Senin, 21 Syawwal 1446 H / 18 Oktober 2010 16:53 wib
2.102 views
Pembukaan Masjid Zurich, Tanda Dukungan Kuwait Atas Islam

ZURICH (Berita SuaraMedia) – Pembukaan Masjid Al Salam yang didanai Kuwait dilakukan dalam mendukung Islam di seluruh dunia, ujar Wakil dari Departemen Awqaf dan Urusan Islam Dr. Adel Al Falah. Dukungan terhadap pembangunan Masjid itu datang menyusul rencana departemen dan sesuai dengan instruksi dari Yang Mulia Amir Kuwait Sheikh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah yang bertujuan untuk mengubah Kuwait menjadi pusat moderasi internasional.
Bangsa Islam harus dikembalikan ke arah yng lebih terbuka dan meneruskan sikap memberi, ujar Al Falah, seraya menambahkan bahwa keadilan dan kebaikan adalah pilar sosial Islam. "Kaum Muslim di Barat harus membebaskan diri dari rasa takut terhadap identitas mereka dan dengan positif membaur di dalam masyarakat dan memberikan citra cerah pada Islam moderat, terlepas dari kewarganegaraan yang dimiliki," ujarnya.
Al Falah, dalam sebuah pernyataan ke kantor berita Kuwait (KUNA), menggarisbawahi pentingnya pusat moderasi yang didirikan Kuwait di Manchester, Inggris. Pusat itu akan memulai, dalam waktu beberapa minggu ke depan, dengan kursus pelatihan untuk para imam. Pejabat Kuwait itu juga mengatakan bahwa pelatihan imam dilakukan atas permintaan pemerintah dan masyarakat.
Sementara itu, cendekiawan Kuwait Mohammad Al Awadhi menekankan pentingnya kinerja institusional di Barat untuk melestarikan identitas agama seseorang. Dia mengatakan bahwa Masjid di negara-negara Barat memperbarui keagamaan milik kaum Muslim.
Dialog dan persuasi dipraktikkan dengan kelompok-kelompok Eropa dibutuhkan agar kaum Muslim di Barat untuk bermanuver secara politik dan legal, ujar Al Awadhi. Imam Masjid Al Salam, Suleiman Abdulqader mengatakan bahwa Masjid dipandang sebagai isyarat dan jembatan yang akan memungkinkan masyarakat Swiss untuk berkomunikasi dengan komunitas Muslimnya.
Masjid Al Salam telah menyiapkan sejumlah program kesadaran sosial untuk menangani kekerasan, kecanduan narkoba, dan tingginya tingkat perceraian di antara beberapa isu lainnya," ujar Abdulqader.
Masjid itu juga membawahi dua sekolah, satu untuk belajar bahasa Arab dan satu lagi untuk belajar Al-Qur'an.
Tidak hanya di Jerman, Kuwait juga mengucurkan dana untuk pembangunan Masjid di sejumlah negara lain seperti Thailand dan Azerbaijan.
Kuwait mendanai Masjid Al Haramain di Thailand yang diresmikan pada bulan Oktober tahun lalu oleh Wakil Perdana Menteri untuk Urusan Legal, Menteri Kehakiman, dan Menteri Awkaf dan Urusan Islam, Rashed Al Hammad.
Al Hammad mengatakan dalam upacara pembukaan yang dihadiri oleh pejabat Kuwait dan Thailand bahwa Masjid itu adalah kelanjutan dari upaya Yang Mulia Perdana Menteri Sheikh Nasser Al Mohammad Al Sabah untuk memperkuat ikatan dengan Thailand dalam kunjungannya ke Asia tahun lalu, seraya menambahkan bahwa Masjid tersebut akan menjadi pusat komunitas Muslim di Thailand.
"Kuwait selalu ingin untuk memperkuat hubungan dengan pemerintah dan rakyat Thailan dan sangat menanti untuk setiap kesempatan melakukannya," Al Hammad menegaskan.
Sementara di Azerbaijan, Kuwait telah membangun sekitar 73 Masjid. Kepala komite bangunan relijius Azerbaijan, Gigayat Orudzhev, mengatakan bahwa Kuwait telah membangun banyak Masjid di negaranya sejak tahun 1990an tapi beberapa di antaranya dibangun secara ilegal sehingga pemerintah terpaksa menghancurkan mereka. Meski demikian, ujar Orudzhev, Masjid-masjid yang statusnya legal tidak akan ikut dihancurkan. (rin/kt/ks/vk) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!