Jum'at, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 30 Oktober 2015 06:16 wib
8.111 views
Palestina yang Semakin Mendidih Melawan Rezim Pendudukan Zionis
YERUSALEM (voa-islam.com) – Serangan dengan pisau terhadap tentara Zionis-Israel di Tepi Barat mengakibatkakn seorang tentara luka, sementara dua penyerang Palestina ditembak mati oleh pasukan keamanan, polisi dan militer mengatakan, Kamis, 29/10/2015.
Dalam sebuah insiden seorang warga Palestina menikam dan melukai penjaga perbatasan Israel di dekat Masjid Ibrahimi, di kota Hebron.
"Seorang warga Palestina menyerang dan menusuk seorang prajurit Israel. Pasukan keamanan langsung menembak penyerang. Tentara itu menderita luka", kata pejabat militer. Juru bicara polisi Micky Rosenfeld mengkonfirmasi bahwa penyerang, berusia 24, telah meninggal.
Dalam insiden kedua Palestina diduga mencoba menusuk seorang tentara Israel di Hebron. Di mana beberapa serangan pisau telah terjadi dalam beberapa hari terakhir.
"Beberapa saat yang lalu pasukan menggagalkan serangan kedua yang menusuk tentara Israel di Hebron. Penyerang Palestina berusaha menusuk seorang tentara IDF di pos keamanan, "ungkap pejabat pernyataan militer.
Kedua insiden diikuti oleh bentrokan antara pemuda Palestina dan pasukan keamanan Israel, ungkap t seorang wartawan AFP di tempat kejadian. Gelombang serangan pisau tersebut dan penembakan telah menyebabkan sembilan warga Israel tewas sejak awal Oktober.
Kematian para penyerang mencapai jumlah warga Palestina yang tewas mencapai 62 orang warga Palestina. Banyak dari mereka yang tewas ditembak dalam protes anti-Israel. Termasuk salah satu wargaArab yang menyerang pasukakn Zionis-Israel juga ditembak mati.
Sementara gelombang protes terus berlarngsung di di Yerusalem, dan tidak berhenti, meskipun mendapatkan balasan berupa serangan senjata dari pasukan Zionis. Ketegangan terus berkobar di Hebron. Di mana bentrokan hampir setiap hari antara pemuda Palestina melawan tentara Israel yang ingnin mendapatkan kemerdekaan dari pendudukan Zionis-Israel dikawasan Tepi Barat.
Protes dalam beberapa hari terakhir telah meletus atas kebijakan Israel menahan jenazah warga Palestina yang sudah tewas dalam aksi smelawan Zionis. Penahanan jenazah oleh Zionis ini, sebagai salah satu dari serangkaian langkah-langkah yang mencoba menghentikan serangan terhadap orang-orang Yahudi, yang dimulai pada awal Oktober sebagai ketegangan yang terjadi akibat pendudukan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem oleh Zionis.
Gerakan Intifdah terus berlrangsung, kendati fihak pemerintah Palestina yang dipimpin Mahmud Abbas, berusaha mendinginkan situasi yang sudah mendidih di Tepi Barat. Semua warga Palestina, tanpa kecuali, sekarang melakukan perlwanan sipil terhadap rezim pendudukan Zionis-Israel, yang mendudukan tanah air mereka.
Sudah lebih 1.000 warga Palestina yangditangkap dan ditahan oleh rezim Zionis, dan dijebloskan ke dalam penjara. Namun, tindakan keras dari Zionis ini tidak menghentikan gerakan Intifadah melawan pendudukan Zionis.
Para ulama diantara Sheikh Yusuf Qardhawi, Sheikh Raad Salah, dan sejumlah pemimpin Hamas telah menyerukan jihad melawan Zionis, dan tidak membiarkan Zionis dan Yahudi Ortodok menginjak dan mengotori Masjid al-Aqsha.
Zionis dengan semena-mena, bukan hanya menduduki tanah Palestina, tapi juga bertujuan menghancurkan al-Aqsha mengganti dengan kui Sulaiman. Inilah titik yang membuat warga Muslim Palestina mendidih. (mashadi/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!