Kamis, 21 Syawwal 1446 H / 28 Oktober 2010 08:37 wib
2.663 views
Suara Adzan Di Kapel Untuk Hubungan Muslim - Kristen

OXFORD (Berita SuaraMedia) – Dalam sebuah upaya untuk mendekatkan kaum Muslim dan Kristen, seorang pemimpin Muslim menyampaikan ceramah di sebuah kapel Kristen di Universitas Oxford, yang pertama dalam sejarah seperti dilaporkan oleh Oxford Mail pada hari Selasa (26/10).
"Ada hubungan antara Kristen dan Islam," ujar Dr Taj Hargey, ketua Pusat Pendidikan Muslim di Oxford.
"Kita sama-sama menyebut Ibrahim sebagai sosok penting, sosok seorang bapak."
Pemimpin Muslim itu berceramah di hadapan jemaat di Pembroke College tentang kesamaan antara Islam dan Kristen.
Ceramah yang dilakukan pertama kalinya dalam 500 tahun sejarah Pembroke College itu dimulai dengan sebuah adzan.
Ayat-ayat Al-Qur'an serta Mazmur dari Alkitab juga dibacakan dalam ceramah tersebut.
"Kami ingin melakukan sesuatu yang menyatukan umat Muslim dan Kristen, tapi tidak untuk menciptakan hal ketiga," ujar Pendeta Dr Andrew Teal dari Pembroke College.
Dia mengatakan telah berusaha untuk mendapatkan pemimpin Muslim yang mau berceramah di kapel Kristen selama bertahun-tahun.
"Saya rasa apa yang kami lakukan hari ini sangat tidak biasa," ujarnya.
"Yang jelas ini pertama kalinya saya mendengar hal ini dilakukan di perguruan tinggi."
Ceramah hari itu difokuskan pada kesamaan antara Islam dan Kristen.
"Kedua agama ini sebenarnya sangat dekat," ujar Teal.
"Ibrahim adalah sosok kunci dalam Islam dan Kristen."
Hubungan Muslim dan Kristen menegang setelah Paus Benedict XVI menyampaikan khotbah di Jerman pada bulan September 2006 yang mengaitkan Islam dengan kekerasan.
Khotbah tersebut, di mana paus mengutip kaisar Byzantine dari abad 14 bahwa semua yang dibawa oleh Nabi Muhammad adalah jahat dan tidak manusiawi, memicu kritik dari berbagai negara, akademisi, dan intelektual, menegangkan hubungan antara Vatikan dan dunia Muslim.
Sang paus telah berulangkali mengatakan bahwa kata-kata itu tidak mencerminkan sudut pandang pribadinya tapi dia tidak menyampaikan permintaan maaf yang jelas kepada kaum Muslim.
Teal mengatakan ada keengganan untuk menyembuhkan riak-riak antara kaum Muslim dan Kristen.
"Tapi saya rasa ada keengganan di masa lalu. Saya rasa orang-orang mungkin takut untuk melakukan sesuatu seperti ini," ujarnya.
"Saya sudah lama berharap sesuatu seperti ini untuk terjadi. Kita hanya memerlukan orang yang tepat untuk melakukannya." (rin/oi) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!