Sabtu, 27 Rajab 1446 H / 25 Januari 2025 15:18 wib
1.282 views
Penyebab Terbanyak Laki-laki & Wanita Masuk Neraka
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Syaikh Abdus Salam al-Syuwai'ir hafidzahullah berkata: di antara sebab terbesar yang menjerumuskan seorang hamba -baik dia laki-laki maupun wanita- adalah lisan. Bahkan lisan bisa menjadi sebab seseorang keluar dari Islam. Kita memohon keselamatan kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
Ini sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
فإنّ أكثر ما يُدخلُ الناسَ النارَ الأجوفانِ : الفرجُ والفمُ
“Sesungguhnya sebab terbanyak yang memasukkan manusia ke neraka adalah dua lobang: kemaluan dan mulut.” (HR. Ahamad, al-Tirmidzi, dan al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad)
Dalam potongan video yang beredar di media sosial tersebut, Syaikh yang dikenal pakar dalam bidang fiqih ini juga memperingatkan bahwa lisan –bisa jadi- mengeluarkan satu kalimat yang tidak diperhitungkan tapi ternyata bisa menjerumuskan ke neraka jahannam selama 70 tahun. Tentu ini sesuai dengan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
إِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ لاَ يَرَى بِهَا بَأْسًا يَهْوِى بِهَا سَبْعِينَ خَرِيفًا فِى النَّارِ
"Sesungguhnya seseorang berbicara dengan suatu kalimat yang dia anggap itu tidaklah mengapa, padahal dia akan dilemparkan di neraka sejauh 70 tahun perjalanan karenanya.” (HR. Tirmidzi. Beliau berkata: hadits ini hasan gharib)
وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ
"Dan ada juga seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang membuat Allah murka yang ia anggap biasa lalu dia dilemparkan ke dalam jahannam.” (HR. Bukhari)
Karenanya, hendaknya seseorang bersungguh-sungguh menjaga lisannya saat ia marah dan saat tidak marah, saat santai dan saat sibuk, saat di rumahnya dan saat di luar rumahnya.
Urusan lisan itu sangat penting. Mari, mulai hari ini kita benar-benar memperhatikan lisan; apa yang akan diucapkannya. Pelan-pelan kita biasakan lisan kita terbebas dari apa yang Allah haramkan. Senantiasa kita memohon kepada Allah taufiq dan keselamatan. [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!