Senin, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 5 Juli 2010 08:55 wib
1.534 views
Masuki Gaza, Delegasi Negara Arab Hadapi Pencekalan Mesir
JALUR GAZA (Berita SuaraMedia) – Otoritas Mesir telah melarang seorang delegasi dari mobilisasi Arab yang terkenal untuk memasuki Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah. Delegasi tersebut termasuk anggota dari negara-negara Arab, dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Persatuan pengacara-pengacara Arab, Abdel-Azim Al Maghribi.
Sumber-sumber yang terinformasi dengan baik mengatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri Mesir menyebarkan kepada perusahaan-perusahaan perhubungan di Mesir, untuk tidak berurusan dengan delegasi tersebut, walaupun pihak kementerian tersebut menghubungi semua direksi pejabat Mesir untuk mempermudah akses mereka ke Gaza.
Untuk bagiannya, Menteri kehakiman di pemerintahan Gaza, Mohammaed al-Ghoul, mengatakan bahwa delegasi tersebut bertujuan untuk memeprsiapkan konvoi bantuan ke Gaza dan menyatakan posisi solidaritas mereka dan berkontribusi dalam upaya-upaya untuk memacahkan kepungan tersebut dan menuntut untuk membuka semua perbatasan.
Ghoul meminta ototritas delegasi Liga Arab untuk memasuki Gaza dan untuk mempermudah misi kemanusiaan mereka, meminta untuk membuka perbatasan Rafah di depan semua delegasi dan konvoi kemanusiaan.
Pelarangan tersebut juga pernah dilakukan pihak otoritas Mesir tidak hanya kepada delegasi negara saja. Sebelum ini, Mesir telah melarang sebuah delegasi dari persatuan perdagangan Yordania untuk memasuki melalui perbatasan Rafah masuk ke Jalur Gaza setelah pengunduran mereka ke terminal untuk beberapa hari.
Pihak otoritas Mesir melarang 14 pemimpin persatuan dagang Yordania memasuki Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah, menurut juru bicara Dewan Persatuan Perdagangan Majdi Semadi, kantor berita DPA mengabarkan.
"Malahan, polisi Mesir mengatakan kepada para persatuan Yordania tersebut untuk memasuki teritori Palestina dari perbatasan Erez yang dikendalikan oleh Israel, sebuah pilihan yang secara kategori ditolak oleh delegasi Yordania," Semadi mengatakan.
Ia mengatakan bahwa tim tersebut, yang mewakili 14 organisasi profesional Yordania dengan jumlah keanggotaan seluruhnya sebesar 200.000 orang, " bersikeras untuk memasuki Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah, yang dikendalikan oleh Mesir, dan tidak akan mengubah pendirian mereka dalam keadaan apa pun."
Delegasi Yordania tersebut, dipimpin oleh ketua Dewan Persatuan Perdagangan Ahmad Armouti, meninggalkan Amman ke Kairo sebagai tindak lanjut dari misi Freedom Flotilla dalam usaha untuk memecah tiga tahun pemblokadean daerah Palestina.
Pasukan-pasukan bersenjata Israel menyerang kapal-kapal bantuan di laut Mediterania pada akhir Mei, membunuh sembilan aktivis, yang pihak Israel katakan juga bersenjata.
Kepala Shin Bet Yuval Diskin pada hari Rabu (16/6) memperingatkan mengenai bahayanya jika Israel memenuhi tuntutan dunia dan mencabut blokade laut Jalur Gaza dan tidak menggeledah muatan kapal-kapal.
"Menurut saya, membuka blokade laut adalah hal yang amat berbahaya," kata Diskin memperingatkan para anggota Knesset dalam sesi rapat tertutup.
Dunia menyoroti blokade Israel terhadap kawasan pantai tersebut menyusul upaya pelayaran internasional yang disponsori Turki untuk membawa bantuan kemanusiaan, termasuk kursi roda dan materi bangunan, ke Gaza dua minggu lalu.
Ia menambahkan bahwa barang-barang yang "amat berbahaya" dikirimkan ke wilayah tersebut melalui terowongan-terowongan di perbatasan selatan dengan Mesir. Ia mengklaim dan memperingatkan bahwa ada sejumlah roket yang mampu menjangkau Tel Aviv. (ppt/pt/et/sm) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!