mencipta langit dan bumi. Oleh karenanya perjalanan ini tidak diragukan bersentuhan dengan kesempurnaan Allah dalam kuasaNya.

Dengan sendirinya sesungguhnya mengingkari kebenaran Isra Mi’raj hanya karena akal kita tidak mampu memahaminya, boleh jadi sebuah bentuk pengingkaran kepada kebesaran Allah itu sendiri. 

Kesulitan itu selalu bersama kemudahan 

Kerap kita keliru dalam menterjemahkan ayat “inna ma’al usri yusra” dengan “sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Padahal ayat itu tidak memakai kata “ba’da” (setelah). Tapi memakai kata “ma’a” yang berarti bersama. 

Artinya sesungguhnya ketika ada kesulitan atau tantangan yang terjadi dalam hidup, hadir pula bersamanya kemudahan dan peluang itu. Hanya saja memang tabiat manusia, sebagai bagian dari kelemahannya yang dho’if (lemah), haluu’a (panik) dan ‘ajuula (tergesa-gesa) ketika tertantang atau mengalami kesulitan pastinya yang akan nampak di matanya adalah kesulitan itu sendiri. 

Peristiwa Isra Mi’raj sesungguhnya mengajarkan hal itu. Bahwa di tengah tantangan dan kesulitan yang dihadapi Rasul pada saat itu, justeru di saat itulah Allah memperjalankannya di malam hari. Seolah Allah ingin membuktikan kedekatan. Sekaligus dengan perjalanan itu Rasulullah melepaskan kepenatan, sekaligus menghadirkan kembali energi baru untuk perjuangan yang masih panjang.

Mayoritas Ulama berpendapat bahwa Isra’ Mi’raj terjadi di tahun 13 kenabian, atau beberapa bulan sebelum Hijrah ke Madinah. Yang pasti adalah bahwa masa itu adalah situasi yang paling pelik dan menekan bagi Rasulullah SAW. 

Setelah keluarga besar Bani Hasyim di boikot yang berakibat kepada kelaparan bahkan kematian sebagian anggota keluarga baginda. Di antara yang meninggal ketika itu adalah paman Rasulullah SAW yang sekaligus Ayah angkat beliau Abu Tholib dan isteri tercinta sekaligus penyandang dana Dakwah beliau Khadijah RA. 

Pemboikotan dan meninggalnya dua orang terdekat Rasulullah itu menjadikan beliau berada dalam situasi sulit dan kesedihan yang dalam. Maka tahun itu oleh beliau disebut sebagai “aamul huzni” atau tahun kesedihan. 

Dalam situasi seperti itulah Allah ingin membuktikan kasih sayang dan penjagaaNya kepada hamba tercintaNya (abdihi) Muhammad SAW. Dan itu dalam bentuk sebuah perjalanan khusus di malam hari (Isra) dan perjalanan ke atas (mi’raj) untuk menerima sebuah hadiah terbesar baginya dan untuk Umatnya berupa sholat. 

Hal ini dengan sendirinya mengajarkan kepada kita bahwa dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan hidup jangan pernah merasa ditinggalkan Allah. Karena boleh jadi justeru kesulitan itu adalah kendaraan bagi hadirnya kemudahan yang tiada terduga. 

Yang diperlukan sesungguhnya dalam menyikapi kesulitan dan tantangan itu adalah keyakinan yang kokoh dan konstan (unshaken). Karena boleh jadi justeru kesulitan hadir sebagai bagian dari proses kehadiran kemudahan dan peluang. Kesulitan dihadirkan untuk mengukur kesiapan hambaNya dalam menerima kemudahan dariNya. 

Perlu disadari bahwa ujian dalam bentuk kesulitan itu terkadang lebih ringan dibanding dalam bentuk kesenangan. Orang yang diuji dengan kesulitan di satu sisi diingatkan akan kelemahan dan keterbatasannya. Di sisi lain dipacu untuk membangun kekuatan untuk menghadapi kesulitan itu. Sehingga dia akan sadar dan bangkit. 

Sebaliknya orang yang diuji dengan kesenangan boleh jadi lupa diri. Dan pada akhirnya terjatuh ke dalam lobang kehinaan yang dalam. Kehinaan yang tidak saja di dunia. Justeru yang berbahaya adalah kehinaan ukhrawi.

Situasi Pandemi Covid 19 saat ini tak disangkal lagi membawa kesulitan demi kesulitan dan terasa menghimpit. Tidak saja bahwa ada di antara kita atau kerabatnya yang sakit bahkan meninggal dunia. Tapi lebih dari itu juga konsekwensi ekonomi dan bahkan sosialnya sangat besar. Ada yang kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan misalnya. 

Namun jika semua itu dilihat dengan bukan sekedar penglihatan kasat saja (‘sin) tapi dengan penglihatan batin (bashirah) akan ditemukan makna-makna besar yang Allah telah siapkan. Bahkan bersamaan dengan Covid itu sendiri sendiri ada peluang-pelang yang Allah telah siapkan. Tahu atau tidaknya kita, keyakinan itu mengatakan demikian adanya. 

Kalau saja seorang Mukmin konsisten dengan Iman dan agamanya, Allah akan mengangkatnya ke tingkat yang tinggi. Tidak selalu mengangkat secara fisik. Tapi derajat kemuliaan dan kehormatannya ditinggikan oleh Allah SWT.

Semoga dengan mengingat peristiwa Isra Mi’raj Rasulullah SAW kita semakin tersadarkan jika pada kesulitan dan tantangan yang sedang kita hadapi, apapun wujudnya, terdapat pintu kemudahan dan peluang yang baik. 

Ujiannya kemudian adalah apakah kita tetap dalam iman dan takwa kita. Atau sebaliknya justeru kesulitan itu menjadikan kita lemah dan jauh dari Dia yang sesungguhnya mengendalikan segala sesuatu? 

“Wa man yattaqillah yaj’allahu makhraja wa yarzuqhu min haetsu laa yahtasib”. (Bersambung....).*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X