Ahad, 13 Jumadil Awwal 1447 H / 5 Juni 2011 08:24 wib
  26.071 views
								
							
								
								Bukti Kekufuran Syi'ah terhadap Al-Qur'an
								Salah satu perbedaan yang tajam antara akidah Islam dan doktrin Syi'ah adalah cara pandang terhadap kitab suci Al-Qur'anul Karim. 
Pandangan Islam Terhadap Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslimin dan rujukan pertama dalam  memahami Islam. Keimanan kepada al-Qur’an merupakan salah satu rukun  dari rukun iman yang enam. Ahlus Sunnah wal Jama’ah meyakini  seyakin-yakinnya bahwa Al-Qur’an Al-Karim adalah Kalamullah yang terpelihara dari perubahan, penambahan atau pengurangan. Karena, Allah telah berfirman:
 
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (Qs. Al-Hijr 9).
 
Ayat ini adalah jaminan dari Allah sendiri, bahwa kitab suci-Nya  tidak akan mengalami pengurangan atau penambahan atau pun perubahan.  Sebab, Allah  sendiri-lah yang akan langsung menjaganya. Allah  juga  berfirman:
 
“Dan Sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak  datang padanya kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang  diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji” (Qs. Fushshilat 41-42).
 
Allah telah menegaskan bahwa kitab suci-Nya Al-Qur’an ini diturunkan dengan persaksian dan keilmuan Allah.
....Syi’ah  meyakini bahwa Al-Qur’an yang ada sekarang bukanlah Al-Qur’an  yang  diturunkan oleh Allah kepada Nabi karena telah dirubah dan dikurangi....
 
Pandangan Syi’ah Terhadap Al-Qur’an
 
Syi’ah berkeyakinan bahwa tidak ada yang mengumpulkan Al-Qur’an  dengan lengkap selain Ali bin Abi Thalib dan para imam sesudahnya.  Mereka meyakini bahwa Al-Qur’an yang ada sekarang bukanlah Al-Qur’an  yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi karena telah dirubah dan dikurangi.  Mereka meyakini adanya mushaf (kitab suci) yang disebut mushaf  Fathimah. Mushaf ini adalah Al-Qur’an yang asli (belum mengalami  perubahan) Yang tiga kali lebih tebal daripada Al-Qur’an yang ada di  tangan kaum muslimin saat ini, dan mushaf tersebut akan kembali hadir ke  dunia dengan dibawa oleh Imam yang ke-12 yaitu Imam Mahdi.
 
Al-Kulaini, seorang ulama Syi’ah, meriwayatkan dalam Ushuul al-Kaafi bab al-Hujjah, dari Abu Bashir dari Abu Abdillah ia berkata:
 
وَ إِنَّ عِنْدَنَا لَمُصْحَفَ فَاطِمَةَ (عليها السلام) وَ مَا  يُدْرِيهِمْ مَا مُصْحَفُ فَاطِمَةَ (عليها السلام) قَالَ: قُلْتُ: وَ  مَا مُصْحَفُ فَاطِمَةَ (عليها السلام) قَالَ مُصْحَفٌ فِيهِ مِثْلُ  قُرْآنِكُمْ هَذَا ثَلَاثَ مَرَّاتٍ وَ اللَّهِ مَا فِيهِ مِنْ قُرْآنِكُمْ  حَرْفٌ وَاحِدٌ
 
“Sesungguhnya di sisi kami terdapat Mushaf Fathimah -‘alaihas salam-. Tahukah mereka apakah Mushaf Fathimah-‘alaihas salam- itu ?” Saya menjawab, “Apakah Mushaf Fathimah itu?” Dia berkata, “Di  dalamnya terdapat seperti al-Qur’an kalian ini sebanyak tiga kalinya.  Demi Allah, tidak ada di dalamnya satu huruf pun dari al-Qur’an kalian” (Ushuul al-Kaafi bab al-Hujjah).
 
Kekufuran Syi’ah Terhadap Al-Qur’an
 
kaum muslimin sejak zaman Nabi hingga kini telah ber-ijma’ bahwa  al-Qur’an yang ada di tengah-tengah umat ini adalah Al-Qur’an yang asli  sebagaimana diturunkan Allah  kepada Rasul-Nya. Tidak mengalami  penambahan, pengurangan, ataupun perubahan. Tidak ada yang menyelisihi  ijma’ ini kecuali Syi’ah.
 
Allah telah berfirman:
 
“Akan tetapi Allah bersaksi atas apa yang Dia turunkan kepadamu  (yakni Al-Qur’an). Allah telah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan para  malaikat-pun menjadi saksi (pula). Dan cukuplah Allah sebagai saksi” (QS. An-Nisa’ 166).
 
 Allah telah menegaskan bahwa kitab suci-Nya Al-Qur’an ini diturunkan  dengan persaksian dan keilmuan Allah . Maka tidak mungkin jika  al-Qur’an yang telah disaksikan oleh Allah akan kebenarannya itu  ternyata mengalami perubahan meskipun sedikit.
....Barangsiapa yang meyakini  adanya perubahan dalam Al-Qur’an sepeninggal Rasulullah, maka ia telah  kafir...
 
Para ulama juga telah ber-ijma’ bahwa barangsiapa yang meyakini  adanya perubahan dalam Al-Qur’an sepeninggal Rasulullah, maka ia telah  kafir. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata dalam kitabnya, Ash-Sharimul Maslul: “Barangsiapa mengklaim bahwa Al-Qur’an telah dikurangi sebagian  ayat-ayatnya, atau disembunyikan maka tidak ada perselisihan lagi  tentang kekafirannya.”
[Sumber: Lajnah Ilmiah Hasmi, “Syiah Bukan Islam?” Bogor: Pustaka MIM].
		
								
								
								Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!