Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
17.906 views

Adian Husaini: Lebay, Stereotype Jahat Film Hanung

Jakarta (voa-islam) – Bukan hanya Ketua MUI KH. Cholil Ridwan yang menyatakan kecewa setelah menonton film ”?” (tanda tanya) yang disutradarai Hanung Bramantyo. Pemerhati Paham Sepilis (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme) Adian Husaini juga menyatakan kekecewaannya.

”Setelah saya melihat triller film ini yang lebih dulu disebarkan di You Tube, hingga menonton langsung filmnya malam ini, jelas sekali, film ini sangat merusak, berlebihan, dan melampaui batas. Hanung ingin menggambarkan kerukunan, tapi justru memberi stereotype yang buruk tentang Islam.”

Sebagai contoh, kata Adian, di babak awal film ini, ada adegan penusukan terhadap seorang pendeta yang tidak jelas motifnya. Belum lagi adegan pengeboman gereja. Kasus-kasus itu diangkat, untuk memberi steroetype orang Islam  yang diperankan secara buruk. Begitu juga, seorang muslim yang murtad dari Islam diangap wajar saja. Kemudian semua agama digambarkan menuju satu tujuan dan tuhan  yang sama. 

Menurut Adian, ide-de pluralisme itu sendiri sudah lama ditentang oleh Islam. Karena kerukunan itu bisa diwujudkan tanpa mengorbankan keyakinan masing-masing. Adian menilai, film Hanung terkesan lebay alias berlebihan. Film ini ingin menciptakan kerukunan, tapi malah merusak konsep keyakinan pada masing-masing agama, terutama agama slam.

”Sangat disayangkan film ini telah sebarluaskan. Ini bukan menciptakan kerukunan, tapi  justru  bisa merusak kerukunan itu sendiri. Kalau konsep kebenaran pada setiap agama dihilangkan atas nama pluralisme, justru ini sangat berbahaya,” tukas Adian kesal.

Dikatakan Adian, tidak mungkin setiap agama menghilangkan klaim pada keyakinannya. Selama ini tidak ada masalah. Tidak bisa seorang muslim seenaknya, di masjid melafalkan QS Al Ikhlas, tapi disisi lain memerankan Yesus di sebuah gereja pada hari Pasca dan kegiatan kebaktian agama Nasrani lainnya. Toleransi sebetulnya cukup dengan menghormati orang lain, bukan mencampuradukkan keyakinan.

“Jelas sekali dalam ajaran islam, ada tauhid ada syirik, ada iman ada kufir. Nah, batas-batas itulah yang seharusnya dipegang. Jika produser, penulis, sutradara, pemain itu seorang muslim, seharusnya dia menjaga batas-batas keimanan dan akidahnya, yakni kapan dia mempertahankan konsep keyakinannya dan kapan rukun dengan orang lain yang tidak seagama. Film ini jelas Ini melampaui batas, ini merugikan kerukunan umat beragama itu sendiri,” paparnya.

Hanung Sebaiknya Bertobat

Ketika ditanya, apakah sebaiknya ada seruan untuk memboikot film ini? Adian sendiri tidak menganjurkan agar film ini diboikot. Ia beralasan, sekarang ini era kebebasan, eranya orang boleh menyebarkan apa saja. Terpenting, kata Adian, setiap muslim wajib mempertahankan keimanannya, sehingga tidak tergoda, tidak terjebak, tidak terpesona serta tidak terpeleset.

Di era keterbukaan ini, siapa yang bisa melarang untuk memboikot. Yang pasti tokoh agama harus menjelaskan kepada umat akan bahaya film pluralisme agama yang jelas menyesatkan. Bagi Adian,  yang penting masing-masing orang tahu, mana tauhid mana syirik, mana iman mana kufur, mana sunnah mana bidah, mana halal dan mana haram,

”Kadangkala tontonan yang menyesatkan itu dibungkus dengan humor dan gambaran-gambaran sinematografi yang memancing tawa. Sehingga orang lupa dibalik canda dan tanda itu ada sesuatu yang serius.  Muslim di era globalisasi adalah menjaga diri dan keluarganya dari api neraka,” tandas Adian.

Mengutip QS Al An am: 112, musuh para  Nabi itu selalu mengungkapkan  kata-kata yang indah dengan tujuan menyesatkan manusia. “Mudah-mudahan Hanung tidak sadar, keliru, dan segera bertobat. Itu lebih baik, daripada mempertahankan hal yang salah. Kita kan hanya bisa menghimbau. Terserah produser dan sutradaranya masing-masing.”

Yang menjadi persoalan, boleh jadi masyarakat menilai bahwa film garapan Hanung ini sebagai film religius. Padahal, nyatanya Hanung sedang mengkampanyekan pluralisme. Jelas, film ini mengkampanyekan pluralisme yang teramat vulgar sekali. Bukan pluralisme yang halus.

Dalam pandangan Islam, orang murtad itu serius, tidak bisa main-main. Tapi dalam film ini, pilihan murtad seolah bukan hal yang serius, yang biasa saja jika orang yang keluar dari agama Islam.

”Saya menilai apa yang saya lihat dan dengar saja. Saya hanya bisa mengingatkan, kita jangan main-main dengan kemusyrikan, sebab dosa syirik bisa menyebabkan kemurkaan Alloh. Dalam QS Maryam: 88-91. Alloh itu murka karena perkataan Alloh itu punya anak. Karena itu, seorang muslim jangan main-main soal akidah.”

Mengenai  toleransi, umat Islam tak perlu diajari. Sejak di Madinah dan Palestina, jauh sebelum orang barat mengenal keberagaman, umat Islam sudah merasakan kemajemukan. ”Tapi ini sudah masuk wilayah teologis, tentu saja sangat sensitif. Seharusnya Hanung membatasi para ruang sosilogis, dimana ada ruang fakta perbedaan antar umat beragam, dimana umat yang berbeda sesungguhnya bisa bekerja sama. ”

Menjadi aneh, seorang muslimah berkerudung tapi merasa nyaman bekerja di sebuah restoran yang menjual daging babi. Mungkin saja ada kasus itu, tapi apakah itu menjadi contoh ideal dari sebuah toleransi? Jelas itu contoh yang tidak baik.

Adian juga menyesalkan adegan seorang muslim memerangkan adegan Yesus, lalu sebagai sesuatu yang wajar. ”Ini bukan wilayah sosiologis dan toleransi lagi, tapi wilayah teologis, yang masing-agama punya konsep yang eksklusif dan khas. Ini salah pandang, dikira kerukunan bisa dibangun dengan menghilangkan klaim kebenaran (truth claim). Jelas ini konsep yang keliru dari sebuah pluralisme.”

Jika pluralisme itu dimaknai semua agama benar, ujung-ujung adalah orang tidak beragama pun boleh.  Orang yang ateis dan pluralisme itu sangat dekat. Ketika semua agama dianggap benar, tidak beragama juga tidak apa-apa. Yang penting, baik kepada sesama manusia.

Film Hanung kali ini memang bukan pertama menuai kontroversi, sebelumnya ia membuat film perempuan berkalung surban. ”Saya hanya berharap, semoga Hanung bertobat dan berubah pikiran.  Film tanda tanya ini adalah buah dari penerimaan informasi terhadap Islam yang keliru. Jika Hanung betul-betul serius mempelajari Islam, sebaiknya ia  jangan menutup diri, sebab menutup diri itu bukan sikap yang baik,” kata Adian berharap. ● Desastian

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Upclose lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X