Kamis, 24 Syawwal 1446 H / 26 Agutus 2010 09:14 wib
1.631 views
Gagal di Piala Dunia, Timnas Perancis Kehilangan Menu Halal

PARIS (Berita SuaraMedia) – Pada bulan Juni lalu, mantan pemain sepakbola Perancis Vikash Dhorasoo menulis di blognya bahwa tim Perancis makan makanan halal. Minggu ini kepala pelatih tim nasional mengonfirmasi kebenaran pernyataan itu. Meskipun sekarang sudah tidak lagi.
Setelah kegagalan Perancis dalam Piala Dunia, Laurent Blanc mengambil alih sebagai manajer tim. Dengan tujuan untuk membangun ulang tim dan kohesivitasnya, dia menetapkan beberapa peraturan baru, salah satunya mengakhiri kebiasaan menu makanan halal untuk tim. Makanan itu disajikan setiap malam pertandingan.
Menu halal tim dimulai oleh Raymond Domenech, mantan kepala pelatih. Sejarawan Pascal Blanchard mengatakan bahwa sang pelatih memperkenalkan makanan halal ke semua pemain dengan tujuan untuk menghindari ketegangan antar pemain tertentu. Semua orang bisa makan makanan yang sama.
Laurent Blanc memutuskan untuk kembali ke pengaturan awal: makanan yang sama untuk semua, dengan opsi halal bagi mereka yang menginginkannya.
Di tengah meningkatnya permintaan dari kaum Muslim dan non-Muslim, makanan halal segera menjadi arus utama di Eropa dengan lebih banyak jaringan supermarket yang menawarkan makanan sesuai aturan syariah ini.
"Kami mulai melihat bahwa produk-produk ini tidak hanya berada di toko-toko khusus tapi juga mulai masuk ke retailer modern mainstream," Frits Van Dijk, Wakil Presiden Eksekutif Nestle, grup makanan terbesar di dunia.
Ia menambahkan bahwa Nestle baru-baru ini mulai menjual produk-produk halal makanan beku dan berbahan dasar daging di Perancis.
Van Dijk mengatakan bahwa sejumlah jaringan terkenal seperti Tesco Inggris dan Carrefour Perancis juga menawarkan serangkaian produk halal di outletnya.
Susu bubuk, bumbu, dan saus-saus adalah beberapa di antara produk-produk halal yang paling populer di Eropa saat ini.
Van Dijk, yang menghadiri Forum Halal Dunia di The Hague pada tanggal 17-18 November, memperkirakan bisnis makanan halal akan tumbuh 20-25% di Eropa dalam satu dekade mendatang.
Secara keseluruhan, pasar makanan halal Eropa Saat ini bernilai sekitar USD 66 miliar, mencakup daging, makanan segar dan beku, sementara di tingkat global nilainya mencapai USD 634 miliar.
Konsep halal telah secara tradisional diaplikasikan pada makanan. Namun sekarang, benda dan layanan lain pun juga mendapat sertifikasi halal, termasuk minuman, kosmetik, pakaian, farmasi, dan jasa keuangan.
Wakil Presiden Eksekutif Nestle menyebutkan tumbuhnya permintaan akan makanan halal dari Muslim dan non-Muslim.
"Dua puluh persen dari populasi dunia suatu hari nanti akan terdiri dari kaum Muslim dan mereka memiliki ekspektasi serta kebutuhan," jelasnya.
Organisasi Konferensi Islam (OKI) saat ini sedang mengerjakan satu standar tunggal untuk diaplikasikan ke 57 negara anggotanya, sebuah gerakan yang akan semakin menumbuhkan industri makanan halal. (rin/ie/sm) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!