Rabu, 24 Jumadil Awwal 1446 H / 30 Juni 2010 10:28 wib
1.551 views
Selamatkan Diri Dari Sanksi, Sekolah Teologi Latih Imam Muslim
CALIFORNIA (Berita SuaraMedia) – Gereja Persatuan Metodis (United Metodist Church – UMC) telah mengangkat sanksi terhadap Sekolah Teologi Claremont, yang beresiko putusnya ikatannya yang telah berlangsung lama dengan gereja ketika sekolah tersebut mengumumkan rencana lebih awal tahun ini untuk memulai melatih imam Muslim dan rabi Yahudi dan juga pastur Kristen.
Sekolah Teologi Claremont ditempatkan dalam peringatan publik lebih awal tahun ini karena melakukan reorientasi misinya untuk menawarkan pelatihan kependetaan bukan hanya kepada umat Kristiani namun juga Muslim dan Yahudi dan nantinya kepada mereka yang di luar keyakinan mereka.
Pendanaan terhadap sekolah afiliasi UMC ditunda pada Februari sementara sebuah kajian isntitusional sedang dilakukan.
Senat Universitas UMC – badan yang memberi sanksi yang menentukan sekolah yang mana yang memenuhi kriteria untuk masuk daftar sebagai institusi yang berafiliasi dengan UMC – diputuskan minggu lalu bahwa Claremont akan memelihara denominasi afiliasinya dan karenanya dana embargo akan dikembalikan.
"Kami sangat menerima bahwa Senat Universitas telah menyetujui sekolah kami dan misi kami," Presiden Claremont Pendeta Dr. Jerry D. Campbell.
"Saya berpikir bahwa kajian tersebut datang sekitar pertama kali karena yang dikhawatirkan beberapa orang adalah kami mengubah sebuah Persatuan Metodis yang berhubungan dengan seminari menjadi sesuatu yang sangat berbeda," ia menambahkan. "Namun kami dapat menunjukkan kepada komite peninjauan bahwa kami tidak memiliki rencana semacam itu."
Untuk memuaskan Gereja tersebut, Claremont mengubah rencana awalnya untuk melatih siswa Kristen, Muslim, dan Yahudi di satu perguruan tinggi, meskipun menciptakan sebuah universitas baru dengan sekolah lulusan yang berbeda bagi siswa Muslim dan Yahudi. Hanya sekolah Kristen yang akan menerima pendanaan Metodis.
Campbell secara resmi mengumumkan kepada publik lebih awal pada bulan ini bahwa Claremont akan mendirikan sebuah universitas multireligius, yang terpisah dari sekolah teologi. Di bawah Proyek Universitas, Claremont telah bermitra dengan sekolah-sekolah Islam dan Yahudi untuk menawarkan siswa-siswa kelas-kelas bersama yang dimulai pada musim gugur ini.
Usaha baru ini ditujukan pada mendidik kerja sama dan peahaman antar agama. Para siswa akan dilatih di dalam tradisi keagamaan mereka sendiri namun juga mendapatkan kesempatan untuk belajar keyakinan lain di sekolah yang dihormati.
Mengikuti pengumuman tersebut, kekhawatiran masih timbul, bahwa sekolah metodis mengkompromikan Kristianitas.
Evangilkal terkenal Dr. R. lbert Mohler, Jr., yang merupakan Presiden dari Seminari Teologikal Baptis Utara di Lousville, mencela proyek baru sekolah tersebut sebagai langkah lain sepanjang sebuah ragkaian perkembangan mengarah pada aliran kiri berpuluh-puluh tahun lalu.
"Protestanisme Liberal bertahun-tahun yang lalu tumbuh dipermalukan oleh klaim eksklusif dari Kristianitas alkitab dan sejarah agama Kristen," Mohler mengatakan pada sebuah komentar. "Mengadopsi rekonstruksi pluralis dan inklusifitas agama, teologi liberal dan sekolah teologi telah menekan batas selama lebih dari satu abad yang lalu. Diberikan lintasan waktu tersebut, sebuah seminari teologikal multi agama merupakan suatu kepastian – satu-satunya pertanyaan adalah kapan dan di mana hal ini akan terjadi."
Dalam sebuah upaya untuk memperjelas kesalahpahaman, Claremont mempertahankan bahwa mereka tidak menyingkirkan Kristianitas namun lebih agak, mengambil "Perintah-perintah Kristus untuk menjadi pencipta perdamaian dan untuk mencintai tetangga kita sebagai diri kita sendiri dengan serius."
"Jika Anda datang kemari sebagai Persatuan Metodis, kami percaya Anda akan meninggalkan tempat ini sebagai Persatuan Metodis yang jauh lebih bijaksana, seseorang yang mengerti tetangganya, yang di California dan kebanyakan di dunia sebagai sebuah campuran multicultural dan multireligius."
Sekolah Metodis lebih jauh menekankan bahwa para siswa tidak akan diminta untuk "memeriksa keyakinan mereka di depan pintu,"
"Namun, kami dengan sederhana meminta mereka untu menunjukkan rasa hormat, menghargai, dan menyayangi satu sama lain dari pada perbedaannya, dengan tujuan untuk mempelajari bagaimana menyelesaikan masalah-masalah dunia. Pembauran yang baik dengan setiap tradisi keagamaan tetang menyayangi tetangganya dan mempraktikkan Peraturan Emas."
Sekolah tersebut menambahkan, "Kita harus mengembangkan cara-cara baru untuk menjadi orang Kristen, dan mendidik pemimpin-pemimpin Kristen, untuk sebuah lingkungan yang sangat berbeda dan berpindah-pindah."
Selama inspeksi di tempat oleh Senat Metodis, Campbell tetap optimis bahwa sekolah tersebut akan membuat segala sesuatu berhasil dengan deniminasi. Masih, menerima berita bahwa ikatan mereka dengan UMC akan tetap sama seperti sebuah kelegaan yang besar bagii Campbell.
Sekolah Teologi Claremont mengatakan bahwa sekolah tersebut akan melanjutkan untuk mendidik pemimpin-pemimpin Kristen untuk pelayanan kepada gereja, akademi dan dunia. Pada saat yang bersamaan, "universitas berkembang" yang baru akan menyambut dan merangkul penganut agama yang lain di fakultasnya, staf dan badan siswa dan merefleksikan "konteks multireligius pada dunia masa kini." (ppt/it) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!