Sabtu, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 27 April 2013 06:06 wib
15.494 views
Dihukum Sebagai Teroris, Kemudian Masuk Islam
London, 27/4/2013 (voa-islam.com) Orang-orang Eropa semakin banyak yang memeluk Islam. Mereka memilih Islam sebagai jalan hidup. Mereka meninggalkan agama mereka, yang lama, kristen, dan menjadi pemeluk Islam, dan menyakini sebagai sebuah kebenaran hakiki.
Tentu, ada yang lebih menarik lagi, laki-laki kulit putih, yang dijatuhi hukuman terlibat dalam terorisme, kemudian memilih Islam sebagai agamanya yang baru. Ini menjadi sebuah pembicaraan yang sangat luas di Inggris, di mana mantan "teroris", kemudian berpindah agama, dan memeluk Islam.
Laki-laki kulit putih Inggris dijatuhi hukuman penjara, akhirnya memilih masuk Islam, dan menetapkan pilihan dengan penuh kesadarannya. Padahal, laki-laki mengakui telah berbuat salah dengan merencanakan melakukan serangan terhadap Kepala Intelijen Ingggris MI5 dan MI6.
Menurut surat kabar The Times, Richard Dart (30), yang "sepenuhnya memiliki komitmen untuk aksi terorisme," juga berencana untuk menyerang kota kecil Royal Wootton Bassett, ungkap pejabat intelijen Inggris, Jum'at, 26/4/2013.
Riuchard akan dipenjara di Old Bailey setelah mengakui niatnya melakukan pembunuhan massal dan niatnya untuk melakukan perjalanan ke Pakistan ikut dalam pelatiihan militer di wilayah negara itu, ujar seorang pejabat intelijen Inggris.
Richard Dart sedang diadili dengan dua orang tersangka lainnya, Imran Mahmood (22), dan mantan polisi Metropolitan London, Jahangir Alom (26). Mereka dituduh melakukan aksi terorisme yang sangat membahayakan. Mahmood dan Alom juga akan dihukum setelah mengaku bersalah mempersiapkan aksi terorisme, demikian dilaporkan The Times pada Kamis, 26/4/2013.
Mereka "berkomitmen melakukan jihad," Dart dan Alom telah merencanakan melakukan perjalanan ke Pakistan menerima pelatihan teroris, tapi rencanyaitu digagalkan oleh polisi bandara di November 2011. Mereka, bagaimanapun, tidak ditangkap oleh aparat keamanan, sampai Juli 2012.
Mahmood, yang sebelumnya memperoleh pelatihan dari Pakistan, bertindak sebagai penasehat Alom dan Dart.
Dewan Queen yang melakukan penuntutan, Jonathan Laidlaw, mengatakan bahwa Dart dan Mahmood, berusaha menghindari pihak keamanan, dan melakukan "percakapan rahasia" dengan mengetikkan ke dalam dokumen Microsoft Word dan kemudian menghapus percakapan. Namun, teks itu ditemukan oleh detektif Scotland Yard.
Pengadilan memperoleh informasi bahwa keempat warga negara Inggris, termasuk Mohammed Tariq Nasar, yang diduga membantu Dart dalam perencanaan serangan, masih belum ditahan.
Richard Dart, yang mula-mula pengikut kristen itu, kemudian bergabung dengna kelompok jihad, dan sekarang Dart berpindah agama, sekalipun harus dipenjara dengan tuduhan melakukan kegiatan terorisme di Inggris. Tetapi, tidak membatalkan niatnya masuk Islam. af/hh
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!