Jum'at, 12 Syawwal 1446 H / 10 Desember 2010 15:50 wib
1.994 views
Dukungan Rabi Untuk Rasisme Zionis Israel Meningkat
TEL AVIV (Berita SuaraMedia) – Makin banyak rabi Israel yang menambahkan nama mereka ke dalam dokumen yang menyerukan kaum Yahudi untuk tidak menyewakan atau menjual properti ke non-Yahudi, terlepas dari membludaknya kritik.
Harian Israel Yediot Aharonot melaporkan bahwa 300 tokoh agama telah menandatangani pernyataan publik, yang memperingatkan bahwa "dilarang di Torah untuk menjual sebuah rumah atau lahan di tanah Israel ke orang asing."
Dokumen itu pertama kali muncul pada hari Selasa (7/12), dan langsung dikecam oleh tokoh-tokoh di seluruh masyarakat Israel, mulai dari kelompok rabi dan organisasi hak asasi sampai ke politisi, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Pernyataan itu menyerukan bagi siapapun yang menyewakan atau menjual properti ke non-Yahudi akan dikucilkan oleh masyarakat luas.
"Setelah seseorang menjual atau menyewakan hanya satu flat, nilai semua flat di satu lingkungan turun. Dia yang menjual atau menyewakan ke non-Yahudi menyebabkan tetangganya rugi besar dan dosa yang dilakukannya sangat besar," ujar pernyataan itu.
"Siapapun yang menjual properti ke non-Yahudi harus dikucilkan!"
Manifesto itu mengutip tulisan Yahudi, termasuk dari Alkitab, Exodus 23:33, yang berbunyi, "Jangan biarkan mereka tinggal di tanahmu atau mereka akan membuatmu berdosa terhadapku, karena pemujaan terhadap Tuhan mereka pasti akan menjadi jerat bagimu."
Dokumen itu awalnya mengumpulkan tanda tangan dari 50 rabi, kebanyakan dari mereka dipekerjakan oleh negara dan menteri komunitas Yahudi di seluruh Israel.
Pada hari Kamis, jumlah itu dilaporkan terus berkembang menjadi lebih dari 300, memicu kecaman luas dan seruan pada Jaksa Agung Yehuda Weinstein untuk bertindak melawan penandatangan dengan dasar penghasutan untuk rasisme.
Noah Flug, kepala Asosiasi Survivor Holocaust Internasional, mengatakan terkejut dengan konten dari surat itu, mengatakan bahwa hal tersebut mengingatkannya ketika Nazi melarang kaum Yahudi tinggal di dekat mereka.
"Saya ingat Nazi Jerman mengusir kaum Yahudi keluar dari apartemen mereka dan pusat kota untuk menciptakan daerah kumuh," ujarnya.
"Saya ingat bagaimana mereka mencoreti bangku-bangku yang tidak boleh dicoreti oleh Yahudi, dan tentu saja dilarang untuk menjual atau menyewakan kepada Yahudi. Kami kira di negara ini itu tidak akan terjadi."
Asosiasi untuk Hak-hak Sipil di Israel telah menyerukan Netanyahu agar mendisiplinkan rabi pemerintah yang menandatangani surat itu, dan anggota parlemen Arab Israel Mohammed Barakeh menyerukan untuk sebuah investigasi hukum. (rin/mn) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!