Ahad, 22 Syawwal 1446 H / 26 September 2010 12:54 wib
1.595 views
Menteri Selandia Baru Dituntut Minta Maaf Atas Humor Muslim

WELLINGTON (Berita SuaraMedia) – Komunitas Islam Selandia Baru menulis ke Perdana Menteri John Key menuntut permintaan maaf untuk sebuah lelucon yang dibuat oleh salah satu menterinya tentang kaum Muslim, kantor berita Dominion Post melaporkan pada hari Sabtu (25/9) waktu setempat.
Presiden Federasi Asosiasi Islam Selandia Baru, Anwar Ghani, mengatakan kaum Muslim sangat kecewa tentang pernyataan yang dibuat dalam pidato Menteri Bangunan Maurice Williamson.
"Kami menunjukkannya pada perdana menteri, mengatakan bahwa apa yang disampaikan itu sangat tidak pantas dan menteri tersebut harus ditegur dan meminta maaf," ujar Ghani.
Williamson melontarkan lelucon tentang Muslim dan praktik rajam saat memberikan pidato di sebuah upacara penghargaan industri bangunan bulan lalu.
Ghani mengatakan dirinya berpendapat bahwa komentar yang berpusat pada intoleransi relijius bukan hal yang umum di Selandia Baru, tapi isu ini adalah masalah yang besar karena dilontarkan oleh seseorang yang dianggap sebagai figur publik yang bertanggung jawab."
Menteri Williamson mungkin berpikir orang Selandia Baru rasis tapi justru dia sendirilah yang tertangkap basah melemparkan lelucon tentang kaum Muslim.
Awal September lalu Williamson mengatakan bahwa penentang penjualan tanah ke orang asing adalah rasis.
Perdana Menteri John Key meremehkan pernyataannya dan mengatakan Williamson mungkin sedang sembrono.
"Kadang humor bisa sedikit menyerang balik dan saya pikir ini adalah contoh dari itu, tapi secara umum semua orang tahu bahwa Maurice punya selera humor yang kuat dan mereka bisa menerimanya."
Pada tanggal 20 Agustus melontarkan lelucon tentang kaum Muslim dalam upacara pemberian penghargaan bangunan. Lelucon lainnya termasuk, "Apa perbedaan antara kaum Muslim dan Kiwi?"
"Muslim melakukan zina dan dilempari batu, Kiwi dilempari batu dan melakukan zina."
Dan dia menggunakan dua aliran dalam agama Islam untuk berbicara tentang cuaca, "Syiah di pagi hari dan Sunni (sunny, cerah) di siang hari."
Kightley mengatakan bahwa pernyataan itu membuatnya "sedikit segar" tapi dia tidak tersinggung.
Dia mengatakan hadirin menikmati penampilan Williamson dan dia keadaan yang baik.
Seorang tamu dalam acara itu mengatakan pernyataan Williamson tidak pantar.
Maurice David Williamson, yang lahir pada tanggal 6 Maret 1951, adalah seorang politisi Selandia Baru, mewakili Pakuranga di DPR sebagai anggota Partai Nasional. Dia memegang beberapa portofolio kementerian di luar Kabinet: Bangunan dan Pembangunan dan konstruksi, tradisi, statistik, dan bisnis kecil.
Williamson lahir di Auckland tapi menghabiskan hampi seluruh tahun pendidikannya di Matamata. Setelah lulus dengan gelar di bidang ilmu komputer dan matematika aplikasi dari Universitas Auckland, dia bekerja selama 12 tahun mengembangkan perangkat lunak penerbangan untuk komputer-komputer utama.
Williamson diberhentikan dari kaukus pada tanggal 22 Juli 2003, setelah menolak untuk membatasi kritiknya terhadap pemimpin Partai Nasional, Bill English, yang disalahkannya atas perolehan buruk di pemungutan suara. Setelah English digantikan oleh Don Brash, Williamson dikembalikan ke jabatan semula. Sejak kembali dari suspensi, Williamson telah memainkan peran aktif di tingkat nasional dan meningkat rankingnya ke nomor delapan di dalam barisan Partai Nasional di tahun 2008. (rin/bb/tvn/wp) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!