Sabtu, 24 Syawwal 1446 H / 21 Agutus 2010 08:55 wib
2.381 views
Bandingkan Islam Dengan Nazi, Pekerja Swedia Dipindahkan

SWEDIA (Berita SuaraMedia) - Seorang pekerja sosial yang bekerja dibawah Menteri Integrasi Nyamko Sabuni akan diberi tugas baru setelah menulis blog yang mengatakan tidak ada pengikut Islam yang baik dan membandingkan agama ini dengan Komunisme atau Nazisme.
Pria tersebut, yang ditunjuk secara non-politik, berbagi pendapatnya tentang Islam dalam blognya bulan September 2008 lalu ketika ia berkomentar dalam artikel yang ditulis oleh Lena Andersson dimana ia memperingatkan "terorisme agama" yang ditujukan pada seniman, penulis dan jurnalis.
Komentar pekerja sosial itu sendiri terhadap artikel itu adalah "Islam itu seperti Komunisme atau Nazisme. Tidak ada penganut yang baik - hanya kebingungan atau jahat."
Sabuni mengatakan pada harian Expressen, "Saya sangat tidak setuju dengan pandangan ini dan tentu saja tidak ada kebenaran di dalamnya."
Bagaimanapun, baik ia maupun sekretaris negaranya, Christer Hallerby, tidak berkomentar tentang apakah mereka mempertimbangkan pria itu cocok dengan topik imigrasi.
"Saya tidak dapat menjalankan kebijakan personalia di media karena ini adalah urusan yang kami tangani secara internal," Hallerby mengatakan pada agen berita TT. "Ini sesuatu yang harus diselesaikan diluar tugasnya dan saya juga memahami hal ini sebelum ia dipekerjakan di sini."
"Bagi kantor pemerintah bagian non-politik, peraturan yang sama berlaku bagi pekerja pasar yang lain dalam istilah kebebasan berekspresi, keamanan kerja dan negosiasi profesional selama proses pemindahan."
Sabuni juga menekankan bahwa pria tersebut adalah pekerja sipil non-politik dan bahwa ia tidak dapat melacak jalan pikiran seluruh pekerja sipil dalam kantor pemerintah.
Ia menolak menjawab pertanyaan tentang apakah pria tersebut cocok bekerja sebagai peneliti dalam departemennya.
Bagaimanapun, pernyataan tertulis dari Hallerby itu membenarkan bahwa ia dan anggota staf telah setuju setelah proses diskusi berlangsung dan jelaslah bahwa pria tersebut tidak lagi dapat mewakili departemen ini "dengan cara yang sama seperti dulu."
Pria itu akan "berganti tugas kerja dalam departemen itu di masa depan." Diskusi tentang hal ini sedang dilakukan.
Pria tersebut kemudian meminta maaf dalam blognya atas komentar tersebut dan menawarkan klarifikasi atas pernyataannya.
Juni lalu, insiden serupa terjadi di medan yang berbeda: Lapangan sepak bola.
Martyn Howlett terbukti membuat salam a la Nazi dan meneriakkan serangkaian kata-kata pelecehan rasis kepada sekumpulan pramuka pemula Muslim setelah pertandingan Bristol Rovers.
Bristol Magistrates Court diberitahu bahwa pria berusia 43 tahun itu menunjuk pada lencana Partai Nasional Inggris yang ia pakai saat ia melecehkan sekelompok anak-anak Asia yang sedang piknik di luar markas Pramuka Muslim Bristol.
Melambaikan tangannya dalam gaya memberi hormat Nazi dan menunjuk lencana, ia berteriak: "Ini BNP, rasis, fasisme, dan Hitler", sebelum meluncurkan omelan kotor di depan anak-anak yang ketakutan. (raz/mn) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!