Surat Kabar Tak Bernama Siap Diluncurkan Untuk Muslim

LONDON (Berita SuaraMedia) – Sebuah perusahaan media yang berbasis di Timur Tengah meluncurkan surat kabar mingguan di London yang ditujukan pada kaum Muslim di seluruh dunia.

Surat kabar tersebut, yang didukung oleh operator TV berbayar Pakistan ARY Digital dan yang akan bisa menyediakan jaringan reporternya meliputi Asia Selatan, akan diluncurkan awal tahun depan.

ARY, terkenal menayangkan versi Pakistan dari Who Wants to Be a Millionaire?, juga menyiarkan ke beberapa negara Teluk, Amerika Utara, dan Inggris, di mana ia diluncurkan sebagai Channel on Sky Pakistan tahun 2000.

Surat kabar itu, yang belum memiliki nama hingga saat ini, akan diedit oleh Burhan Wazir, mantan wakil editor fitur di Times yang diangkat sebagai jurnalis muda tahun ini di tahun 1999.

Wazir adalah mantan eksekutif di surat kabar berbahasa Inggris berbasis di Abu Dhabi, National, yang diluncurkan oleh mantan editor Telegraph, Martin Newland.

Dia meluncurkan edisi akhir pekan dari National dua tahun lalu, meninggalkan London untuk Abu Dhabi dan merekrut lebih dari 40 wartawan.

Wazir mengatakan judul surat kabar itu akan melayani diaspora Muslim di negara-negara pasar. Judulnya akan bersifat liberal, ditujukan pada pembaca muda dan relatif berpengaruh berusia antara 20-45 tahun, termasuk generasi kedua atau ketiga Muslim Inggris.

Wazir menambahkan bahwa targetnya pada pembaca muda dengan latar belakang Muslim akan berbagi pandangan kosmopolitan dan modern.

Rencana pada tahap awal dan negosiasi dengan distributor sedang berjalan, tapi Wazir mengatakan judulnya harus keluar dalam waktu empat bulan.

Judul Inggris ditujukan untuk pembaca Asia Selatan termasuk Eastern Eye, yang selamat dari kebangkrutan tahun lalu ketika Asian Media & Marketing Group membelinya. Namun, judul itu ditujukan terutama pada populasi imigran Inggris di seluruh penjuru negeri.

Wazir mengatakan judul yang baru akan memiliki fokus berbeda dengan pandangan yang lebih internasional dan konten pasar yang lebih tinggi.

Dia akan mempekerjakan reporter dan staf produksi untuk meliput Inggris, benua Eropa, AS, dan Timur Tengah, termasuk setidaknya enam reporter yang berbasis di Inggris.

Surat kabar itu akan memiliki basis lepas yang besar di tempat lain dan akan menarik jaringan ARY yang telah ada yang terdiri atas 100 reporter yang meliput Asia Selatan.

Wazir tidak memberikan detail jumlah uang yang diinvestasikan ARY.

ARY Digital dimiliki oleh Haji Abdul Razzak Yaqoob, seorang pengusaha Pakistan di Dubai yang bisnis lainnya termasuk perbankan dan ritel. (rin/gd) www.suaramedia.com

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Suara Media lainnya:

• Militer Rusia Kembangkan "Senjata Tiup" Untuk Kelabuhi Musuh
• Islam, Ajaran Tua Yang Masih Relevan Dengan Dunia Modern
• Kebanggaan Muslim Berjilbab Lumpuhkan Kesalahpahaman
• Kepolisian Kanada Tanamkan Jutaan Dolar Untuk Pahami Muslim
• Buktikan "Islamisasi", Pimpinan Partai Belgia Diganjar Hukuman
• Ulama: Kesalahpahaman 10-10-2010, Kejahilan Baru Masyarakat
• Temukan Alat Pelacak, Muslim AS Jadi Korban Intimidasi FBI
• Cahaya Monotheisme Islam Satukan Semua Agama