Senin, 23 Rabiul Akhir 1446 H / 16 Mei 2011 14:07 wib
2.657 views
Surga Dunia Dalam Masjid Qaboos
OMAN (SuaraMedia) - Masjid Agung Sultan Qaboos melambangkan gaya arsitektur tradisional Islam dalam mode kontemporer.
Ketika Sultan Qaboos di Oman memerintahkan pembangunan Masjid Agung tahun 1992, penbangunan tersebut diperkirakan memakan waktu selama 6 tahun.
Di tahun 1993, istana kerajaan Diwan mengadakan kompetisi untuk menemukan desain terbaik. Konstruksi dimulai di tahun 1995, dipimpin oleh Muhammad Shaleh Makiya, seorang ahli arsitek, Quad Design of London dan Muscat. Pembangunan Masjid yang memakan waktu bertahun tahun menjadi saksi usaha dan dedikasi dalam mewujudkan karya sejati yang tertuang dalam marmer, pasir, batu dan kayu.
Kompleks Masjid terdiri dari serambi suci berdiri dua benda monumental yaitu ruang shalat utama dan air terjun terbuka di pelataran Masjid. Serambi suci ini ditentukan oleh empat menara Masjid setinggi 148 kaki. Lima menara, termasuk menara utama melambangkan lima pilar Islam.
Ruang shalat utama terdiri dari kayu balok berbentuk persegi yang ditinggikan terletak di bagian barat komplek Masjid. Ruang shalat wanita terletak di bagian timur ruang utama. Bangunan ruang utama berkapasitas 6.600 jamaah. Seluruh komplek Masjid terdiri dari ruang utama, ruang wanita dan air terjun dapat menampung lebih dari 20.000 jamaah.
Di sebelah selatan adalah pintu utama, anda akan dituntun ke lantai dasar Masjid melalui tiga pintu utama, setiap pintu utama berakhir di daerah terbuka yang menuju jalan ke kota.
Riwaqs merupakan jalan utama membentuk ruang transisi antara kompleks dan tempat tempat di Masjid dan ditandai oleh serangkaian jalan melengkung berbentuk kubah . Bangunan itu ditutupi serangkaian kubah indah terinspirasi oleh kubah Masjid Bilad Bani bu Ali di Sharqiya, daerah sebelah timur.
Walaupun Riwaqs di sebelah selatan dan utara mengesankan tertutup, secara konseptual terbuka di bagian timur dan barat. Lokasi Riwaqs menegaskan batas serambi suci. Rumah rumah di sebelah selatan Riwaq mempunyai fasilitas tempat wudhu, perpustakaan, ruang pertemuan dan kantor administrasi.
Menara Masjid pusat dan kubah memberi garis langit pada Muscat kemegahan tiadataranya, dimana seseorang dapat melihat dari jauh. Kubah setinggi 50 kaki memiliki struktur luar dilapisi desain sulaman emas, seperti memberi kisi kisi bagian dalam kubah dengan garis emas berbentuk mozaik. Sandaran yang beromabak ombak dengan gaya arsitektur benteng Omani, menghiasi banguanan struktur kubah.
Dinding Masjid merupakan puisi terukir di batu. Motif geometris dan border bunga memancarkan semangat yang dapat dirasakan di seluruh ruangan. Kerumitan ukiran meningkat saat memasuki bagian dalam Masjid. Pola geometris busur spandrels Riwaq dan kaligrafi dibawah busur kubah tidak dapat dideskripsikan dengan kata kata. Dinding luar dihiasi dengan lengkungan kubah, ceruk dan batu padat berukir di bagian atas akhir dinding mengesankan batu bisu seakan akan hidup.
Bagian luar Masjid akan membuat anda menahan nafas, interior mewah ruang shalat utama akan menjadikan kita membisu. Kemegahan tempat spiritual ini menjadikan seseorang dalam kondisi sunguh terpesona selama berada di dalamnya.
Pintu kayu terpahat rumit, semua dipenuhi dengan ayat ayat Al-Quran dengan corak kaligrafi dekoratif yang terpisah, menggiring seseorang kedalam ruang ibadah utama. Hal itu akan memakan waktu sebentar saja bagi seseorang untuk mendapat kekaguman dan terinspirasi akan apa yang dilihat.
Yang membuat terkejut pertama kali adalah ruangan yang sangat luas yang teintegrasi begitu indah dengan tempat spiritual. Seseorang akan terhisap dalam kebahagiaan saat berjalan melalui Mihrab (tempat Imam) melalui tempat tempat di luar dinding Qiblah (arah ke Mekah). Mihrab sebagai karyaseni didesain terpisah. Seluruh bangunan dilengkapi dengan potongan keramik. Keramik dibentuk seperti gabungan kawat, dilukis dalam emas menghiasi bangunan. Keindahan yang tidak tergambarkan.
Berjalan di sekitar ruangan memandangi jendela kaca berwarna yang melengkapi pola dan motif bagian dalam Masjid. Terdapat 35 lampu dari kristal Swaronski dan logamnya dilapisi emas. Lampu utama mempunyai lebar 8 meter dan tinggi 14 meter, seberat 8 ton. Sinar memancar dari susunan lampu berjumlah 1.222 lampu.
Kubah bagian dalam dan karpet di ruang ibadah utama disusun dengan begitu teliti menjadi saksi penyatuan desain mewah, bahan yang melimpah dan keahlian tingkat tinggi. Kubah terkumpul dalam pecahan pecahan marbel dan bagian bagian indah terbentang dengan potongan potongan keramik yang rapi. Keramik dibatasi dengan potongan keramik warna biru dan warna emas sepanjang garis tengah ruangan dibawah atap.
Karpet Persia menutupi lantai ruangan ibadah utama. Karpet sepanjang 70 x 60 meter terbuat dari wool terbaik dan katun Yaman dibuat dari 1700 juta ikatan denagn berat 21 ton. Menghabiskan waktu empat tahun untuk menyelesaikannya. 6000 wanita merajut tanpa lelah dibawah pengawasan 15 ahli dari Khurasan, provinsi Iran menghasilkan 28 warna. Diperlukan 15 bulan menyelesaikan desain, mendapatkan bahan rajutan dan mengadakan bahasan bersama, menenunnya selama 27 bulan dan lima bulan penyelesaian dan menghiasinya dengan 58 bagian. Dan potongan potongan ini disatukan dan dibentangkan di ruangan utama oleh penenun terpilih. Sebagian besar corak di karpet diwarnai dengan pewarna tradisional dari sayur sayuran. Keindahan yang dipancarkan terlalu mempesona untuk dikatakan.
Masjid Agung Sultan Qaboos melambangkan kemegahan spektakular dari seni tradisional Islam dan gaya arsitektur yang terbentuk dalam model kontemporer. Pengaruh dari gaya Ottoman, Mamluck, Islam India Mughal, Iran Safavid, tradisional Oman dan berbagai gaya arsitektur, berbagai bagian bangunan menganugerahkan keunikan yang sulit dilampaui oleh karya arsitektur modern. Pelambangan itu menyingkap batasan bahasa saat seseorang mencari nyanyian pujian yang sempurna
Cukup dikatakan bila Masjid itu berdiri tegak melengkapi keindahan alam kota Oman. (nl/meo) Dikutip oleh SuaraMedia.com Visit Video Youtube
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
