Sabtu, 5 Jumadil Awwal 1446 H / 6 September 2014 23:12 wib
11.170 views
Uni Eropa, Amerika, dan Rusia Akan Fokus Menghadapi Ancaman ISIS
MOSKOW (voa-islam.com) - Nampaknya, antara fihak Barat dan Uni Eropa mencapai kesepakatan rahasia dengan fihak Rusia, mengakhiri perang di wilayah Ukhraina timur. Barat, Uni Eropa dan Rusia bersepakat tidak melanjutkan perang, dan hanya akan menguras kemampuan mereka, dan melemahkan kekuatan mereka.
Dibalik kesepakatan antara Barat, Eropa dan Rusia, menghentikan segala konflik yang mengarah kepada perang terbuka, yang ditandai dengan Kesepakatan antara sejumlah pemimpin Barat dan Eropa, dan Presiden Vladimir Putin, diarahkan kekuatan Barat, Uni Eropa, dan Rusia, dan kekuatan mereka difokuskan menghadapi ISIS, yang sudah dinilai menjadi ancaman global.
Tindakan ini mendorong adanya operasi militer oleh pasukan Ukraina untuk mengambil kembali kota-kota tersebut. Para pemberontak yang sebagian besar sudah dipukul mundur ke daerah kekuasaan mereka di Donestk dan Luhansk, melakukan penggempuran baru belakang ini.
Pemerintah Ukraina dan kelompok pemberontak pro-Rusia telah menandatangani kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran yang telah berlangsung hampir lima bulan.
Kedua pihak yang mengadakan perundingan di ibu kota Belarus, Minsk, setuju untuk memulai gencatan senjata pukul 15.00 GMT atau 22.00 WIB. Presiden Petro Poroshenko mengatakan ia akan melakukan semua hal yang mungkin dilakukan untuk menghentikan pertumpahan darah.
Para pemberontak mengatkan gencatan senjata ini tidak mengubah kebijakan mereka untuk memisahkan diri dari Ukraina. Lebih dari 2.600 orang telah meninggal sejak pemberontak menyerbu beberapa kota di sebelah timur.
Tindakan ini mendorong adanya operasi militer oleh pasukan Ukraina untuk mengambil kembali kota-kota tersebut. Para pemberontak yang sebagian besar sudah dipukul mundur ke daerah kekuasaan mereka di Donestk dan Luhansk, melakukan penggempuran baru belakang ini.
Sementara itu dalam pertemuan puncak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang berlangsung di Wales, Inggris Raya, NATO memutuskan akan membentuk pasukan "pelopor" multinasional yang dapat dikerahkan dalam 48 jam sebagai tanggapan atas krisis di Ukraina dan Timur Tengah.
Seluruh daya dan kekuatan antara koalisi Amerika dan Eropa yang tergabung dalam NATO, dan didukung negara-negara Arab, lebih akan difokuskan kepada masalah ISIS yang sekarang sudah menguasai Irak dan Suriah, dan dipandang mengancam kepentingan Barat dan Eropa. Karena itu, mereka mencapai kesepakatan rahasia dengan Rusia, mengakhiri konflik bersenjata di Ukhraina.
Presiden AS Barack Obama bersumpah akan menghancurkan Daulah Islam (ISIS), dan menangkap tokohnya Abu Bakr al-Bagdadi, dan akan menghukum. Seluruh kekuatan dunia diarahkan menumpas Daulah Islam Irak dan Suriah, yang dipandang sudah menjadi ancaman mereka. [afgh/aby/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!