Rabu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 4 Agutus 2010 11:01 wib
2.546 views
''Muslim Inggris Kurang Berpengetahuan Tentang Islam''
LONDON (Berita SuaraMedia) – Kaum Muslim di seluruh penjuru Inggris didesak untuk berbuat lebih banyak untuk membantu memperbaiki persepsi terhadap Islam di negara tersebut.
Hasil dari sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh studi untuk Akademi Penelitian dan Pendidikan Islam (iERA) menunjukkan bahwa warga Inggris kurang memiliki pengetahuan yang baik tentang Islam sebagai sebuah agama.
Laporan dari kantor berita The Guardian mengatakan hasil jajak pendapat mengindikasikan bahwa tiga perempat non-Muslim mempercayai Islam telah memberikan sumbangan negatif bagi masyarakat Inggris.
iERA merekomendasikan agar kaum Muslim berusaha mempengaruhi secara positif masyarakat non-Muslim karena opini publik telah terbentuk dalam ketidaktahuan dan kurangnya pengetahuan tentang Islam.
Jajak pendapat itu menemukan bahwa 63% responden tidak sepakat dengan pernyataan bahwa "Muslim adalah teroris" dan 94% setuju bahwa "Islam menindas kaum wanita."
Namun, harus disebutkan bahwa angka-angka itu telah didaftarkan dalam kondisi empat perlima dari responden memiliki pengetahuan yang sangat sedikit tentang Islam, sementara 40% tidak tahu siapa itu "Allah" dan 36% tidak tahu siapa itu Nabi Muhammad.
Peneliti senior iERA Hamza Tzortzis mengatakan, "Kami ingin melakukan sesuatu yang positif dengan hasil survei itu alih-alih hanya meratapinya. Jadi, strategi organisasi adalah untuk memberikan kemungkinan baru bagi orang-orang untuk memahami Islam, memiliki rasa hormat yang tepat untuk Islam dan melihat relevansi manusia dari agama ini."
Organisasi itu merekomendasikan agar pengetahuan tentang Islam dan komunitas Muslim dipromosikan melalui pendidikan dan material audiovisual. Mereka juga mendukung ide bahwa wanita Muslim bekerja sebagai duta perubahan dalam sebuah upaya untuk menetralisir kesan bahwa mereka tertindas.
Tzortzis mengatakan, "Kita perlu memperlihatkan bahwa Islam mencakup semua hal dalam kehidupanmu baik itu sosial maupun praktis."
"Kita mengalami salah satu krisis ekonomi terparah dan tidak ada satupun cendekiawan Islam yang mengatakan bahwa model keuangan Islam tidak terpengaruh dan mungkin relevan."
Studi itu dilakukan untuk iERA oleh DJS Research terhadap 500 nonMuslim.
Bulan Juli kemarin sekelompok Muslim Inggris meluncurkan sebuah kampanye untuk meningkatkan citra Islam di Inggris. Kampanye itu dilakukan setelah sebuah jajak pendapat menemukan bahwa kebanyakanwarga Inggris mengasosiasikan agama ini dengan ekstrimisme. Kelompok tersebut telah menyebarkan poster kaum Muslim ke seluruh London dengan keterangan yang mencerminkan Islam secara positif. Namun kritikus mengatakan kampanye itu satu pihak dan bahkan menyesatkan.
Dengan lebih dari 1.5 juta Muslim, Islam kini menjadi agama terbesar kedua di Inggris. Tapi, survei terbaru oleh YouGov, sebuah organisasi jajak pendapat terbesar di Inggris, menemukan bahwa 58% responden mengasosiasikan Islam dengan ekstrimisme. Hampir separuhnya mengaitkan agama ini dengan terorisme dan 70% merasa Islam mendukung penindasan terhadap kaum wanita.
Ramona Aly, dari Exploring Islam Foundation, mengatakan organisasnya, yang mengawasi jajak pendapat itu, merasa perlu untuk menanggapi.
"Kami ingin berbicara sebagai profesional muda Muslim Inggris yang percaya pada keyakinan kami dan bangga pada negara dan agama kami," jelasnya, "Karena itu kami ingin menyoroti kekhawatiran kami dengan mempromosikan citra positif Islam yang jarang dilihat di mainstream."
Poster "Terinspirasi oleh Muhammad" milik kelompok itu sekarang terlihat di seluruh London, termasuk di stasiun-stasiun bawah tanah dan tempat pemberhentian bus.
Poster-poster itu menampilkan kaum Muslim yang bekerja di berbagai bidang profesi dan yang mengatakan bahwa mereka percaya pada hak-hak kaum wanita, melindungi lingkungan, dan keadilan sosial, seperti halnya Nabi Muhammad.
"Nabi Muhammad mendukung hak-hak kaum wanita," ujar Douglas Murray dari London’sCentre for Social Cohesion, sebuah lembaga penelitian nonpartisan. "Di abad ketujuh di Arab, dia bahkan melakukan beberapa hal yang relatif progresif bagi wanita abad ketujuh di Arab, tapi jelas tidak bagi wanita abad 21 di Inggris atau di tempat-tempat lain. Dan sebuah contoh yang lebih besar, contoh yang lebih baik mungkin adalah bahwa Nabi Muhammad merupakan environmentalis pertama di dunia."
Penyelenggara kampanye mengatakan bahwa Nabi mempromosikan penghormatan terhadap lingkungan, mendorong pemeliharaan air, misalnya.
Mereka mengatakan bahwa Al-Qur’an menyatakan pria dan wanita diciptakan sebagai pasangan yang sejajar.
"Nabi Muhammad mengangkat status wanita, memberi mereka hak untuk bercerai, hak waris, hak untuk properti, dan hak untuk mempertahankan nama mereka bahkan setelah menikah," ujar Aly. "Dan para wanita Muslim di sepanjang sejarah telah menjadi akademisi, hakim, politisi, sampai hari ini." (rin/abn/vn) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!