Ahad, 12 Jumadil Awwal 1446 H / 4 Juli 2010 07:37 wib
1.640 views
Diguncang Skandal, Vatikan Dirombak?
VATIKAN (Berita SuaraMedia) – Paus Benediktus XVI berubah sikap. Pemimpin Vatikan tersebut minggu ini menunjukkan kesediaannya untuk mengubah Gereja setelah diguncang skandal pedofilia, kata sejumlah pakar Vatikan.
"Ia menerapkan gaya yang tegas dan transparan, setelah ia menyadari krisis pedofilia ini berisiko mengancam pengabaran injil secara permanen," kata pakar Vatikan Bruno Bartoloni kepada kantor berita AFP.
Minggu ini, Paus Benediktus menciptakan kementerian baru yang diberi tugas melawan sekularisasi di negara-negara yang secara tradisi memeluk Katolik, kemudian mengganti dua pemimpin pelayanan penting yang mencapai batasan usia 75 tahun.
Sejak terpilih pada 2005, Benediktus telah menunjuk 17 orang ketua pelayanan, yang kini berjumlah 21, di Vatikan.
"Intelektual yang penakut telah turun dari menara gadingnya dan kini menunjukkan determinasi dalam kepemimpinannya," kata pengaman Vatikan Gianfrance Zizola. Pada bulan Mei, Vatikan mengatakan akan memeriksa lembaga ultrakonservatif kuat Legiun Kristus, yang mendiang pendirinya, Marcial Maciel juga dicoreng oleh skandal pelecehan seks.
Dalam beberapa bulan terkhir, Benediktus juga menerima pengunduran diri enam orang uskup yang terlibat dalam kasus pedofilia dan upaya menutupinya.
Sebelumnya, Vatikan mengatakan pihaknya terkejut dan geram setelah mengetahui kepolisian Belgia yang menyelidiki skandal pelecehan seks pastor ternyata juga menjadikan makam dua uskup agung sebagai sasaran.
Vatikan memanggil duta besar Belgia dan meluapkan kemarahan atas tindakan tersebut, yang juga mencakup rumah dan kantor pensiunan uskup agung Belgia. Sang duta besar dipanggil dalam pertemuan dengan menteri luar negeri Vatikan.
Dalam sebuah pernyataan, Vatikan mengatakan tindakan pelecehan terhadap anak di bawah umur yang merupakan dosa dan perbuatan kriminal dan dilakukan anggota gereja harus dikecam. Vatikan menegaskan kembali bahwa harus ada keadilan dan ganti rugi.
Sementara itu, pemimpin Partai Demokrasi Bersatu Ian Paisley mengatakan kunjungan Paus Benediktus ke Britania pada September adalah sebuah kesalahan, ia menambahkan bahwa tanggapan Gereja Katolik terhadap pelecehan seks pastor amat lemah dan merupakan aib.
Dalam wawancara dengan kantor berita BBC kemarin malam menyatakan ia tetap pada klaim bahwa paus itu anti-Kristus, dan para pengikut Katolik dianjurkan gerejanya agar berkembang biak seperti kelinci.
"Saya rasa dia (paus) seharusnya tidak perlu diundang ke sini," katanya. "Tapi saya tidak tahu bagaimana itu terjadi karena mereka merahasiakannya. Tidak ada yang tahu siapa yang melakukannya. Ketika bertanya kepada seorang menteri, dia mengatakan tidak mau ada sangkut-pautnya dengan hal itu."
Ia mengkritik Gereja Katolik atas posisi yang diambil dalam hal pelecehan anak-anak, ia mengklaim para uskup amat lemah. "Bagi saya, seorang pria yang menghancurkan kehidupan seorang anak adalah hal yang amat memalukan," katanya.
Ia juga tetap meyakini klaimnya terdahulu yang menyebut umat Katolik adalah hama yang berkembang biak layaknya kelinci. Ia mengatakan, "Saya rasa itu tidak salah, karena Gereja Katolik Roma memang percaya bahwa mereka harus punya keluarga besar. Keluarga-keluarga Katolik Roma yang beranggotakan banyak orang muncul karena itu."
Ketika ditanya apakah ia menyesali komentar semacam itu, ia menjawab: "Saya tidak pernah mengatakan apa pun yang bertentangan dengan yang saya yakini benar. Omong kosong jika ada yang bilang saya akan menarik semua ucapan saya. Saya yakin itu dan saya mempertahankannya."
Mengenai pendapatnya tentang paus yang anti-Kristus, ia mengatakan, "Itu memang benar. (Paus) memang berusaha menggantikan Kristus dalam klaim-kalimnya, dan ia menempatkan diri di tempat Kristus."
"Coba tengok daftar nama julukan untuk dirinya. Gereja Katolik Roma mengatakan kepada kita bahwa kita tidak boleh menyebutnya anti-Kristus. Jika ada orang yang datang kepada saya dan mengatakan ia bisa mengampuni dosa, maka ia sama saja menggantikan peranan Kristus, tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Tuhan.
"Seseorang seperti pastor-pastor yang kita lihat, yang telah menghancurkan kehidupan generasi muda, keluar dan mengatakan dirinya bisa mengampuni dosa, adalah hal yang benar jika saya menyebutnya seperti itu (anti-Kristus). Seperti itulah ajaran dan doktrin anti-Kristus," katanya. (dn/st/it/sm) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!