Senin, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 19 Oktober 2015 10:44 wib
13.472 views
Kematian Tokoh Khorasan Sanafi al-Nasr, dan Perubahan Kekuatan di Suriah?
DAMASKUS (voa-islma.com) – Dikabarkan mantan pemimpin kelompok Al-Qaeda yaitu Kelompok Khorasan dinyatakan tewas oleh Washington dalam serangan udara koalisi di Suriah, ungkap pejabat Pentagon, Minggu, 18/10/2015.
Washington menyatakan keberhasilannya dalam serangan udara yang menewaskan Sanafi al-Nasr. Sanafi al-Nasr, pejuang Al-Qaeda, dan warga negara Arab Saudi, dinyatakan terwas dalam serangan udara di barat laut Suraiha, Kamis, tegas pejabat Pentagon.
Al-Nasr juga dikenal sebagai Abdul Mohsen Abdullah Ibrahim al-Sharikh.Sementara itu, Menteri Pertahanan Amerika, Carter : menyatakan, "Operasi ini memberikan pukulan yang signifikan terhadap rencana kelompok Khorasan yang bertujuan menyerang Amerika Serikat dan sekutu-sekutu kami," kata Ash Carter dalam sebuah pernyataan, Sabtu.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau berbasis di Inggris, telah melaporkan kematian al-Nasr, Jumat. Obeservaorium memperefikasi atas kematian al-Nasr, dan mengatakan bahwa al-Nasr tewas dalam serangan di provinsi Aleppo.
Al-Nasr - juga dikenal sebagai Abdul Mohsen Abdullah Ibrahim al-Sharikh – masuk dalam daftar khusus sebagai "teroris global” oleh Departemen Keuangan AS pada tahun 2014.
Sebelumya, al-Nasr dilaporkan tewas beberapa waktu lalu, namun laporan itu palsu. "Amerika Serikat tidak akan menghentikan misinya menghancurkan Al-Qaeda dan sisa-sisa kekuatannya", tambah Carter.
Pentagon menjelaskan al-Nasr sebagai tokoh “jihad" yang paling terkemuka, dan membobilisasi pejuang Al-Qaeda dan mengatakan ia adalah anak kelima pemimpin senior kelompok Khorasan yang tewas dalam empat bulan terakhir.
Washington terus memburu dan memerangi kelompok Khorasan yang dikatakan sel Al-Qaeda, dan dituduh merencanakan serangan di Barat.
Para pejabat Pentagon mengatakan Khorasan adalah bagian dari cabang Al-Qaeda, termasuk Jabhah Al-Nusra, meskipun para ahli dan aktivis meragukan perbedaan antara kedua kelompok.
Dalam wawancara September, Presiden AS Barack Obama memasukan dalam daftar kelompok Khorasan sebagai "ancaman langsung pada Amerika Serikat," memperingatkan bahwa "orang-orang itu bisa membunuh orang Amerika."
Anggota Khorasan telah melakukan perjalanan dari Asia Tengah dan sampai ke Timur Tengah, serta masuk ke Suriah untuk merencanakan serangan terhadap Barat, Amerika Serikat mengatakan. Pentagon mengatakan al-Nasr terlibat dalam gerakan jihad yang sangat menakutkan.
Al-Nasr, tahun 2012, terlibat dalam pengelolaan pendanaan Al-Qaeda dan setahun kemudian pindah ke Suriah, kata AS. Dia juga bertanggung jawab memindahkan dana dari negara donor di Teluk untuk pemimpin Al-Qaeda, ungkap pejabat Pentagon.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan al-Nasr tewas bersama dua anggota senior Jabhah Al-Nusra senior, ketika serangan udara menghantam mobil mereka.
Pada bulan Juli, Pentagon mengatakan telah diambil Muhsin al-Fadhli, pemimpin kelompok Khorasan, dalam "serangan" yang bersifat rahasia, sementara ia sedang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan dekat kota Suriah barat laut Sarmada. Amerika sebagai pemimpin koalisi 'iblis' akan terus memerangi para jihadis.
Kematian al-Nasr tidak akan berdampak serius bagi gerakan jihad di Suriah, karena gerakan jihad di kawasan itu, memiliki kepemimpinan yang belapis. Amerika, Rusia, dan Iran berkomplot kelompok jihad yang sekarang menjadi ancaman bagi kepentingan Rusia, Amerika, dan Iran di kawasan itu.
Maka Rusia, Amerika, dan Iran bersekutu melawan gerakan jihad yang terus berkembang, dan menggerakan seluruh mesin perangnya. Sekalipun upaya yang dilakukan oleh Rusia, Amerika, dan Iran tidak akan banyak mempengaruhi dan sprektrum gerakan jihad yang semakin besar itu. (afgh/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!