Sabtu, 7 Jumadil Awwal 1446 H / 10 Juli 2010 08:15 wib
2.052 views
Kehilangan Ribuan Pengguna, Facebook Hadapi Saingan ''Islami''
ISLAMABAD (Berita SuaraMedia) - Berhati-hatilah saat berurusan dengan hal sensitif seperti agama ketika memasuki pasar asing. Hampir dua bulan setelah pengadilan Pakistan melarang sementara situs jejaring sosial Facebook karena ia tidak menutup halaman "Everybody Draw Mohammed Day!", sebuah situs tiruan bernama BuddyFlick tumbuh.
Situs itu terlihat seperti tiruan karbon situs jejaring sosial tersebut, tanpa Fan Page dengan gambar Nabi Muhammad, yang dianggap asusila oleh banyak Muslim karena gambar semacam itu dipercaya mengarah pada pemujaan idola.
"BuddyFlick.com secara resmi diluncurkan sebagai tanggapan tindakan memalukan Facebook," ujar wakil pendiri berusia 27 tahun Yousaf Fayyaz, yang bekerja di Lahore, Pakistan. "Menjadi Muslim, saya tidak dapat membiarkan tindakan semacam itu, yang melawan agama kami dan melawan nabi kami tercinta Nabi Muhammad."
Fayyaz mengatakan dia bekerja sebagai pengembang setidaknya selama empat tahun sejak lulus dengan gelar kehormatan di bidang ilmu komputer. Dia mendanai proyek itu sendiri dan bekerja dengan tiga pengembang lainnya. Mereka meluncurkan situs itu akhir Mei ketika pengadilan menjatuhkan larangan pada Facebook.
"Ketika kami bertemu dengan kepala tim pertumbuhan internasional Facebook minggu lalu, perusahaan itu menjelaskan bahwa keputusan sensitif seperti ini terjadi berbasis kasus per kasus. Ini bukan keputusan yang mudah dibuat. Anda dapat menghargai kebiasaan beragama dan mengobarkan aktivis pendapat bebas. Atau Anda dapat menghargai pendapat bebas dan mengobarkan sekitar 1,57 milyar Muslim di seluruh dunia. Secara umum, perusahaan bersalah di sisi kebebasan pendapat, bukan ingin menghalangi kebebasan pengguna untuk berbicara atau berbagi tentang apapun yang mereka inginkan. Tapi mereka sudah membuat penyesuaian. Jerman, misalnya, memiliki hukum tertentu yang membatasi konten Nazi."
Walaupun begitu, pilihan ini dapat memiliki percabangan besar, khususnya karena Facebook mencari pertumbuhan di pasar yang muncul. Walaupun pengadilan Pakistan akhirnya mencabut pembatasan setelah Facebook berjanji untuk membatasi akses terhadap konten ofensif tersebut di negara itu, jejaring sosial itu menderita kehilangan 300.000 penggunanya di negara tersebut. Dalam Facebook dikatakan Pakistan memiliki 2,2 juta pengguna per Juni. Hari ini pengadilan mengatakan 1,9 juta pengguna. (Lebih banyak pengguna dari yang mungkin sudah tidak aktif atau keluar jika yang lain mendaftar.)
Selain situs BuddyFlick, ada situs lain yang juga muncul sebagai reaksi dari keputusan Facebook untuk membiarkan kontes menggambar Nabi Muhammad.
Sekelompok profesional IT sebanyak enam anak muda dari Lahore meluncurkan millatfacebook bagi umat Muslim untuk berinteraksi online dan melakukan protes terhadap penghinaan pada Tuhan.
Proyek pribadi itu dilakukan setelah pengadilan Pakistan memerintahkan pemblokiran Facebook hingga 31 Mei, mengikuti serangan atas halaman "Everybody Draw Mohammed Day!" yang dianggap sebagai "penghinaan" dan tindakan "asusila".
"Millatfacebook adalah situs jejaring sosial pertama milik Pakistan. Situs bagi Muslim, untuk Muslim yang juga terbuka bagi orang baik dari agama lain," situs itu mengumumkan pada orang yang tertarik untuk bergabung.
Kata "Millat" dari bahasa Urdi digunakan oleh Muslim untuk merujuk pada bangsa mereka. Laman itu mengklaim telah menarik 4.300 anggota dalam tiga tahun terakhir ini - kebanyakan merupakan warga Pakistan yang berbahasa Inggris berusia sekitar 20 tahun.
"Jika seseorang melakukan penghinaan terhadap Nabi kami, Nabi Muhammad, maka kami akan menjadi pesaing mereka dan memberi mereka kerugian bisnis yang sangat besar," ujarnya pada kantor berita AFP, sambil memimpikan membuat "situs jejaring sosial Muslim terbesar." (raz/vb/sm) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!