Senin, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 30 April 2012 06:06 wib
6.165 views
Mengenang Setahun Syahidnya Usamah bin Ladin.
Pejabat tinggi Gedung Putih, mulai dari Presiden, Wakil Presiden, Menteri Pertahanan, Kepala CIA, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata, Menteri Luar Negeri, Kepala Dewan Keamanan Nasional (NSC), dan sejumlah pejabat tinggi lainnya, tumplek di Ruangan Oval, yang menjadi ruang “Operation Room”. Mereka semua mengikuti dari detik ke detik operasi rahasia yang dijalankan oleh pasukan elite Navy Seal, yang melaksanakan misi membunuh tokoh yang paling dicari oleh Amerika Serikat Usamah bin Ladin.
Belum pernah sepanjang sejarah penyerbuan militer yang mendapat perhatian yang sangat luar biasa dari seluruh pejabat tinggi di Gedung Putih. Tidak pernah dalam sejarah Amerika Serikat, di mana sebua operasi militer yang mendapatkan perhatian begitu besar, tidak juga ketika Presiden George Bush mengumumkan penyerbuan terhadap Afghanistan dan Irak. Semua dikalahkan oleh saat pasukan elite Navy Seal, menyerbu komplek yang menjadi tempat tinggal Usamah bin Ladin, di Abottabbad, yang terletak di sebelah Barat ibukota Islamabad.
Para pejabat tinggi Gedung Putih itu, selama menyaksikan penyerbuan di komplek yang menjadi tempat tinggal tokoh al-Qaidah itu, penuh dengan kekawatiran. Penuh dengan spekulasi. Berhasil atau gagal. Missi yang sedang di jalankan oleh pasukan Navy Seal. Operasi yang sangat rahasia itu, tak melibatkan Pakistan. Semua pejabat intelijen Pakistan, tidak tahu tentang adanya rencana operasi penyerbuan terhadap komplek itu, yang berencana membunuh Usamah bin Ladin.
Peristiwa kematian tokoh Al-Qaidah, Usamah bin Ladin itu, menghentakkan rakyat seluruh dunia, dan disyukuri oleh masyarakat Barat. Di mana, sekitar pukul 21:45 waktu Amerika Serikat, bertepatan pada 1 Mei, Presiden Obama berpidato ke seluruh negara dalam waktu satu jam, dan pemimpin Amerika Serikat itu, mengumumkan tentang kematian Usamah bin Ladin.
Obama pada pukul 11.30 malam, mengatakan, "Amerika Serikat melakukan operasi yang menewaskan Usama bin Ladin, pemimpin al Qaeda dan teroris yang bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan pria, wanita dan anak-anak yang tidak bersalah ", cetusnya.
Usamah bin Ladin menjadi pusat perhatian pemerintah Amerika Serikat, sejak zamannya Presiden George Bush. Selama delapan tahun, pemerintah Amerika mengerahkan seluruh kemampuannya, ingin menemukan dan membunuh Usamah bin Ladin. Tokoh yag dianggap paling bertanggung jawab atas peristiwa 11 September. Meskipun, peristiwa 11 September itu, tidak pernah dilakukan penyelidikan yang seksama, siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa itu?
Kematian Usamah bin Ladin mendapatkan sambutan yang luar biasa di Amerika Serikat, dan bahkan di selulruh dunia. Rakyat Amerika Serikat, mereka datang berbondong-bondong ke Washington DC, mereka memadati Gedung Putih, membawa bendera Amerika, menyanyikan lagu kebangsaan dan bersorak-sorai, saat mendengar berita di televisi tentang kematian Usamah bin Ladin. Para penggembar olah raga bisbol di Philadelphia, saat menyaksikan pertandingan olah raga itu, mereka serempak berteriak, ketika mendengar Usamah bin Ladin tewas."Amerika, Amerika!", dan sambil menari dan menyanyi.
