Selasa, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 6 Oktober 2009 10:31 wib
6.668 views
Ada Apa Dengan Ahmadinejad dan Muntahar al Zaidi? (3)
Meskipun Ahmadinejad dan Muntahar al Zaidi bersikap keras kepada AS dan Zionis Israel Laknatullah, nasib mereka tidak akan seburuk kaum Sunni jika melakukan hal yang sama. Lho?
Ada apa dengan mereka?
Ahmadinejad berulangkali menyerang secara lisan tentang wacana penghapusan Israel dari peta dunia, lalu beberapa pekan yang lalu di Sidang Umum PBB di New York pun kembali mengecam ketidakadilan Israel dengan AS.
Iran pun tak dibombardir habis-habisan meski memiliki pembangkit listrik yang digerakkan tenaga nuklir dan memiliki lokasi pengayaan uranium bagi pengembangan nuklir untuk tujuan damai, katanya.
Ahmadinejad berulangkali menyerang secara lisan tentang wacana penghapusan Israel dari peta dunia
Begitupun dengan upaya penghinaan terhadap presiden AS kala itu, George W Bush, yang dilempar sepatu oleh Muntahar al Zaidi, wartawan Irak, namun hanya dihukum 1 tahun saja dari masa tahanan yang harus dijalani 3 tahun. Kemudian ketika dibebaskan, Al Zaidi didaulat menjadi 'simbol' heroisme Irak saat ini.
Dari kedua contoh besar diatas, AS maupun sekutunya tak bergeming dengan ulah mereka dan bahkan menganggapnya sebagai 'angin lalu' saja lantaran 'tuan' mereka seakan-akan tak merestui tindakan penyerangan secara fisik kepada warga negara dari dua negara yang bersebelahan tersebut, Iran dan Irak.
Pertanyaannya adalah bagaimana hal ini bisa terjadi?
Keyword yang pertama adalah Syiah. Syiah akan menguraikan benang kusut atas konspirasi tingkat tinggi yang dimainkan anak keturunan dan sekutu seperjuangan yahudi (semoga Allah melaknatnya)
Kami angkat risalah ini (Insya Allah secara ber-seri) kehadapan pembaca, untuk menjabarkan secara mendetail sebuah tatanan konspirasi Yahudi melalui agama Syi’ah yang sepintas lalu menampakkan label Islam yang pada hakikatnya merupakan seruan untuk berbondong-bondong menuju panasnya Jahannam. Dikarenakan pula wabah Syi’ah yang kini semakin merebak di tengah-tengah ummat khususnya di Lombok. Telah sampai kepada kami informasi bahwa pada sebuah penampungan imigran di Lombok terdapat 158 Syi’i (orang Syi’ah). Maka kita tidak perlu heran kalau mereka lari dari peperangan dan taman surga yang dijanjikan Allah bagi mereka yang terbunuh dalam perang karena-Nya, sebab mereka adalah orang-orang munafik hasil didikan Yahudi untuk menggembosi pejuang-pejuang Islam. Dan pada seri yang pertama ini kami hadirkan kepada pembaca tentang cikal bakal munculnya Syi’ah sebagai pengantar untuk menyelami hakikat mereka lebih dalam lagi dan mengungkap borok-borok mereka kepada ummat. Semoga kita dapat menjumpai Allah dengan hati yang salim.
Prakarsa seorang Yahudi menelurkan Syi’ah
Adalah orang-orang Yahudi yang pertama kali menebarkan racun di dalam agama Islam ini untuk memalingkan putra-putra Islam dari agama dan aqidah yang lurus. Dan adalah Abdullah bin Saba’ seorang Yahudi gembong munafik yang menyembunyikan kekufuran dan menampakkan keislaman yang geram melihat Islam tersiar dan tersebar di jazirah Arab, di Imperium Romawi, negeri-negeri Persia sampai ke Afrika dan masuk jauh di Asia, bahkan sampai berkibar di perbatasan-perbatasan Eropa. Ibnu Saba’ ingin menghadang langkah Islam supaya tidak mendunia dengan merencanakan makar bersama Yahudi San’a (Yaman) untuk mengacaukan Islam dan ummatnya. Mereka menyebarkan orang-orangnya termasuk Ibnu Saba’ sendiri ke berbagai wilayah Islam termasuk ibukota Khalifah, Madinah Nabawiyah. Mereka mulai menyulut fitnah dengan memprovokasi orang-orang lugu dan berhati sakit untuk menentang Khalifah Utsman. Pada waktu itu juga memperlihatkan rasa cinta kepada ‘Ali bin Abi Thalib Rhadhiallahu ‘anhu. Mereka mengaku dan mendukung kelompok ‘Ali, padahal ‘Ali tidak ada sangkut pautnya dengan mereka.
Fitnah ini terus menggelinding. Mereka mencampur pemikiran mereka dengan aqidah-aqidah yang rusak. Dan mereka menyebut diri sebagai “Syi’ah ‘Ali” (pendukung ‘Ali), padahal ‘Ali membenci mereka bahkan ‘Ali sendiri telah menghukum mereka dengan siksaan yang pedih, begitu pula putra-putra dari keturunan ‘Ali membenci dan melaknat mereka, akan tetapi kenyataan ini ditutup-tutupi serta kemudian diganti secara lici dan keji.Pada waktu itu Persia (Majusi) juga menyimpan dendam kesumat karena di zaman Khalifah ‘Umar bin Khattab negeri kufur mereka hancur di saat puncak kejayaannya oleh ‘Umar sendiri, demikian pula Yahudi yang diusir dari Madinah oleh beliau. Maka bertemulah Majusi dan Yahudi menyatukan rencana mereka untuk menumpas Islam dari dalam.
