Sabtu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 14 Juli 2012 04:30 wib
12.424 views
Ustadz Ferry Nur Temui Ulama Suriah yang Nyaris Terbunuh
JAKARTA (VoA-Islam)- Ketua KISPA Ustadz Ferry Nur pun berkisah tentang pertemuannya dengan ulama Suriah, Syeikh Usamah Rivai di Istambul, Turki. Ia mengaku senang, saat melihat ulama yang pernah ditemuinya di Suriah -- sebelum terjadi konflik berdarah itu -- nyaris terbunuh oleh Rezim Basyar Asad.
“Saat konflik, hampir saja Syeikh Usamah Rivai syahid terbunuh. Ketika itu ia dipukul tentara Suriah hingga darah membasahi tubuhnya. Untung saja ada menolong beliau. Jika tidak ada yang menolong, mungkin ia sudah wafat. Saat ini, Syeikh Usamah Rivai beraada di Istambul. Alhamdulillah, saya bertemu langsung dengan beliau,” jelas Ferry Nur.
Tenyata, bukan hanya rakyat biasa yang mengungsi ke negara-negara perbatasan Suriah. Ulama Suriah seperti Syeikh Usamah Riva’i pun terpaksa mengungsi ke Turki. Seperti diketahui, Syeikh Usamah Rivai adalah imam masjid besar di Damaskus. Bahkan, banyak pelajar asal Indonesia yang belajar di Suriah yang berguru dengannya.
Ketika ditanya, bagaimana KISPA menilai rezim Suriah Basyar Asad yang dikaitkan dengan sebuah sekte Syiah. Ustadz Ferry Nur mengatakan, KISPA tidak ingin berpolemik terkait Syiah. Ia hanya ingin memberi bantuan kepada saudara Muslim Suriah, begitu juga pengungsi Suriah asal Palestina.
“KISPA bukan partai politik. Karena itu, mohon maaf, saya tidak ingin menjadi komentator. Saya hanya melihat realitas, bahwa pengungsi di sana banyak orang Sunni. Saya hanya peduli dengan umat Nabi Muhammad Saw. Saya bertanya keluhan-keluhan masyarakat Muslim Sunni Suriah yang dizalimi Rezim Basyar Asad.”
Ingin Kembali ke Suriah
Kepada KISPA, para pengungsi asal Palestian yang tinggal di Suriah mengatakan, mereka ingin sekali kembali ke Suriah. Karena di sana, mereka punya pekerjaan, punya fasilitas, bahkan ada yang menikah dengan wanita Suriah.
KISPA mendesak agar Rezim Basyar Asad menghentikan segala bentuk kezaliman yang dilakukan. Peluru itu harus diarahkan kepada Zionis Israel, bukan untuk membunuh rakyat yang tak berdosa. Hingga kini, sudah 13.000 lebih korban berjatuhan. Mereka dibunuh dengan senjata buatan Rusia.
KISPA meminta PBB dan Pemerintah Indoneia agar aktif untuk menghentikan kekejian Rezim Basyar Asad. “Pelaku yang melakukan pembunuhan dengan keji harus dihukum qishas. Terlebih ada muslim Suriah yang dikubur hidup-hidup. Ini merupakan kezaliman yang amat besar. Untuk itu harus diusut siapa yang melakukan pembunuhan, pembantaian, penghancuran. Otak dari itu semua, harus dihukum dengan seberat-beratnya.”
Ustadz Ferry Nur menginformasikan, saat ini sulit untuk memasuki Suriah, begitu juga saat keluar Suriah. Sekjen KISPA ini menyerukan agar umat Islam Indonesia seyogianya tidak berdiam diri dan berpangku tangan melihat penderitaan yang dialami muslim Suriah. Umat Islam Indonesia harus memiliki kepekaan untuk membantu, baik dengan materi maupun doa.
Dalam menggalang dana, KISPA berhasil mengumpulkan uang untuk kemudian diserahkan kepada pengungsi Muslim Suriah di Turki senilai US$ 10.000 dolar. Sedangkan untuk Palestina terkumpul Rp. 200 juta. KISPA akan bekerjasama dengan Sarah Foundation, sebuah NGO kemanusiaan, yang pimpinannya berasal dari Palestina.
Saat Ramadhan nanti, KISPA menggulirkan program bingkisan Ramadhan untuk rakyat Palestina dan Suriah. Bagi yang tergerak dan peduli dengan penderitaan saudara kita di sana, hendaknya disalurkan. Desastian
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!