Senin, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 2 Agutus 2010 17:15 wib
1.726 views
Hambat Pembebasan Gaza, Israel Hancurkan Pusat Islami
GAZA (Berita SuaraMedia) – Sebuah kantor Organisasi Konferensi Islam (Organisation of the Islamic Conference – OIC) terus-menerus dirusak dari serangan Israel terhadap Kota Gaza.
Isi dari kantor tersebut, untuk kerjasama urusan kemanusiaan, dihancurkan dan jendela-jendelanya dirusak.
Banyak badan kemanusiaan dan organisasi lokal bekerja di Gaza telah mencela serangan tersebut, yang akan menghambat kerja kantor tersebut untuk membantu para penduduk Gaza.
Kantor yang ditargetkan tersebut mengimplementasikan beranekaragam proyek bantuan dan pengembangan untuk meringankan penderitaan 1,6 juta penduduk Gaza yang tinggal di bawah empat tahun pengepungan Israel.
Kelompok OIC menuntut sebuah akhir untuk menargetkan fasilitas semacam itu, terutama mereka yang menargetkan daerah-daerah di mana organisasi-organisasi internasional memiliki kantor-kantor, menyebut serangan-serangan tersebut sebagai sebuah tantangan lebih jauh dari kerja mereka.
Militer Israel mengatakan bahwa penyerangan tersebut adalah tanggapan dari sebuah tembakan roket dari Gaza pada Sabtu pagi hari waktu setempat (31/7).
OIC adalah organisasi yang terdiri dari 57 negara anggota tersebar di empat benua. OIC adalah badan internasional terbesar kedua setelah PBB, dan tujuannya adalah melindungi kepentingan Muslim di seluruh dunia. Beberapa ahli mengatakan bahwa organisasi tersebut telah tidak berguna, namun potensi yang dahsyat untuk menangani masalah-masalah yang dihadapi Muslim.
Pengacara yang menjangkau Muslim melihat OIC sebagai sebuah tempat yang penting bagi AS, namun kritik menanyakan apakah keterikatan dengan kelompok tersebut adalah tepat mempertimbangkan beberapa posisi yang telah membawa masalah-masalah seperti gerakan radikal Islam, Israel/Palestina, dan catatan-catatan hak asasi manusia para anggotanya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut telah membawa pada keunggulan tertentu dalam kontroversi atas penunjukanPresiden AS Barack Obama baru-baru ini dalam konferensi.
Sekretaris Jenderal dari OIC Ekmeleddin İhsanoğlu telah menyerukan sebuah penyelidikan yang independen, netral, terpercaya dan transparan sejalan dengan standar internasional untuk menyelidiki serangan berdarah terhadap sebuah konvoi bantuan internasional yang berlayar ke Gaza dnegan tujuan untuk memecahkan blokade bertahun-tahun Israel-Mesir terhadap Gaza.
Berbicara pada pertemuan luar biasa dewan direktur OIC di Jeddah pada Minggu waktu setempat (1/8), İhsanoğlu mengatakan bahwa serangan pada konvoi bantuan tersebut adalah bukan tambahan yang lain dari daftar kekerasan Israel terhadap hukum internasional. "Israel harus menghadapi konsekuensi politik dan legal dari kejahatannya," ia menambahkan. İhsanoğlu mengatakan bahwa serangan Israel mewakili pembajakan, kejahatan dan terorisme dan menambahkan bahwa Israel sekarang telah melewati batas karena hal tersebut.
Meminta Israel untuk mengangkat blokade tersebut, İhsanoğlu mengatakan bahwa serangan pengepungan tersebut melanggar hak asasi manusia dan sipil orang-orang Gaza. Menteri luar negeri Ahmet Davutoğlu juga mengatakan dalam sebuah pidato di pertemuan yang mana serangan Israel adalah sebuah "saat penentu" bagi sejarah daerah tersebut, menyebut kejadian tersebut sebagai "11 September Turki." Davutoğlu menambahkan: "Kejadian tersebut akan memberikan pengaruh yang dalam pada sudut pandang regional dan global dan tidak ada yang akan sama lagi."
Menuduh otoritas Israel untuk memerintahkan tentara-tentara mereka mendaratkan kapal mereka tanpa ijin dan dengan paksaan mengambil alih menuju pelabuhan Ashdod tanpa kesempatan untuk komunikasi, menteri luar negeri mengatakan bahwa tindakan Israel untuk alasan ini adalah bandit, pembajakan, pembunuhan berencana dan pencurian. (ppt/mn/cfr/tz) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!