Kamis, 21 Syawwal 1446 H / 28 Oktober 2010 13:36 wib
4.421 views
Tertipu Dewan Kota, Muslim Australia "Gagal" Sholat

PERTH, AUSTRALIA (Berita SuaraMedia) – Sebuah Dewan pinggiran kota di Perth telah menolak sebuah permintaan oleh sekolah Islami untuk memperbolehkan balai sekolahnya digunakan sebagai sebuah tempat peribadatan untuk para anggota komunitas Muslim.
Perguruan Tinggi Islam Australia di Forresfield meminta ijin untuk balai pertemuan digunakan sebagai sebuah Masjid bagi lebih dari 300 orang untuk setengah jam sholat Jum'at.
Imam Perguruan Tinggi Islam Thornlie Australia mengatakan bahwa komunitas Muslim merasa tertipu setelah dewan penasihat Gosnells memilih untuk melarang sekolah tersebut digunakan sebagai sebuah tempat ibadah.
Pada pertemuan lebih dari 200 orang berkumpul dalam majelis dewan untuk mendengar para penasihat membahas sebuah proposal pengembangan kembali untuk kampus Tonbridge Way. Konselor Gosnells memutuskan menyetujui sebuah pergantian perpustakaan dan ruang kelas baru untuk tempat tersebut.
Bagaimanapun juga, hanya para staf dan siswa saja yang akan dapat menggunakan balai kampus sebagai sebuah tempat ibadah.
Mereka mengidentifikasi masalah dengan kemacetan jalan dan tempat perparkiran yang tidak layak sebagai alasan-alasan untuk menolak permintaan tersebut.
Dewan tersebut setuju untuk mengundang pihak perguruan tinggi tersebut untuk meninjau ulang rencananya untuk sebuah tempat peribadatan di Sothern River sebagai sebuah alternaif.
Pemimpin keagamaan perguruan tinggi tersebut, Burhaan Mehar mengatakan bahwa ini merupakan hal yang menyakitkan bahwa dewan telah gagal untuk mengakui kebutuhan komunitas.
"Kami adalah sebuah komunitas dan kami memiliki sekitar 275 keluarga yang menghadiri sekolah tersebut dan para orang tua tersebut ketika mereka menjemput anak-anak mereka," ia mengatakan.
"Ibadah kami adalah bagian dari aktivitas ekstrakulikuler sehingga dengan jelas mereka membutuhkan sebuah tempat untuk beribadah."
Burhan Mehtar mengatakan bahwa ia akan terus mengkonsultasikan dengan dewan.
Imam tersebut juga mengatakan bahwa para jamaah telah bertemu di sekolah tersebut sejak tahun 1994 dan fasilitas ersebut telah digunakan untuk lebih dari 3.000 orang.
"Mereka telah memberikan kami waktu tiga bulan untuk menemukan sebuah tempat setelah 15 tahun," Imam Mehtar mengatakan.
"Dari Rivervale menuju Rockingham, tidak ada tempat untuk beribadah."
"Kami masih harus melakukan lebih banyak pertemuan dengan dewan tersebut untuk melihat apakah kami mungkin dapat membawa inti kembali bahwa kami mengambil tindakan-tindakan drastis untuk mengurangi apapun yang disebut tekanan," ia mengatakan. (ppt/abc/imc) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!