Selasa, 23 Syawwal 1446 H / 7 September 2010 15:41 wib
1.991 views
Guru Muslim AS Kontras Dengan Perdebatan Nasional Islam

TAMPA, FLORIDA (Berita SuaraMedia) – Akhir bulan lalu, pada hari pertama sekolah, hampir 400 anak-anak berjalan melalui pintu utama di Sekolah Dasar MacFarlane Park, di atas keset yang menyambut mereka dalam bahasa Inggris, Perancis dan Spanyol, dan melewati bendera negara-negara seperti Rumania, Bolivia, dan Yunani.
Delapan belas anak berjalan menuju ruang 203. Lima anak-anak perempuan dan 13 anak laki-laki. Enam diantaranya adalah keturunan Hispanik (keturunan Spanyol yang tinggal di Amerika). Empat di antaranya adalah anak laki-laki berkulit hitam.
Mereka duduk di atas sebuah karpet dengan banyak warna. Karpet tersebut menggali sebuah citra dari 12 anak, termasuk seorang anak laki-laki dengan kruk, seorang anak perempuan dengan kacamata, seorang anak laki-laki dengan sebuah globe dan seorang anak perempuan mengenakan sebuah kaus dengan sebuah simbol damai, semuanya berada dalam satu lingkaran berpegangan tangan. Anak-anak di atas karpet tersebut melihat ke atas pada guru mereka.
Ini adalah pekerjaan pertamanya. Hari pertamanya.
Salah satu dari anak laki-laki Hispanik menanyakan Nour Elmohd, "Ibu Elmohd, mengapa Anda mengenakan itu di kepala Anda?"
Wanita tersebut tumbuh besar di Fort Lauderdale dan pindah ke Tampa ketika ia berusia 10 tahun. Sekarang ia berusia 22 tahun. Ia adalah anak tertua dari empat besaudara. Ia juga belum menikah. Ia adalah warga negara Amerika yang berbicara dengan bahasa Inggris dan bahasa Arab. Ayahnya adalah seorang insinyur, ibunya adalah seorang guru. Mereka adalah warga Palestina yang pindah ke Kuwait dan kemudian ke Amerika untuk melarikan diri dari Perang Teluk Persia.
Elmohd mulai mengenakan jilbab pada usia 13 tahun. Jilbab tersebut banyak dibicarakan di seluruh dunia. Beberapa melihatnya sebagai sebuah simbol dari penindasan pria dan sikap tunduk seorang wanita. Yang lain melihatnya sebagai sebuah pertunjukan dari kesederhanaan dan keyakinan.
Sebagai seorang gadis, Elmohd melihat bagaimana ibunya berjalan dengan percaya diri sambil mengenakan jilbab, dan ia ingin menjadi seperti itu juga. Ia mengenakan jilbab, ia mengatakan, karena jilbab membuatnya merasa lebih dekat kepada Tuhan.
Satu ketika, setelah serangan 9/11, ketika ia masih seorang remaja, seorang pria di sebuah Video Hollywood di State Road 56 menyebutnya seorang teroris.
Waktu itu adalah masa ketegangan. Dewan Hubungan Amerika-Islam (Council on American-Islamic Relation – CAIR) minggu kemarin memulai sebuah rangkaian iklan layanan masyarakat yang berusaha untuk mengurangi rasa takut yang berkembang tentang Islam di Negara ini. Banyak warga Amerika yang keberatan atas kemungkinan sebuah pusat kebudayaan Islam di dekat ground Zero. Sebuah kelompok dari Gereja Evanglikal di Gainsville mengatakan bahwa mereka akan menandai hari jadi serangan 9/11 dengan membakar Al-Qur'an.
Musim gugur lalu, hari wawancara di Sekolah Distrik Hillsborough County, 1.400 calon guru mencari pekerjaan.
Kepala sekolah MacFarlane Park, Denyse Riveiro mewawancarai 18 diantaranya. Ia mempekerjakan 2 guru.
