Rabu, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Juli 2014 11:58 wib
15.886 views
Abu Qatadah Menolak Deklarasi Khilafah Abu Bakr al-Bagdadi
AMMAN (voa-islam.com) - Ulama dan tokoh jihadis Abu Qatada, yang diadili atas tuduhan melakukan terorisme di Yordania, mengecam deklarasi khilafah oleh ISIS, sebagai suara yang 'kosong', Selasa, 15/7/2014.
"Deklarasi khilafah oleh ISIS batal dan tidak memiliki arti, karena tidak mendapatkan persetujuan oleh ulama dan para jihadis di berbagai belahan lain dunia," tulis Abu Qatada dalam sebuah dokumen 21 halaman yang diterbitkan di situs jihad.
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang telah berperang di negara tetangga Suriah dan Irak, pada tanggal 29 Juni memproklamasikan "khalifah", dan berhasil menguasai sebagian dari kedua negara dan dipimpin oleh Abu Bakr al-Baghdadi, yang kini menyebut dirinya Khalifah Ibrahim.
"Kelompok ini tidak memiliki wewenang untuk memerintah seluruh umat Islam dan deklarasi mereka tidak berlaku bagi siapapun, kecuali diri mereka sendiri," kata Abu Qatada.
"Itu hanyalah ancaman untuk membunuh lawannya, meminggirkan kelompok lain dan cara kekerasan terhadap lawan, dan memerangi sesama jihadis merupakan dosa besar, yang mencerminkan realitas kelompok ISIS," tulis tokoh ulama dan jihadis kelahiran Palestina.
Abu Qatada, yang telah berulang kali mengkritik ISIS, mendesak umat Islam lainnya bergabung dengan kelompok jihad Sunni. "Kasihan dengan kekuatan jihad lainnya. Bagaimana mereka akan berurusan dengan orang miskin, yang lemah dan orang lain?"
Gerakan jihad Yordania umumnya didominasi oleh kelompok-kelompok yang menolak ISIS, dan mereka mendukung Al-Qaeda dan sekutu Suriah yaitu, Al-Jabhah Nusra di Suriah.
Pernyataan Abu Qatada datang setelah pemimpin dan ideolog kelompok jihad Issam Barqawi, dikenal sebagai Abu Mohammad al-Maqdessi, mengecam deklarasi kekhalifahan pada 2 Juli, lalu.
Zarqawi melihat ISIS sudah berlebihan setelah tokoh jihadis dan pemimpin Al-Qaeda Irak Abu Musab al-Zarqawi, terbunuh, dan Maqdessi meminta kepada ISIS untuk melakukan "Ishlah, bertobat dan menghentikan pembunuhan Muslim dan mendistorsi Islam', tegasnya.
Abu Qatada, yang dideportasi dari Inggris pada Juli 2013 setelah perdebatan yang sangat tegang antara pemerintah Inggris dan Yordania yang menginginkan Abu Qatadah di ekstradisi ke Jordan, kemudian dia dihukum 10 tahun, dan dibebaskan bulan lalu. (afgh/dd/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!