Senin, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Agutus 2010 10:32 wib
1.928 views
Muslim Hamden Coba Hentikan Penyebaran Pesan Anti-Islam
CONNECTICUT (Berita SuaraMedia) – Para pemimpin agama dan komunitas dari Bridgeport ke Hartford tampil ke muka umum untuk mendukung mereka yang mempraktikkan Islam di Connecticut.
Dan di Hamden, seorang tokoh Islam setempat mengatakan dia mencemaskan kaum non-Muslim yang tidak paham tentang agamanya.
"Kami hanya orang-orang yang berusaha memiliki kehidupan yang baik di sini, melakukan hal yang benar," ujar Abdul-Majid Karim Hasan, imam Islamic Center di Dixwell Avenue.
Pemilih di dua kota itu menanggapi sentimen anti-Islam yang muncul baru-baru ini di Bridgeport dan di seluruh penjuru negeri.
Para pemimpin Muslim di Connecticut pada hari Kamis pekan lalu (12/8) telah meminta perlindungan dari polisi dan pejabat publik.
Selain itu, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) menyerukan agar Muslim Amerika melaporkan pelecehan apapun terhadap jamaah yang mengikuti sholat Jumat di sepanjang bulan Ramadan.
Dewan mengatakan permintaan itu diajukan berdasarkan insiden terbaru di mana pemrotes menarget orang-orang di Masjid California dan Virginia, serta di Bridgeport. Dewan juga mencatat adanya "oposisi fanatik" terhadap pembangunan Masjid atau rencana ekspansi nasional, serta serangan terhadap Masjid-masjid di Texas dan California.
Pada tanggal 6 Agustus, Pendeta Flip Benham, direktur Operation Save America, dari Texas, mengadakan "pencakupan" di depan Masjid An Noor di Firfield Avenuew di Bridgeport bersama anggota Operation Save America cabang Connecticut.
Pimpinan di Connecticut, Marilyn Carroll, mengatakan bahwa kelompoknya adalah sebuah pelayanan Injil. Tujuannya adalah penginjilan. Anggota kelompok itu ingin mengubah Muslim menjadi pemeluk Kristen.
"Kami melakukan pencakupan ke seluruh tempat, rumah sakit, klinik aborsi. Kami telah melakukan ini selama 20 tahun," ujar Carroll.
"Minggu lalu kami melakukan pencakupan. Kami berada di sana untuk menyebarkan literatur," ujarnya, menjelaskan bahwa berita dan laporan lain tentang anggota kelompoknya yang melakukan pelecehan dan komentar-komentar kebencian tidaklah benar.
"Itu adalah upaya untuk menunjukkan pada mereka bahwa Yesus adalah Tuhan. Kaum Muslim meyakini bahwa Yesus adalah nabi, tapi Yesus mengatakan, 'Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kecuali melalui aku,'" ujar Carroll.
Operation Save America membawa berita Injil "Karena kami peduli tentang di mana mereka akan menghabiskan masa kekal. Tidak ada kebencian. Itu samasekali tidak benar," ujarnya.
Carroll menyerukan sebuah konferensi pers di seberang jalan Masjid Bridgeport pada Jumat pagi untuk berbicara tentang rangkaian acara.
Tapi Mongi Dhaouadi, direktur eksekutif CAIR Connecticut, mengatakan bahwa anggota kelompok Kristen itu berdiri di luar Masjid minggu lalu saat para jamaah bersiap menyambut bulan suci Ramadhan, dan meneriakkan slogan-slogan penuh kebencian.
Dhaouadi mengatakan para pemrotes melontarkan kata-kata seperti misalnya, "Islam adalah kebohongan" dan "Yesus benci kaum Muslim."
Pada hari Kamis dan Jumat, segalanya lebih tenang di depan Masjid Bridgeport, ujar Dhaouadi, meskipun pada hari Kamis orang-orang yang sholat di dalam Masjid masih bisa mendengar mereka berceramah.
Seorang pria terdengar mengatakan bahwa kaum Muslim "'harus melepaskan Al Qur'an untuk satu bulan,' Itu sangat menghina, terutama ketika Anda sedang sholat," ujar Dhaouadi.
Pada Jumat siang di Hartford, sekitar 150 orang dari berbagai kelompok Islam, bersama dengan orang-orang dari agama lain pergi ke Capitol untuk mengungkapkan solidaritas dan menolak pesan dari kelompok ekstrim selama bulan Ramadhan.
Mereka menyerukan sebuah toleransi relijius.
"Hal yang benar-benar membuat saya cemas adalah kesalahpahaman dari non-Muslim yang tidak memahami konsep Islam dan beberapa Muslim yang mungkin memiliki kekhawatiran yang berbeda dari yang kami miliki. Tentu, kaum Muslim dari Timur Tengah mungkin akan melihat semua ini dari sudut pandang yang berbeda," ujar Hasan, yang kelahiran Amerika dan memimpin sebuah Masjid. "Kami memilih, kami mendukung Konstitusi dan pemerintah Amerika, meskipun ada hal-hal yang tidak selalu kami setujui, seperti halnya orang lain," ujar Hasan, imam Hamden. (rin/nhr) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!