Rabaa Menjadi Simbol Global Melawan Ketidak Adilan Rezim Militer

Istambul (voa-islam.com) Turki Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan "Rabaa" menjadi simbol global menentan ketidak adilan rezim militer Mesir, ujarnya, Ahad, 3/11/2013.  

Perdana Menteri Turki, Recep Tayyib Erdogan, pemimin negara sekuler,  satu-satunya pemimpin dunia yang sampai hari ini masih tetap mengakui Presiden Mesir Mohammad Mursi, sebagai presiden yang sah,  dan mendukung perjuangan Ikhwanul Muslimin di Mesir menghadapi ketidak adilan rezim militer Mesir yang membunuhi ribuan pendukung Muslim di negeri Spinx itu. 

Sangat berbeda dengan Raja Arab Saudi, Abdullah, dan yang dengan sangat keras mendukung Menteri Pertahanan Mesir, Jendral Abdul Fattah al-Sissi, membantai ribuan anggaota Jamaah Ikhwan dan para pendukung Mursi. Bahkan, Raja Abdullah yang menjadi sekutu utama Amerika itu, memberikan bantuan dalam bentuk uang tunai sebesar $ 5 miliar dollar kepada rezim militer Mesir.

Erdogan yang pernah bertemu dengan Presiden Mohammad Mursi dan para tokoh dan pemimpin Jamaah Ikhwan, termasuk dengan Mursyid 'Aam Ikhwanul Muslimin Mohammad Badie, dan sekarang berada dalam penjara, terus mengupayakan dukungan kepada Mursi. Bahkan, seluruh rakyat Turki, melakukan aksi demonstrasi di hampir seluruh penjuru kota di Turki yang mentang kejahatan militer Mesir.

Turki Premier Recep Tayyip Erdogan mengatakan masalah Mesir bukan hanya tentang saudara kami Mesir , tetapi juga tentang kemanusiaan . Erdogan menambahkan , " Rabaa tanda tidak hanya tanda kasus hak Mesir , tetapi juga tanda mengatakan tidak untuk ketidakadilan , supresi , menindak , pembantaian dan kudeta di seluruh dunia . "

Erdogan berbicara pada penutupan Keadilan dan Pembangunan ( AK ) ke-21 Konsultasi Partai dan Pertemuan evaluasi pada hari Minggu , dan mengatakan Turki akan terus mendukung hanya " benar" orang-orang di seluruh dunia terlepas dari iman, etnis, bahasa , warna masyarakat dan agama .

"Kita tidak bisa memihak rezim militer Mesir yang telah melakukan kekejaman dan pembantaian. Turki selalu akan selalu berada mendukung para pembela penegak kebenaran. Seperti saya katakan berkali-kali sebelumnya , jika rakyat  yang sudah memberikan suaranya, dan itu dianggap tidak sah, dan kemudian militer melakukan kudeta, maka Turki akan mendukung mereka tanpa ragu-ragu", kata Perdana Menteri .

Erdogan menyampaikan keprihatinannya, bahwa lebih dari 130.000 orang tewas dalam perang yang berlangsung selama dua tahun di Suriah dan lebih dari tujuh juta orang harus meninggalkan negara mereka .

"Lebih dari 600.000 pengungsi Suriah ditampung di Turki. Mereka yang melakukan exodus dari kampung halaman mereka, dan mereka yang masih tetap berada di Suriah berada ditengah kekacauan, mengalami penderitaan", kata Erdogan.

Erdogan melakukan dukungan yang sangat luar biasa kepada perjuangan kelompok-kelompok yang sekarang memerangi rezim Shiah di Suriah, dan melakukan kekejaman terhadap mayoritas Sunni, hingga hari ini. Sementara itu, Hisbullah Lebanon terus mengirimkan ribuan milisinya ke Suriah, dan ikut membantu pasukan Suriah membantai Muslim Sunni.

Senin ini, Presiden Mohammad Mursi bersama 14 tokoh Jamaah Ikhwan, rencananya akan diadili di pengadilan militer. Sementara itu, kekuatan yang mendukung Mursi, menyerukan aksi di seluruh Mesir, menentang kejahatan militer Mesir. af/hh

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Analysis lainnya:

• Pemimpin Taliban Hakimullah Mesud Gugur Ditangan Rezim Biadab Amerika
• Jalur Gaza Akan Menjadi Neraka Tentara Zionis-Israel
• Pendukung Mohammad Mursi Menyerukan Demo Setiap Hari di Seluruh Mesir
• Junta Militer Menjadikan Mesir Sebagai Negara Atheis
• Erdogan Mewujudkan Cita-Cita Sultan Hamid, Turki Menjadi Adi Daya Baru
• Erdogan, Hijab, dan Generasi Baru AKP di Turki
• Sangat Menyedihkan 270.000 Rakyat Palestina Kehilangan Pekerjaaan
• Amnesty Internasional Mengecam AS Melakukan Kejahatan Kemanusiaan