Kamis, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 29 Juli 2010 13:04 wib
3.875 views
Tak Adil, Panduan Operasi FBI Targetkan Muslim Tak Berdosa
WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Direktur FBI Robert Mueller mengatakan kepada Kongres pada Rabu waktu setempat (28/7) bahwa panduan pengawasan domestik biro digunakan dengan benar dan bahwa para agen tidak menggunakan panduan tersebut untuk menjadikan target orang-orang untuk penyelidikan yang berdasar ras.
Pembelaan direktur FBI tentang panduan tersebut pada sebuah Komite Peradilan Senat mendengar kritik yang diikuti oleh kelompok kebebasan sipil bahwa panduan tersebut secara tidak adil menjadikan Muslim tak berdosa sebagai target.
Panduan tersebut "tidak menarget berdasarkan ras," Mueller mengatakan.
Tanggapan Mueller datang sepanjang interogasi oleh pimpinan komite Patrick Leahy, tentang sebuah cerita oleh kantor berita Associated Press yang mengindikasikan kecurangan yang menyebar pada sebuah tes FBI yang dirancang agar para agen dengan pasti mengerti panduang tersebut.
Mueller mengatakan bahwa para agen diwajibkan untuk melakukan pelatihan 16 jam pada peraturan dan meskipun terdapat kecurangan dalam bentuk apapun pada tes, ia percaya diri "satuan kerja kami kami mengerti sepenuhnya apa yang dapat diinvestigasi, bagaimana hal tersebut harus diinvestigasi."
Mueller mengatakan pada Senator Dick Durbin, dari Distrik III, bahwa fakta bahwa sebuah kelompok keagamaan tertentu terlibat "tidaklah cukup" untuk memungkinkan pengawasan."
"Harus ada yang lebih dari sekedar itu," Mueller mengatakan.
Direktur FBI salah bicara pada satu poin, mengatakan kepda Dirbin bahwa panduan tersebut membutuhkan sebuah kecurigaan kesalahan sebelum pengawasan apapun dapat dimulai.
Setelah sidang dengar pendapat tersebut, FBI mengatakan, Mueller mengirimkan sebuah catatan kepada Durbin bahwa ia salah bicara. FBI harus memiliki sebuah tujuan yang sesuai sebelum melaksanakan pengawasan, namun kecurigaan atas kesalahan tidak dibutuhkan, ia mengatakan.
Dalam sebuah wawancara pada Selasa waktu setempat, Farhana khera, direktur eksekutif organisasi advokat non-profit Muslim, mengatakan bahwa Investigasi Domestik dan panduan Operasi adalah "cukup sebuah sitem pengumpulan data yang bersifat invasif."
"Hal ini berdasarkan atas kecurigaan yang disamaratakan dan rasa takut pada bagian penegak hukum, bukan bukti individu dari aktiviats kriminal," Khera mengatakan.
FBI mengatakan bahwa panduan tersebut melengkapi agen dengan peralatan yang sah dan sesuai sehingga agen dapat mengubah dirinya sendiri ke dalam sebuah organisasi yang dimotori intelijen yang menginvestigasi kriminal murni dan ancaman keamanan nasional.
Panduan tersebut, disahkan pada Desember 2008 selama hari terakhir pemerintahan George W. Bush, menerbitkan kebijakan yang memandu semua operasi domestik FBI, termasuk kontra-terorisme, kontra-intelijen, kejahatan dan kejahatan dunia maya.
Persatuan Kebebasan Sipil Amerika (American Civil Liberties Union – ACLU) mengajukan permintaan Kebebasan Informasi kepada kantor lapangan FBI di 29 negara bagian dan Washington, untuk menyerahkan rekaman yang berhubungan dengan pengumpulan data biro pada ras dan etnisitas.
Menurut ACLU, panduan operasi FBI memberikan agen otoritas untuk menciptakan peta bisnis yang berorientasi etnik, sikap, karakteristik gaya hidup dan tradisi budaya di komunitas dengan populasi etnik yang terkonsentrasi.
Sementara beberapa pengumpulan data ras dan etnik oleh beberapa agen kemungkin sangat membantu dalam mengurangi diskriminasi, upaya FBI untuk mengumpulkan dan data peta demografik menggunakan kriteria berdasarkan ras mengundang profiling ras yang tak berkonstitusi oleh para penegak hukum, menurut ACLU.
Khera mengatakan bahwa FBI telah memperendah larangan untuk mengirim agen penyamaran atau para informan ke dalam Masjid-Masjid dan telah memungkinkan pengumpulan data tentang praktik pemberian amal Muslim, transaksi finansial dan pekerjaan.
FBI masih menolak untuk membuat porsi publik dari panduan tersebut yang berhubungan dengan mengirim agen atau informan ke dalam rumah-rumah peribadatan dan perkumpulan politik.
Biro sebelumnya telah menyatakan bahwa pihaknya hanya akan pergi ke dalam sebuah Masjid jika Masjid tersebut memiliki beberapa alasan untuk dipercaya terdapat aktivitas kriminal, Khera mengatakan. Jika itu adalah standarnya, FBI seharusnya tidak memiliki masalah sebnarnya dalam mengungkapkan bagian dari dokumen tersebut, ia mengatakan. (ppt/st) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!