Kamis, 21 Syawwal 1446 H / 21 Oktober 2010 08:48 wib
4.398 views
Uskup Libanon Serukan Pernikahan Untuk "Selamatkan" Kristen

VATIKAN (Berita SuaraMedia) – Mengizinkan pendeta untuk menikah telah berkontribusi pada kelangsungan agama Kristen di Irak, ujar Uskup Libanon Guy-Paul Noujaim pada hari Selasa (19/10), di sela sinode Timur Tengah di Vatikan.
Uskup mengatakan ada sekitar 400 uskup di Afrika Utara di masa Santo Agustine dan tidak ada satu pun setelah kedatangan Muslim, kontras dengan situasi di Irak hari ini di mana gereja Chaldean dan Katolik Syiria masih bertahan.
Dia mengaitkan perbedaan itu dengan sebuah liturgi yang dekat dengan masyarakat dan fakta bahwa pendetanya bisa menikah, tidak seperti mereka yang terkait ke Roma.
"Seorang pendeta yang menikah seperti sebuah pohon dengan akar – keluarga dengan istrinya – dan dahan – anak-anaknya yang menikah," ujarnya.
Sang uskup, yang dirinya sendiri tidak menikah, mengatakan bahwa dia menyarankan pilihan pribadi pada masalah itu, terutama terkait berkembang pesatnya umat Muslim.
Dia mengatakan bahwa di dalam keuskupannya separuh pendetanya menikah dan belum pernah ada "krisis" dalam panggilan mereka.
Namun, dia menambahkan bahwa dia tidak mau mengomentari pertanyaan tentang pernikahan bagi pendeta-pendeta di gereja Latin, bagian dari gereja Katolik yang melihat ke Roma.
Dialog ekumenikal dan antaragama menjadi fokus pada Kongregasi Umum ke-8 dari Sinode Uskup untuk Timur Tengah bulan ini. Paus Benedict XVI hadir untuk sesi yang menyaksikan intervensi dari auditor dan delegasi khusus ini, serta salam dari Dewan Gereja Dunia.
Dialog itu juga dihadiri Mohammad Sammak, seorang Muslim Sunni yang menjabat sebagai sekretaris jenderal Komite Kristen-Muslim Libanon untuk Dialog, yang mengatakan bahwa Emigrasi umat Kristen dari Timur Tengah memelaratkan budaya Arab, dan umat Muslim bertugas untuk mendorong kembali kehadiran minoritas Kristen.
"Emigrasi umat Kristen ini memiskinkan identitas Arab, terhadap budaya dan otentisitasnya," ujar Sammak, yang merupakan penasihat bagi Perdana Menteri Libanon Saad Hariri. Ia menambahkan bahwa menjaga kehadiran umat Kristen di Timur Tengah merupakan "tugas umum Islam". (rin/gg/an/sm) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!