Kemiripan dua saudara kembar,Syi’ah dan Yahudi
Persinggungan antara aqidah Syi’ah dan aqidah Yahudi yang kotor itu bisa dilihat dari poin-poin berikut :
- Yahudi telah mengubah-ubah Taurat, begitu pula Syi’ah mereka punya Al-Qur’an hasil kerajinan tangan mereka yakni “Mushaf Fathimah” yang tebalnya 3 kali Al-Qur’an kaum Muslimin.Mereka menganggap ayat Al-Qur’an yang diturunkan berjumlah 17.000 ayat, dan menuduh Sahabat menghapus sepuluh ribu lebih ayat
- Yahudi menuduh Maryam yang suci berzina [QS. Maryam : 28], Syi’ah melakukan hal yang sama terhadap istri Rasulullah ‘Aisyah Radhiallahu ‘anha sebagaimana yang diungkapkan Al-Qummi (pembesar Syi’ah) dalam “Tafsir Al-Qummi (II 34)”
- Yahudi mengatakan, “kami tidak akan disentuh oleh api neraka melainkan hanya beberapa hari saja”. [QS. Al-Baqarah : 80] Syi’ah lebih dahsyat lagi dengan mengatakan, “Api neraka telah diharamkan membakar setiap orang Syi’ah” sebagaimana tercantum dalam kitab mereka yang dianggap suci “Fashl Kitab (hal.157)”
- Yahudi meyakini bahwa, Allah mengetahui sesuatu setelah tadinya tidak tahu, begitu juga dengan Syi’ah
- Yahudi beranggapan bahwa ucapan “amin” dalam shalat adalah membatalkan shalat. Syi’ah juga beranggapan yang sama.
- Yahudi berkata, “Allah mewajibkan kita lima puluh shalat” Begitu pula dengan Syi’ah.
- Yahudi keluar dari shalat tanpa salam,cukup dengan mengangkat tangan dan memukulkan pada lutut. Syi’ah juga mengamalkan hal yang sama.
- Yahudi miring sedikit dari kiblat, begitu pula dengan Syi’ah.
- Yahudi berkata “Tidak layak (tidak sah) kerajaan itu melainkan di tangan keluarga Daud”. Syi’ah berkata,” tidak layak Imamah iut melainkan pada ‘Ali dan keturunanannya”
- Yahudi mengakhirkan Shalat hingga bertaburnya bintang-bintang di langit. Syi’ah juga mengakhirkan Shalat sebagaimana Yahudi
- Yahudi mengkultuskan Ahbar (‘ulama) dan Ruhban (para pendeta) mereka sampai tingkat ibadah dan menuhankan.Syi’ah begitu pula, bersifat Ghuluw (melampaui batas) dalam mencintai para Imam mereka dan mengkultuskannya hingga di atas kelas manusia.
- Yahudi mengatakan Ilyas dan Finhas bin ‘Azar bin Harun akan kembali (reinkarnasi) setelah mereka bedua meninggal dunia. Syi’ah lebih seru, mereka menyuarakan kembalinya (reinkarnasinya) ‘Ali, Al-Hasan, Al-Husain, dan Musa bin Ja’far yang dikhayalkan itu.
- Yahudi tidak Shalat melainkan sendiri-sendiri, Syi’ah juga beranggapan yang sama, ini dikarenakan mereka meyakini bahwa tidak ada Shalat berjama’ah sebelum datangnya “Pemimpin ke-dua belas” yaitu Imam Mahdi.
- Yahudi tidak melakukan sujud sebelum menundukkan kepalanya berkali-kali, mirip ruku. Syi’ah Rafidhah juga demikian.
- Yahudi menghalalkan darah setiap muslim. Demikian pula Syi’ah, mereka menghalalkan darah Ahlussunnah.
- Yahudi mengharamkan makan kelinci dan limpa dan jenis ikan yang disebut jariu dan marmahi. Begitu pula orang-orang Syi’ah.
- Yahudi tidak menghitung Talak sedikitpun melainkan pada setiap Haid. Begitu pula Syi’ah.
- Yahudi dalam syari’at Ya’qub membolehkan nikah dengan dua orang wanita yang bersaudara sekaligus. Syi’ahjuga membolehkan penggabungan (dalam akad nikah) antara seorang wanita dengan bibinya.
- Yahudi tidak menggali liang lahad untuk jenazah mereka. Syi’ah Rafidhah juga demikia.
- Yahudi memasukkan tanah basah bersama-sama jenazah mereka dalam kain kafannya demikian juga Syi’ah Rafidhah.
- Yahudi tidak menetapkan adanya jihad hingga Allah mengutus Dajjal. Syi’ah Rafidhah mengatakan,”tidak ada jihad hingga Allah mengutus Imam Mahdi datang. source
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!