Selasa, 21 Syawwal 1446 H / 26 Oktober 2010 10:46 wib
2.595 views
Jihad Yang Sunyi di Depan Gedung Putih

WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Dia tersenyum dengan lembut, tak terganggu oleh pandangan ingin tahu atau bahkan mencela dari orang-orang yang terkejut atas pemandangan yang disajikannya. Seorang pria tua berdiri tepat di depan Gedung Putih dengan satu spanduk putih besar di tangannya.
Mohammad Ali Salih sebenarnya menunggu mereka untuk mendekati dirinya, berusaha menjawab dua pertanyaan yang tertulis dalam tinta hitam tebal di spanduk tersebut: "Apa itu Islam" dan "Apa itu Terorisme".
"Saya hanya ingin orang Amerika berpikir," ujar Salih.
"Saya ingin orang yang melihat spanduk saya untuk berpikir sebelum dia pergi tidur tentang apa itu Islam, dan tentang apa sebenarnya agama ini."
Setiap akhir pekan, dia berdiri dengan spanduknya dengan satu tujuan: Memacu warga Amerika untuk memikirkan esensi sejati dari Islam yang banyak distereotip dan arti dari istilah kontroversial terorisme.
"Saya rasa orang Amerika tidak tahu apa itu Islam," ujar Salih, yang telah menjadi koresponden Washington untuk beberapa koran dan majalah di Timur Tengah sejak tahun 1980.
"Hal lainnya yang saya ingin orang Amerika pikirkan adalah tentang istilah terorisme. Tidak ada definisi pasti dari terorisme. Sampai sekarang PBB belum bisa menetapkan sebuah definisi dari istilah terorisme."
Saat Salih berbicara, banyak orang membaca tulisan di spanduknya ketika mereka lewat.
Beberapa dari mereka berhenti untuk melihat orang yang menanyakan pertanyaan yang begitu menarik.
Salah satu dari mereka mendekat dan menjabat tangan Salih.
"Nama saya Eric. Saya orang Yahudi. Saya hanya ingin berterima kasih untuk apa yang anda lakukan."
Salih yang tersenyum mengatakan telah bertemu banyak orang seperti Eric yang menghargai usahanya.
"Baru-baru ini, saya didekati oleh kelompok gereja di Virginia yang ingin bertemu dengan saya. Mereka hanya berdiri di dekat saya dan berdoa untuk saya kemudian pergi. Kelompok antaragama lain yang juga berasal di Virginia melakukan hal yang sama."
Salih pertama kali meluncurkan kampanye tunggalnya di akhir tahun 2008, hari-hari terakhir pemerintahan Bush.
"Sejak 11 September saya mulai merasa agak sedih, cemas, dan marah karena perang melawan teror ini terus berlanjut," ujarnya mengenang.
"Saya kemudian mulai percaya bahwa perang melawan terorisme ini adalah perang tersembunyi melawan Islam dan Muslim."
Dia melanjutkan penjagaannya setiap akhir pekan sampai Barack Obama datang ke Gedung Putih dengan pesan perubahannya dan pergi ke Kairo menjanjikan halaman baru dalam hubungan AS-Muslim.
"Terdapat banyak harapan dan ekspektasi akan perubahan," ujar Salih.
"Tapi saya mulai percaya di akhir tahun lalu bahwa Obama hanya politisi."
"Hari-hari belakangan ini, media dan politisi kembali berbicara tentang terorisme dan itulah kenapa saya kembali untuk bertanya pada orang-orang Amerika tentang apa itu Islam dan apa itu terorisme."
Salih mengatakan penahanan lima anak muda Amerika di Pakistan bulan Desember tahun lalu dengan tuduhan teror adalah alasan lain yang membuatnya sadar bahwa saatnya tiba untuk kembali ke Gedung Putih dengan spanduknya.
Kelima pemuda itu mengatakan pada pengadilan Pakistan bahwa mereka bukan teroris tapi jihadis yang ingin berjuang bersama rakyat Afghan melawan kekuatan Barat.
Salih memandang kampanye damai tunggalnya ini sebagai demonstrasi dari jihad yang sesungguhnya.
"Dalam Islam, orang-orang beriman harus mengorbankan uang, waktu, dan tenaga mereka demi Islam dan mengakhiri ketidakadilan. Saya tidak melakukan semua itu. Saya hanya berdiri di sini memegang spanduk ini," ujarnya.
"Setiap orang harus melakukan apapun yang mereka bisa. Dan ini adalah satu-satunya yang bisa saya lakukan. Ini adalah jihad saya. Saya adalah seorang jihadis diam," ujarnya menambahkan.
"Saya harap ini akan mengirimkan pesan bahwa jihad bukan tentang kekerasan. Jihad juga bisa dengan diam. Berbicara ke orang-orang, melontarkan pertanyaan dengan damai juga sebuah jihad." (rin/oi) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!