Film Mengenai Sholat Ditayangkan Perdana di AS

PITTSBURGH (Berita SuaraMedia) – Lima wanita yang berbeda berjalan, mengendarai kendaraan, dan bekerja sepanjang siang dan masing-masing menunaikan sholat lima waktu. Setiap sholat dilakukan tepat waktu di tengah kesibukan yang ada.

Dalam film baru Kaz Rahman tentang kaum Muslim ketika sholat, kamera mengikuti kelima wanita itu menjalani hari saat masing-masing berhenti sejenak di setiap waktu sholat. Kelima wanita itu mengambil jeda waktu dari aktivitas mereka untuk sholat.

Saat Ramadhan diakhiri dengan Idul Fitri, "Salaat" diputar pertama kali akhir pekan lalu di Melwood Screening Room di Pittsburgh Center for Arts, yang dipuji sebagai salah satu pusat seni media independen terbesar dan tertua di Amerika. Film itu diputar pukul delapan malam pada hari Jumat (8/9) dan Sabtu (9/9) serta pukul tiga sore pada hari Minggu (10/9).

Film itu digambarkan oleh kritikus sebagai film yang kontemplatif tapi abstrak dan minimalis, dengan sedikit dialog.

"Saya menggolongkannya sebagai sebuah film seni. Ini bukan film tentang bagaimana melakukan sholat. Ini bukan dokumenter," ujar Rahman, yang mengajar film dan video di Art Institut of Pittsburgh sejak tahun 2008. "Film ini tidak akan mereplikasi pengalaman sholat, tapi saya menginginkannya menjadi meditatif. Saya ingin ketegangan dan stres dalam satu hari diselingi oleh atmosfer yang menyejukkan ini."

Debut film ini tidak dimaksudkan sebagai respon terhadap konflik atas Masjid Ground Zero atau rencana seorang pastur untuk membakar Al-Qur'an.

Rahman, 36, telah menghabiskan waktu lima tahun memproduksi seni berdasarkan bentuk Islam pada saat itu. Serangan 11 September telah mengubah banyak hal, tapi tidak seninya.

Film itu dimulai dengan sholat Isya’ dan diakhiri dengan sholat Maghrib dengan setiap sholat dilakukan di tengah-tengah kesibukan yang padat.

Meskipun "Salaat" bergerak melalui musim dan waktu sholat – shubuh sampai malam hari – lokasinya tidak diidentifikasi, meskipun Kaz Rahman punya hubungan pribadi dengan beberapa tempat. Kota itu adalah Hyderabad, India, di mana ayahnya tumbuh besar dan di mana Rahman pernah mengecat sebuah mural raksasa yang bisa dilihat di dalam film. Musim dingin beku adalah di Kanada, karena Rahman adalah warga asli Toronto.

"Saya adalah seorang Muslim yang datang dari tempat yang bersalju. Di sanalah saya dibesarkan, jadi itu alami bagi saya," ujarnya. "Tapi saya juga menginginkan penjajaran ekstrim dalam adegan dan musim, karena itu membuatnya lebih menarik."

Dia menulis naskah untuk "Salaat" di tahun 2004 dan memfilmkannya di tahun 2007. Sejak saat itu dia terus melakukan pengeditan.

Meskipun film bukan bentuk seni tradisional untuk sebuah agama yang berasal dari 1,400 tahun yang lalu, tapi film telah membawa tema Islam.

"Seni adalah tentang keindahan dan mencerminkan ciptaan Tuhan, tapi memperlihatkan kecantikan itu dalam cara yang tidak sempurna karena kami hanyalah seniman manusia," ujarnya.

"Tujuan utama saya adalah untuk orang-orang meninggalkan teater ini berpikir tentang apa yang baru saja mereka lihat, dan mungkin masih memikirkannya dua jam atau satu minggu atau beberapa minggu kemudian. Saya ingin mereka tersentuh."

Kaz Rahman lahir di Ontario, Kanada, dan menerima gelar sarjana seni dari York University, Toronto, pada tahun 1997. Dia belajar di Newcastle, Inggris, pada tahun 1995-1996 dengan beasiswa. Rahman tinggal dan bekerja di berbagai lokasi termasuk di London, Inggris (1995), Moskow, Rusia (1998), dan Budapest, Hungaria (1999). Mulai tahun 1995-2000 dia juga sering bepergian, terutama ke Eropa Timur/Mediterania dan India. Pameran lukisannya di AGP (Peterborough, Kanada) di tahun 2001 bersamaan dengan katalog dan esai tentang karyanya. Dia adalah penerima penghargaan Ontario Arts Council dan Canada Council for the Arts. (rin/it/cny) www.suaramedia.com

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Suara Media lainnya:

• Motor di Pemakaman Inggris Geramkan Umat Muslim
• Masjid texas, Tonggak Dedikasi Muslim Untuk Amerika
• Ancaman Anti-Muslim Pendukung EDL Berujung Hukuman
• Picu Konflik Agama Yang Meluas, MUI Tak Setuju Pencabutan SKB
• Jemaat HKBP Tak Menurut, Wali Kota Angkat Tangan
• Dewan Texas Hapuskan Fakta Islam Dari Buku Pelajaran
• Terancam Denda, Gereja Pembakar Al-Qur'an Pindah Lokasi
• Partai Ekstrim Swedia Peringatkan Adanya Revolusi Islam