Selasa, 22 Syawwal 1446 H / 21 September 2010 10:57 wib
1.748 views
Masjid texas, Tonggak Dedikasi Muslim Untuk Amerika

WICHITA FALLS, TEXAS (Berita SuaraMedia) – Konstruksi Masjid Wichita Falls diselesaikan pada tahun 2006 walaupun proyek bentang daratnya, seperti air mancur, berlanjut. Abdullah dan Gevriye Shamsid-Deen bangga atas perkembangan dan pertumbuhan dari jamaah tersebut dan kontribusinya kepada komunitas.
Sebuah pandangan lega nampak pada wajah Abdullah Shamsid-Deen ketika ia mempelajari tersebarnya rumor pembakaran sebuah Al-Qur'an di sebuah taman umum lokal tidak terjadi.
Hanya beberapa hari sebelum seorang pastur Florida menggagalkan rencananya sendiri untuk membakar salinan dari kitab suci umat Muslim, kabar tersebar bahwa seseorang di Wischita Falls kemungkinan melakukan hal yang sama.
Bagaimanapun juga kepercayaan mantan petugas Angakatan Udara terhadap tetangganya terbayarkan.
"Ada begitu banyak orang-orang baik di komunitas ini, telah menciutkan semangat," Samshid-Deen, direktur dari Masyarakat Islam Wichita Falls.
Fakta bahwa ada sebuah Masjid lokal kemungkinan datang sebagai sebuah kejutan bagi banyak orang di Texas Utara. Shamsid-Deen, sekarang adalah seorang konselor dengan Komisi Veteran Texas, adalah seorang asisten pemuka agama tentara untuk Muslim yang lainnya di Pangkalan Angkatan Udara Sheppard.
Kelompok kecil pada awalnya, terkadang tiga atau empat orang, akan berkumpul untuk pengamatan dan aktivitas pada pangkalan dan rumah-rumah individual.
Ketika lebih banyak guru Muslim dan siswa tiba di Universitas Negeri Midwestern, lebih banyak penduduk medis dari Pakistan, India dan Bangladesh mulai berpraktik di rumah sakit lokal, komunitas keagamaan tersebut tumbuh.
Pada rencana tahun 1998 telah mulai untuk sebuah Masjid dari batu bata dan kayu.
"Anda lihat dalam Islam, kami tidak membuat pinjaman. Kami dilarang untuk membayar bunga," Shamsid-Deen mengatakan, mengangguk tanda mengakui bahwa sebagian besar proyek pembangunan beroperasi dengan meminjam uang. "Kami menginginkan sebuah lokasi yang dekat dengan pangkalan sehingga mereka yang tidak dapat transportasi akan dapat berjalan dan bahwa cukup banyak ruang untuk bertambah."
Pertama-tama, uang dikumpulkan untuk sebuah tempat yang luas di lingkungan yang damai hanya barat daya dari SAFB. Setiap proyek diselesaikan sebagai donasi diamankan, dari cetak biru untuk yayasan tersebut untuk membuat rangka dasar bangunan.
"Kami memiliki bahan-bahan pembangunan rangka dasar namun kami tiba satu hari dan para pekerja mulai membangun bangunan tersebut," ia mengatakan dan bergelak. "Kami sedikit didorong ke depan."
Pintunya pada akhirnya terbuka pada tahun 2006. Tahun ini sekitar 250 orang menghadiri perayaan Idul Fitri, menandai akhir dari Ramadhan. Di antara mereka adalah tamu Muslim dan non-Muslim, namun Shamsid-Deen mengatakan ada sekitar 100 orang dalam jamaah inti.
Shamsid-Deen lahir di Alabama dan dibesarkan di New York, istrinya, Gevriye, seorang asli Turki, berbicara dengan bersemangat tentang agama mereka, berharap untuk menghilangkan kesalahpahaman yang mereka rasa orang lain juga punya.
Mereka sering menawarkan kesamaan dasar yang umum dengan Muslim, Kristen dan Yahudi dalam ajaran perjanjian baru, kehidupan Adam, Musa, dan Ibrahim.
"Muslim bukan tentang membuat orang lain berpindah agama memeluk keyakinan kami. Itu adalah kerja Tuhan," ia mengatakan.
Pasangan tersebut mengatakan bahwa mereka selalu menikmati hubungan baik dengan orang-orang di daerah tersebut. Bagaimanapun juga, dalam jam-jam dan hari yang mengikuti 11 September, mereka tidak yakin bagaimana mereka akan diperlakukan oleh para tetangga di Texas Utara tersebut.
Sebagai seorang wanita Muslim yang taat, Gevriye mengenakan jilbab di publik sehingga "mudah untuk Anda mengenal saya." (ppt/tcn) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!