Senin, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 23 Mei 2016 17:32 wib
33.681 views
4 Cara Menyadarkan Tetangga yang Jahat
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Islam memerintahkan untuk berbuat baik kepada tetangga. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjelaskan memuliakan tetangga tanda baiknya iman. Karenanya, setiap mukmin wajib menjadi warga yang baik bagi tetangga-tetangganya. Kehadirannya membahagiakan. Kepergiannya membuat tetangga merasa kehilangan.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia memuliakan tetangganya.” (Muttafaq Alaih)
Berbuat baik kepada tetangga bisa dengan perkataan dan perbuatan. Bentuknya sangat beragam, seperti mengunjungi tetangga dan menanyakan kondisinya, ikut gembira dengan kebahagiaannya, ikut sedih dengan musibah yang menimpanya, membantunya saat kekurangan, menolongnya saat kesusahan, menjenguknya dikala sakit, menguruskan jenazahnya, memenuhi undangannya, berbagi makanan, memberikan hadiah, dan sebagainya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
لا يَشْبَعُ الْمُؤْمِنُ دُونَ جَارِهِ
“Seorang mukmin tidak boleh kenyang (sendiri) sementara tetangganya kelaparan.” (HR. Ahmad)
Dalam Shahih Muslim, dari Abu Dzar Radhiyallahu 'Anhu, berkata: Kekasihku mewasiatkan kepadaku,
إِذَا طَبَخْتَ مَرَقًا فَأَكْثِرْ مَاءَهُ ثُمَّ انْظُرْ أَهْلَ بَيْتٍ مِنْ جِيرَانِكَ فَأَصِبْهُمْ مِنْهَا بِمَعْرُوفٍ
“Jika engkau memasak makanan berkuah, perbanyaklah kuahnya, kemudian lihatlah anggota keluarga dari tetanggamu, lalu bagikan kepada mereka dengan baik.”
Jangan Sakiti Tetangga!
Bentuk lain dari berbuat baik kepada tetangga adalah dengan menghindarkan diri dari menyakiti tetangga dan menimpakan keburukan kepada mereka. Setiap perkataan atau perbuatan yang bisa –atau biasanya- menyakiti tetangga wajib ditinggalkan seorang muslim.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda, “demi Allah, tidaklah beriman” beliau ulang sampai tiga kali. Ditanyakan kepada beliau, “Siapakah itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,
اَلَّذِيْ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ
"Orang yang tetangganya tidak aman dari keburukan-keburukannya." (Muttafaq ‘Alaih) dalam riwayat muslim disebutkan,
لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ مَنْ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ
"Tidaklah masuk surga orang yang tetangganya tidak aman dari keburukan-keburukannya."
Menyakiti saudara seiman dilarang dan berdosa. Namun larangan itu semakin kuat dan dosanya semakin besar jika ia berstatus sebagai tetangga. Tidak lain karena hak tetangga ini sangat besar dalam Islam.
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah ditanya tentang dosa terbesar. Beliau menjawab, “Engkau membuat tandingan bagi Allah padahal Dia-lah yang telah menciptakanmu, kamu membunuh anakmu karena takut ikut makan bersamamu, dan engkau berzina dengan istri tetanggamua.” (Muttafaq ‘Alaih)
Sabar Hadapi Keburukan Tetangga
Bentuk lain berbuat baik kepada tetangga adalah dengan bersabar menghadapi keburukan tetangga kepada kita dan minimnya kebaikan dia kepada kita. Seorang mukmin haruslah menjadi ahli ihsan dan senantiasa memperlakukan tetangganya dengan baik. Tidak layak muslim menjadi orang bakhil dan pelit berbagi harta, wakti, perlakuan baik kepada tetangga.
. . . Seorang mukmin haruslah menjadi ahli ihsan dan senantiasa memperlakukan tetangganya dengan baik. . .
4 Cara Menyadarkan Tetangga yang Jahat
Kebahagiaan keluarga muslim akan terganggu dengan hadirnya tetangga yang jahat di sekitar tempat tinggalnya. Dirinya harus mencari solusi merubah kejahatan tetangganya tersebut.
Ustadz Syariful Mahya Lubis, MA. di video berjudul “Bagaimana Cara Menyadarkan Tetangga Jahat”memberi tips menyadarkan tetangga yang jahat. Ringkasnya, ada 4:
Pertama, jangan menjadi bagian dari kejahatan. Orang yang terjebak pada masalah tak akan bisa menyelesaikan masalah.
Kedua, balas kejahatannya dengan kebaikan. Karena kejahatan tidak akan berubah dengan kejahatan kita. Tapi kejahatan akan berubah dengan kebaikan.
[Lihat video di www.madanitv.net]
Ketiga, Beri hadiah untuknya. Karena memberi hadiah bisa melembutkan jiwa. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga pernah bersabda bahwa memberi hadiah bisa menumbuhkan kecintaan.
Keempat, doakan kebaikan untuk tetangga kita, karena baiknya buruknya tetangga mengganggu kenyamanan keluarga kita. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!