Jum'at, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 12 Maret 2010 16:41 wib
17.963 views
Prinsip Islam (32) : Mengimani Adanya Al-Kautsar (Telaga Surga)
Mengimani adanya Al kautsar (telaga) di surga termasuk bagian dari iman kepada hari akhir. Al Kautsar adalah telaga surga yang diberikan kepada Nabi kita, Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Di antara sifatnya; lebih putih daripada salju, lebih manis daripada madu, lebih wangi daripada minyak kesturi, dan bejananya sebanyak bintang di langit. Siapa yang meminumnya seteguk saja, tidak akan merasakan haus selamanya.
Allah Ta'ala berfirman,
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah." (QS. Al Kautsar: 1-2)
Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam menyifati telaga yang mulia tersebut;
إِنَّ حَوْضِي أَبْعَدُ من آيلة من عَدَنٍ لَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا من الثَّلْجِ وَأَحْلَى من الْعَسَلِ بِاللَّبَنِ وَلَآنِيَتُهُ أَكْثَرُ من عَدَدِ النُّجُومِ وَإِنِّي لَأَصُدُّ الناس عنه كما يَصُدُّ الرَّجُلُ إِبِلَ الناس عن حَوْضِهِ) قالوا يا رَسُولَ اللَّهِ: أَتَعْرِفُنَا يَوْمَئِذٍ؟ قال: نعم، لَكُمْ سِيما لَيْسَتْ لأَحَدٍ من الأُمَمِ تَرِدُونَ عَلَيَّ غُرًّا مُحَجَّلِينَ من أَثَرِ الْوُضُوء
"Sesungguhnya telagaku lebih luas dibanding jarak antara Ailah (terletak diperbatasan antara Mesir dan Syam/Palestina) dengan kota Aden (Yaman). Telagaku lebih putih dibanding salju, lebih manis dibanding madu yang dicampur dengan susu. Bejananya lebih banyak dibanding jumlahnya bintang. Dan aku akan menghalang-halangi orang lain, layaknya seseorang yang menghalang-halangi unta orang lain (agar tidak minum) dari telaganya. Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah! Apakah kala itu engkau dapat mengenali kami?" Beliau menjawab: "Ya, kalian memiliki pertanda yang tidak dimiliki oleh siapapun dari umat-umat lain. Kalian datang kepadaku dalam keadaan dahi, kedua tangan, dan kedua kaki kalian bercaha dari bekas berwudlu"." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abdullah bin 'amru bin al Al'ash radliyallah 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
حَوْضِي مَسِيرَةُ شَهْرٍ وَزَوَايَاهُ سَوَاءٌ وَمَاؤُهُ أَبْيَضُ مِنْ الْوَرِقِ وَرِيحُهُ أَطْيَبُ مِنْ الْمِسْكِ وَكِيزَانُهُ كَنُجُومِ السَّمَاءِ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَا يَظْمَأُ بَعْدَهُ أَبَدًا
"Telagaku sejauh perjalanan satu bulan. Semua sudutnya (panjang dan luasnya) sama. Airnya lebih putih daripada perak, baunya lebih wangi daripada minyak kesturi, sedangkan bejananya sebanyak bintang di langit. Siapa yang meminumnya, sesudahnya tidak akan pernah haus selama-lama." (HR. Bukhari dan Muslim)
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "demi dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya (Demi Allah), jumlah bejananya lebih banyak daripada bintang dan planet di langit, yaitu di malam gulita yang cerah. Barangsiapa yang meminum darinya tidak akan haus sesudahnya. Di dalamnya mengalir dua saluran air dari surga, siapa yang meminumnya tidak akan pernah haus. Ukuran lebarnya seperti panjangnya, yaitu antara 'Ammaan sampai Ailah. Airnya lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu." (HR. Muslim)
Disebutkan secara khusus dengan malam gelap gulita yang cerah dan tidak berawan, karena saat itu bintang yang terlihat jumlahnya lebih banyak. Dan maksud "mudzlimah" (malam gulita) adalah malam yang tidak berbulan dan bintang-bintang bermunculan. Karena munculnya bulan, cahayanya banyak menghalangi terlihatnya bintang.
(PurWd/voa-islam.com)
Bersambung . . . . Insya Allah
BACA edisi sebelumnya
BACA edisi sesudahnya
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!