Ahad, 23 Syawwal 1446 H / 12 September 2010 11:58 wib
1.522 views
Vatikan Serukan Kutukan Pembakaran Al-Qur'an

VATIKAN (Berita SuaraMedia) – Perencanaan besar pembakaran salinan-salinan dari Al-Qur'an di AS negara bagian Florida akan menjadi "memalukan dan langkah suram," Vatikan mengatakan.
Dewan Kepausan Vatikan untuk Dialog Antar Agama mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah "menerima dengan kekhawatiran yang besar berita tentang usulan 'Hari Pembakaran Al-Qur'an,'" yang dijadwalkan untuk memperingati hari jadi serangan 11 Spetember.
"Setiap agama, dengan kitab sucinya, tempat-tempat beribadah dan simbol-simbolnya masing-masing, memiliki hak dan perlindungan," dewan tersebut mengatakan.
Sebuah Gereja kecil, Dove World Outreach Center di Gainesville, Florida, telah bersumpah untuk menandai hari jadi kesembilan dari serangan 11 September dengan membakar Al-Qur'an saat mereka mengingat hampir 3.000 orang terbunuh oleh para pembajak Al-Qaeda.
Dewan tersebut mengatakan "tindakan-tindakan tercela dari kekerasan" seperti serangan 11 September oleh Al-Qaeda tidak dapat ditiadakan dengan tindakan semacam itu.
"Setiap pemimpin keagamaan dan para pengikutnya juga diminta untuk memperbarui pengutukan tegas dari semua jenis kekerasan, khususnya mereka yang berkomitmen atas nama agama," dewan tersebut mengatakan.
Perencanaan tersebut juga dikutuk oleh Menteri Luar negeri AS Hillary Clinton dan Gedung Putih mengatakan bahwa perencanaan tersebut dapat memicu penghinaan di sekitar dunia Islam dan membahayakan nyawa-nyawa dari para tentara AS.
Clinton juga mengatakan bahwa ia "merasa berbesar hati oleh pengutukan yang jelas dan tegas atas tindakan yang kurang ajar dan memalukan tersebut yang telah berasal dari pemimpin keagamaan Amerika dari semua keyakinan."
"Tindakan tersebut dapat menempatkan pasukan kita dalam bahaya, dan jelas sekali jenis kegiatan apapun yang semacam itu, yang menempatkan pasukan-pasukan kita dalam bahaya akan menjadi sebuah kekhawatiran bagi pemerintahan ini," juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan pada Selasa waktu setempat.
Keduanya, pimpinan NATO Anders Fogh Rasmussen dan komando AS dan pasukan koalisi di Afghanistan, Jenderal David Petraeus telah mengatakan bahwa protes tersebut dapat membahayakan pasukan sekutu di Afghanistan. Menambahkan bahwa perencanaan tersebut dapat menyebabkan masalah yang signifikan " di manapun di dunia kita berhubungan dengan komunitas Islam. (ppt/dw/meo) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!