Rabu, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 28 Oktober 2009 10:03 wib
7.348 views
Sejarawan: Tidak Ada Dokumen Otentik Sumpah Pemuda
Rabu, 28 Oktober 2009 besok bagi pemuda Indonesia adalah hari yang bersejarah. Seperti diketahui bersama, 81 tahun yang lalu telah terjadi peristiwa sejarah yang di kemudian hari dikenal sebagai Hari Sumpah Pemuda. Tapi siapa yang menyangka, jika sebenarnya Sumpah Pemuda yang diperingati tiap tahunnya itu ternyata tidak memiliki dokumen dan bukti sejarah yang otentik, yang ada hanyalah Keputusan Rapat Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. .
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Studi Sejarah dan ilmu-ilmu Sosial (Pussis) Universitas Negeri Medan Dr Phil Ichwan Azhari, di Medan, Selasa (27/10).
"Berdasarkan data yang ada, tidak pernah ada satu baris pun ditulis kata Sumpah Pemuda dan para pemuda juga tidak sedang melakukan sumpah saat itu,"ungkapnya sebagaimana dilansir oleh kantor berita Antara.
Ia mengatakan, berdasarkan catatan dan dokumen sejarah diketahui bahwa hari Sumpah Pemuda yang diperingati sebagai peristiwa nasional, merupakan suatu hasil rekontruksi dari para "Bapak Pembangun Bangsa" ini yang didasarkan pada ideologi-ideologi dari generasi yang berbeda.
"Dalam arti bahwa peristiwa 28 Oktober 1928, yang diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda adalah rekontruksi simbol yang sengaja dibentuk kemudian setelah sekian lama peristiwa tersebut berlalu, yaitu adanya pembelokan kata `Poetoesan Congres` menjadi kata `Sumpah Pemuda`, " kata ahli sejarah ini.
Lebih lanjut Ichwan mengatakan, apabila teks asli hasil kongres pemuda 28 Oktober 1928 diteliti maka tidak akan ditemukan kata sumpah pemuda melainkan Poetoesan Congres.
Mengapa hal ini bisa terjadi?. Menurut dia, hal tersebut dilakukan sebagai cara Soekarno untuk memberi peringatan keras kepada dalang gerakan separatis yang mulai muncul menentang keutuhan Bangsa Indonesia.
Dalam arti bahwa, pembelokan kata "Poetoesan Congres" menjadi kata "Sumpah Pemuda" ditujukan dan digunakan sebagai senjata ideologi terhadap pihak separatis yang dinyatakan melanggar sumpah pemuda tahun 1928.
Azhari menjelaskan, hal ini bermula pada tanggal 28 Oktober 1954, Presiden Soekarno dan Muhammad Yamin membuka Kongres Bahasa Indonesia yang kedua di Medan. Dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kabinet Ali Sastroamijoyo, Yamin memberikan pidato pembukaan.
Pada saat itu, Soekarno dan Yamin, sedang membangun simbol yang menjadi bagian dari susunan ideologi sebuah bangsa dan negara, dimana pilihannya jatuh pada tanggal 28 Oktober 1928 dan saat itu pula kata "Poetoesan Congres" dibelokkan menjadi "Sumpah Pemuda".
Jadi sejak tahun 1954 itulah tanggal 28 Oktober dianggap sebagai hari kelahiran sumpah pemuda untuk pertama kalinya.
"Dengan kata lain bahwa Kongres Bahasa Indonesia kedua di Medan tahun 1954 itu, telah menjadi awal yang menganggap tanggal 28 Oktober 1928 sebagai hari kelahiran Sumpah Pemuda," jelasnya. (ant/shodiq/suara-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!