Riveiro melihat catatan akademis Elmohd sebagai seorang yang belajar di jurusan pendidikan sekolah dasar di Universitas Florida Selatan. Ia menanyakan tentang pelajaran membacanya dan penggunaannya tentang teknologi. Ia menanyakan tentang pengalamannya sebagai seorang intern. Ia tidak menanyakan tentang kerudungnya. Meskipun demikian, ia melihatnya, dan berpikir bahwa hal itu adalah sebuah nilai tambah. Tiga lusin anak-anak Muslim datang ke sekolahnya.
Tidak ada yang menjaga statistik tentang berapa banyak guru sekolah publik di Amerika yang memilih untuk mengenakan jilbab. Bukan persatuan guru. Bukan kelompok Muslim. Namun Elmohd bukanlah satu-satunya di Negara tersebut. Ia bahkan bukan satu-satunya di distrik tersebut.
Dalam wawancara musim gugur lalu, Riveiro berpikir bahwa Elmohd adalah seorang yang "bersungguh-sungguh", "cemerlang", dan "percaya diri".
Wawancara Elmohd dengan Riveiro adalah yang pertama untuknya. Ia tidak membutuhkan satu detik.
"Saya percaya pada sebuah kekuatan yang lebih tinggi," Elmohd mengatakan.
MacFarlane Park adalah salah satu dari dua Sekolah Dasar Internasional di daerah Teluk Tampa. Siswanya masuk dengan undian. Sekolah tersebut memiliki sebuah kurikulum interdisipliner yang keras dengan sebuah bakat internasional yang inklusif.
Setiap anak ambil bagian dalam bahasa Spanyol. Hampir semua anak mengikuti kelas biola. Mereka menggalang dana untuk para pengungsi, dan menyumbang ke sekolah-sekolah di Hiti, Ghana, Uganda, Pakistan dan Afghanistan. Mereka menanam tanaman dan mengecat pot dan memberikan mereka kepada orang-orang yang tinggal di lingkungan sekitar mereka. Ini adalah sekolah dengan peringkat "A" setiap tahun.
Misi dari IB adalah untuk menolong anak-anak "menjadi pelajar yang aktif, penuh kasih sayang yang memahami bahwa orang-orang lain dengan perbedaan mereka dapat juga bisa benar."
Pada tembok ruangan 203 Elmohd, yang dilapisi dengan plakat sapaan salam dalam 25 bahasa berbeda yang ditempel di tembok sebuah globe.
Salah satu tugas untuk anak-anak di ruangan 203 tersebut adalah untuk membuat sebuah "me bag".
Untuk menunjukkan mereka apa yang ia maksud, Elmohd membawa miliknya sendiri.
Tas tersebut berisikan sebuah mobil mainan karena ia suka melakukan perjalanan, dengan penanda hijau dan ungu karena warna tersebut adalah warna kesukaannya, sebuah globe salju dari San Fransisco karena itu adalah kota favoritnya. Sebuah bola voli karena itu adalah olah raga favoritnya. Sebuah foto dari keluarganya.
Elmohd, mengatakan kepada murid-muridnya, berpakaian dengan cara yang berbeda. Jilbab adalah bagian dari siapa dirinya. Ia adalah seorang Muslim. Jilbab tersebut adalah bagian dari apa yang ia percayai.
Setiap orang mempercayai hal-hal yang berbeda, ia mengatakan kepada mereka, dan hal itu tidak masalah. Kita menerima satu sama lain karena siapa diri kita sebenarnya, bagaimana kita sama, dan bagaimana kita tidak sama.
Anak-anak tersebut duduk diam dan menyimak.
Elmohd mengatakan bahwa tidak ada orang tua yang menanyakan tentang jilbabnya. Salah satu dari guru lain menanyakan tentang puasa Ramadhannya. (ppt/tb) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!