Perayaan diselenggarakan secara massal di ground zero New York, di mana Gedung World Trade Center, yang runtuh dihantam pesawat terbang. Ribuan orang bernyanyi dan meneriakkan sloagan, yang mengutuk Usamah bin Ladin.
"Saya tidak pernah berpikir malam ini akan datang, di mana kita benar-benar akan menangkap atau membunuh bin Laden. Dan, terima kasih Tuhan, Usamah telah tewas," kata Bob Gibson, pensiunan polisi kota New York.. "Banyak dari kita putus asa ... Tapi itu datang,. Dan banyak diantara kita gembira bahwa hal itu terjadi", tambahnya.
Saat 38 Menit Paling Menegangkan
Keesokan hariya percakapan nasional berubah. Dampak emosional dari pengumuman itu mereda, dan masyarakat ingin lebih detail, penjelasan yang lebih jauh.
Bagaimana pemerintah Amerika Serikat menemukan Usamah bin Laden? Mengapa bin Ladin tewas dan tidak ditangkap? Siapa sebenarnya membunuhnya?
Operasi rahasia oleh tim elit Navy SEAL dengan mengunakan dua helikopter ke Abbottabad, Pakistan di mana bin Laden tinggal di sebuah kompleks tiga lantai dengan pengawalan sekitar dua lusin, termasuk keluarganya dan salah satu kurir yang paling terpercaya. Amerika Serikat berhasil melacak kurir Usamah, selama bertahun-tahun. CIA menginformasikan kepada Presiden pada September 2010 bahwa bin Laden mungkin tinggal di kompleks itu. Sebuah rumah seharga $ 1 juta dollar, yang dikelilingi oleh dinding besar, dan atasnya dengan kawat berduri.
Pada tanggal 29 April 2011, Presiden Obama melakukan perrtemuan dengan Dewan Keamanan Nasional membahas penyerbuan terhadap komplek itu.
Dalam operasi yang berlangsung hampir 40 menit, SEAL menghancurkan dinding kompleks itu, kemudian masuk ke ruangan utdama di lantai tiga, yang menjadi tempat tinggal Bin Laden dan istrinya, ujar juru bicara Gedung Putih Jay Carney dalam sebuah konferensi pers. Kemudian, SEAL menembak mati bin Laden ketika bin Laden melawan,,ujr Jay.
Penyerbuan Usamah bin Ladin itu, seperti sebuah fim aksi Hollywood. Semua terekam, direkam oleh kamera digital yang dipasang di helm yang dikenakan oleh anggota tim SEAL. Sebuah foto ikonik, dirilis oleh Gedung Putih. Obama menunjukkan kepada Wakil Presiden Joe Biden, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, Menteri Pertahanan Robert Gates dan sejumlah pejabat lainnya di Opartion Room Gedung Putih, melihat cuplikan gambar-gambar hasil serangan rahasia. Kemudian Menteri Luar Negeri, Hallary Clinton menyebutnya sebagai, "38 menit yang paling bersejarah dalam hidup saya."
Kematian menimbulkan kemarahan rakyat Pakistan, dan merasa terhina oleh pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan nasional mereka. Kemarahan rakyat Pakistan atas kematian Usamah bin Ladin itu, berakhir dengan berakhirnya kerjasama dibidang militer antara Pakistan dan Amerika Serikat. Rakyat Pakistan semakin mendidih melihat tindakan Amerika Serikat yang membunuh tokoh al-Qaidah, yang sangat mereka hormati itu.
Perang melawan teror akan terus berlanjut. Kematian Bin Ladin, malah memberikan darah b aru terhadap Taliban, al-Shabaab dan al Qaeda di Semenanjung Arab.
Gerakan jihad yang sekarang tersebar di seluruh duni Islam, mereka "tetap berkomitmen terhadap ideologi perjuangan mereka," kata seorang intelijen Amerika. Mereka ingin mengakhiri hegemoni Amerika atas dunia Islam, dan mereka tak pernah menyerah, dan mereka ingin menegakkan sistem Islam. (af/tm)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!