Jum'at, 12 Syawwal 1446 H / 10 Desember 2010 09:12 wib
1.661 views
AS: Guantanamo Adalah Target WikiLeaks Berikutnya
WASHINGTON (Berita SuaraMedia) - Serangan WikiLeaks berikutnya di Washington mungkin menyorot laporan pemerintah AS pada tersangka militan yang ditahan di Guantanamo Bay, yang beberapa pejabat AS khawatir bisa menunjukkan bahwa tahanan tertentu dibebaskan walaupun ada penilaian intelijen bahwa mereka masih berbahaya.
Kebocoran bisa menjadi aib untuk pemerintahan Presiden Barack Obama, yang telah berang atas dokumen yang dibocorkan WikiLeaks yang terdiri dari telegram Department Luar Negeri, sementara mereka berusaha untuk memenuhi janji 2 tahun untuk menutup penjara dan melepaskan tersangka terorisme asing atau memindahkannya tempat lain.
Pendiri WikiLeaks Julian Assange, dipenjarakan di Inggris minggu ini, telah memberitahu kontak medianya bahwa ia memiliki simpanan dalam jumlah besar dari laporan pemerintah AS mengenai narapidana di fasilitas penahanan di Teluk Guantanamo, Kuba, yang dikenal sebagai Gitmo, yang terakhir dari empat tahap perilisan dokumen pemerintah AS yang diperoleh WikiLeaks dan pada titik tertentu akan dibuat untuk publik.
"Dia punya file pribadi dari setiap tahanan di Gitmo," kata salah satu orang yang telah melakukan kontak dengan Assange awal tahun ini.
Para pejabat di Pentagon dan badan-badan intelijen AS tidak memiliki komentar untuk itu.
Orang yang akrab dengan transaksi Assange dengan media mengatakan mereka tidak memiliki indikasi bahwa ia telah memberikan akses kepada wartawan untuk bahan Guantanamo. Sebelum-sebelumnya jumlah dokumen yang besar disediakan WikiLeaks awalnya untuk sekelompok kecil media.
Beberapa sumber pemerintah AS mengatakan ada kekhawatiran bahwa bahan Assange itu bisa termasuk "penilaian ancaman" yang sangat sensitif oleh badan-badan intelijen AS mengukur kemungkinan bahwa narapidana tertentu akan kembali ke kegiatan militan jika dibebaskan.
Penilaian ini, jika dipublikasikan, bisa terbukti merusak dalam berbagai cara, termasuk pengungkapan yang secara teoritis dapat membahayakan sumber-sumber dan metode intelijen AS.
Mereka lebih lanjut bisa mempermalukan pemerintah AS jika mereka menunjukkan bahwa tahanan dianggap mungkin untuk kembali melakukan tindakan terorisme ketika dibebaskan dan kemudian terlibat dalam kekerasan anti-AS.
Tidak jelas periode waktu apa yang mungkin termuat dalam dokumen-dokumen Guantanamo yang diyakini berada dalam kepemilikan WikiLeaks.
Penjara di pangkalan angkatan laut AS di Kuba dibuka untuk menampung tahanan yang diambil dalam perang Afghanistan yang dipimpin AS yang diluncurkan oleh Presiden George W. Bush segera setelah serangan 11 September 2001, terhadap Amerika Serikat. Keputusan itu telah menjadi sesuatu yang kontroversial dan Obama mengatakan bahwa ia ingin menutupnya dalam setahun setelah menjabat.
Minggu ini kantor Direktur Intelijen Nasional, pejabat intelijen pemerintah, mengeluarkan statistik yang menunjukkan bahwa satu dari empat dari 598 tahanan yang dibebaskan dari Guantanamo baik dicurigai atau dikonfirmasi telah kembali terlibat dalam "kegiatan teroris atau pemberontak" setelah mereka dibebaskan.
Lembaga AS percaya bahwa 83 orang masih buron.
WikiLeaks telah merilis tiga gelombang dokumen rahasia Amerika Serikat, termasuk laporan Pentagon pada perang di Afghanistan dan Irak dan 250.000 telegram Departemen Luar Negeri,
yang baru saja dirilis dan menggolakan dunia diplomatik.
WikiLeaks mulai memuat material itu di banyak situs cermin di seluruh dunia setelah salah satu host utama mereka yang berbasis di AS, Amazon, memotong mereka kaena telah melanggar persyaratan layanan.
Assange, berada dalam tahanan Inggris setelah tuduhan pelanggaran seksual yang melibatkan dua wanita Swedia, telah mengancam akan merilis "file asuransi," yang diyakini sebagai kumpuluan besar n data pemerintah, jika keberadaan WikiLeaks terancam. Tidak diketahui apakah file ini berisi materi Guantanamo atau tidak.
Pada hari Rabu, pengacara Assange, Mark Stephens, kepada Reuters berkata bahwa karena website WikiLeaks masih beroperasi, tidak ada rencana untuk melepaskan "file asuransi" pada saat ini. (iw/reu) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!