Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.061 views

Serangan Liberalis pada Kerudung, Serangan pada Ajaran Islam

 

Oleh: Fatimah Azzahra, S. Pd

"Agama itu hal yang pribadi," cuit akun dw_indonesia. Selang beberapa lama, ia kembali berkicau mempertanyakan, "Apakah anak-anak yang dipakaikan #jilbab itu memiliki pilihan atas apa yang ia kenakan?"

Akun dw_indonesia pun diserbu netizen. Banyak yang tak setuju dengan pernyataannya. Satu waktu bilang agama hal pribadi, tapi ia sendiri menyerang orangtua yang mengajari anak-anaknya menutup aurat dengan memakai kerudung. Bukankah ini dua hal yang bertentangan?

Tampak bahwa Deutsche Welle (Gelombang Jerman) ini menyerang muslim yang sedang berusaha mempraktikkan ajaran agamanya. Bahkan menyambungkan pernyataannya dengan pendapat beberapa psikolog yang mendukung cuitannya. Seolah pendapat mereka berdasarkan ilmu, bukan serangan tanpa dasar. Tapi, dari pendapat-pendapat yang ada itu, mereka tak meminta tanggapan ulama.

Liberalisme dan Islamophobia

Bukan kali pertama ajaran Islam diserang. Perihal menutup aurat bagi wanita, bepergian tanpa mahram, hak talak, sampai masalah warisan sudah pernah diserang. Jadi, tak aneh jika persoalan berpakaian bagi kaum muslim pun kembali diserang. Serangan ini sengaja dilontarkan oleh mereka agar muslim benci, tak suka pada agamanya sendiri. Juga agar muslim enggan mempraktikkan ajaran agamanya. Semakin jauhlah muslim dari agamanya, dan semakin dekat dengan ide-ide kebebasan yang rusak dan merusak.

Islamophobia pun muncul dari hasil serangan ini. Monsterisasi ajaran islam. Seolah hal yang buruk jika menutup aurat, dan hal yang baik jika bertelanjang atau berpakaian tapi minim bahan. Seolah pemaksaan kala muslimah menutup auratnya, mengekang dan membelenggu dengan pakaiannya. Parahnya, mereka menjual ide ini dengan disandingkan ilmu psikologi yang sumbernya mereka buat sendiri. Sehingga mereka katakan hal buruk akan terjadi kala anak-anak di pakaikan jilbab sejak dini, perkembangannya akan terganggu, dan sebagainya. Padahal, itu hanya asumsi dan spekulasi.

Pembiasaan Taat vs Pembiasaan Bebas

Semua orang sepakat butuh waktu untuk membiasakan diri berbuat baik. Butuh waktu tuk kita bisa terbiasa bangun pagi. Butuh waktu bagi kita tuk bisa sholat tepat waktu. Butuh waktu bagi kita tuk malu kalau membuka aurat. Salah satu hasil studi menyatakan dibutuhkan sekitar 18-254 hari bagi orang untuk membentuk kebiasaan.

Berbuat baik butuh pembiasaan, berbuat tidak baik pun berdasarkan pembiasaan. Terserah kita mau ikut pembiasaan baik atau buruk. Mari kita bandingkan. Jika sejak dini sudah diedukasi jika muslimah itu mulia di hadapan Allah, muslimah itu istimewa dalam Islam. Karena kemuliaan dan keistimewaannya inilah ada aturan untuk menutup aurat. Memakai pakaian yang sopan, rapi, tidak membentuk lekuk tubuh. Insyaallah, jika istiqomah dibiasakan hingga baligh, maka ketika baligh ia takkan tergoda untuk mencicipi baju seksi untuk dipakai keluar rumah. Malu kala aurat terbuka, malu jika auratnya terlihat yang lain. Itulah yang tertanam dalam diri anak-anak.

Lain halnya jika dibiasakan memakai pakaian seksi atau kurang bahan sejak kecil. Biasa memperlihatkan lekuk tubuhnya. Biasa memperlihatkan lengan, juga pahanya. Maka, ketika usia remaja, usia dewasa, ia pun akan biasa saja memperlihatkan lekuk tubuhnya kepada orang lain.

Zaman sekarang, zaman penuh kemaksiatan, bahaya akan datang menghampiri mereka yang terbiasa berpakaian minim. Ada pedofilia mengintai. Setelah remaja dan dewasa konsep bebas dan suka-suka gue jadi pembenaran dalam beraktivitas. Sehingga peluang gaul bebas semakin terbuka lebar. Atau bisa jadi korban pelecehan seksual. Na'udzubillah.

Menutup Aurat, Benarkah Paksaan?

Mungkin kaum liberal ini lupa, saat kecil apa saja yang dibiasakan oleh orangtuanya. Bayangkan jika anak kecil diminta untuk memilih makanan. Maka, mereka akan lebih memilih es krim, coklat, permen dibandingkan sayur, buah, lauk lainnya. Tapi, orangtua kita mendidik kita bahwa tak baik jika makan terlalu banyak es krim, coklat atau permen. Bisa mengakibatkan kerusakan gigi, jadi "sugar rush", dan sebagainya. Akhirnya, walau pun terpaksa, kita tetap makan sayur, buah dan lauk.

Begitu pun dengan menutup aurat. Orangtua yang sayang anaknya, akan membiasakan anaknya tuk taat sejak dini. Karena mereka paham bahwa ketaatan butuh pembiasaan. Walau bisa jadi awalnya mengeluh, tapi dengan kesabaran orangtua, akhirnya anak-anak sendiri yang akan merasa malu, tak nyaman jika tak menutup auratnya di hadapan orang.

Tentu orangtua perlu ilmu dalam berbahasa, berkomunikasi dengan anak-anak. Mendidik tanpa mata yang melotot atau teriakan. Karena Rasul pun mencontohkan mendidik dengan kasih sayang dan Cinta. Jangan lupakan usapan, belaian lembut pada ananda. Juga do'a dalam setiap sujud kita.

Akhiri Serangan Liberalis

Serangan semacam ini akan terus bergulir karena mereka berlindung dalam prinsip kebebasan berpendapat yang dipayungi hukum negara ini. Lain cerita jika pemerintah menyandarkan pembuatan aturan kepada Allah. Standar halal haram perbuatan, peraturan pun lahir dari sini.

Islam mewajibkan negara menjaga aqidah umat, termasuk menjaga umat kala melaksanakan ajaran agama.

Serangan terhadap agama akan ditindak tegas, karena mengkriminalisasi ajaran Islam sama artinya dengan mengingkari islam. Penindakan tegas ini akan membuat yang lain berpikir seribu kali untuk menyerang agama Islam.

Teringatlah dengan suatu kisah, kala negeri Perancis berniat akan mengadakan teatrikal yang isinya menyerang Rasul dan Islam. Segera, Khalifah saat itu mengirimkan utusan dan memberikan peringatan. Jika Perancis tidak membatalkan rencananya mengadakan teatrikal tersebut, maka bersiaplah untuk berperang melawan pasukan muslim. Hasilnya, Perancis pun mengundurkan niatnya menyerang Rasul dan ajaran Islam lewat teatrikal.

Rindu kami pada sistem yang bisa menjamin dalam pelaksanaan ajaran Allah, sang Pencipta semesta alam. Semoga segera datang kemenangan bagi kaum muslimin dengan diterapkannya Islam sebagai sistem kehidupan. Wallahu'alam bish shawab. (rf/voa-islam.com)

Ilustrasi: Google 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X