Presiden Suriah Al-Sharaa Termasuk Salah Satu dari 100 Orang Paling Berpengaruh Versi Majalah TimeJum'at, 18 Apr 2025 09:57 |

WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Senjata terbaru pemerintah Inggris dan Amerika dalam pertarungan melawan Al Qaeda bukanlah rudal atau sepotong teknologi yang rumit, tapi seorang rocker berambut panjang bernama Salman Ahmed.
Ahmed adalah penyanyi utama sebuah band rock Junoon, sebuah bank yang menggunakan musik untuk mendorong para pelajar memilih gitar listrik alih-alih ekstremisme.
Ahmed, yang rekamannya sudah terjual 30 juta keping, adalah bintang rock terbesar di dunia Muslim. Tapi dia punya misi yang lebih besar, jihad rock ‘n roll.
Konsepnya dengan longgar didefinisikan oleh Ahmed sebagai sebuah cara menggunakan musik untuk melawan retorika kekerasan dari teroris Islam. Lagu-lagunya memberikan sebuah saluran alternatif bagi generasi muda Muslim yang marah dan mencela ketidakadilan di negara-negara seperti Irak, Afghanistan, dan Palestina.
“Sebenarnya lebih sulit untuk membangun sesuatu dari dasar, membantu masyarakat. Lebih mudah untuk meledakkan diri,” ujarnya pada Jim Sciutto dari kantor berita ABC News, sembari membahas bagaimana membantu memberikan suara pada kemarahan itu.
“Ketika saya berusia 18-19 tahun, ketika saya tidak memahami dunia, film, musik, dan dongenglah yang memberi saya jawaban, jadi itulah yang akan saya lakukan sendiri,” ujar Ahmed.
Ahmed memulai karirnya sebagai seorang musisi dengan grup pop Pakistan Vital Signs, tapi perbedaan kreativitas di tahun 1990 memaksanya untuk pergi dan membentuk Junoon. Dia sekarang telah memenangkan banyak penghargaan internasional dan bahkan telah merekam dan merilis album solonya yang pertama.
Waspada akan keberhasilan yang diraih ulama-ulama ekstrem dalam merekrut Muslim Barat ke kekerasan, mulai dari Times Square sampai Fort Hood, pemerintah Inggris dan Amerika telah mendaftar bantuan Ahmed untuk berbicara dan tampil di kampus-kampus.
Ahmed bahkan diundang oleh Bill Clinton untuk berbicara di Clinton Global Initiative tahun 2006.
Teroris telah merespon dengan memberikan ancaman kematian terhadap Ahmed dan penggemarnya. Tapi anak-anak muda masih datang dalam jumlah ribuan ke konser band Ahmed.
“Apa yang mereka katakan?” tanya Ahmed ke penggemarnya. “Mereka mengatakan bahwa kita muak pada politik kekerasan, benar, kita menginginkan keterlibatan. Hanya dengan tetap diam kau sama bagusnya dengan mati.”
Dalam memerangi ekstrimisme, gitar, ujar Ahmed, lebih hebat daripada pedang.
Meskipun beberapa orang akan menganggap musiknya berdosa, Ahmed adalah pria yang baik. Dia adalah duta besar PBB untuk HIV/AIDS, dia telah membantu menggalang dana untuk pengungsi dari Lembah Swat dan dia tampil di acara penyerahan Nobel Perdamaian di tahun 2007.
“Saya cinta musik,” ujarnya. “Saya juga merasa bahwa keyakinan saya (Islam) menginspirasi kreativitas saya, seperti yang telah dilakukannya pada ratusan ribu seniman Muslim selama 1,400 tahun ini. Warisan budaya itu telah dikaburkan oleh kekerasan dan ketakutan.” Anak-anak di bawah usia 18 tahun adalah pasar target ekstremis, ujarnya. Apa yang dibutuhkan oleh situasinya sekarang adalah “serangan” budaya (seperti serangan militer di Irak) untuk membangun massa kritis.
“Kita perlu melawan narasi ekstrimis melalui seni dan budaya. Sekali anak-anak muda menyadari bahwa pesan Taliban ini adalah pesan palsu, mereka tidak akan tercuci otaknya oleh pesan itu.”
Itu adalah teori yang menarik, tapi apakah berhasil? Dalam sebuah klip video pendek dari sebuah madrasah di Pakistan, Ahmed berulangkali menantang seorang cendekiawan religius. “Di manakah di Al Quran yang menyebutkan bahwa musik itu dilarang?” tanya Ahmed. Konfrontasi itu tampaknya tidak menunjukkan hasil, tidak seorang pun di dalam video yang memperlihatkan tanda-tanda untuk beralih dari posisinya. Sang cendekiawan tidak memberikan argumen teologis, ujar Ahmad, mengatakan bahwa dia – dan orang-orang lain seperti dirinya – hanya menganggap musik sebagai pesaing madrasah. “Mereka takut kehilangan popularitas.”
Meski demikian, debat musik dan Islam bukan hanya tentang musik atau persaingan popularitas. Ini adalah tentang bersaing sistem nilai, dengan pengaruh Salafi yang puritan di satu sisi dan pengaruh Sufi yang lebih santai di sisi lain.
Apa pun sudut pandang yang dipegang oleh setiap Muslim tentang kebolehan musik, mereka terkait ke isu-isu lain yang lebih besar. (rin/abc/gd) www.suaramedia.com
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Presiden Suriah Al-Sharaa Termasuk Salah Satu dari 100 Orang Paling Berpengaruh Versi Majalah TimeJum'at, 18 Apr 2025 09:57 |