Sabtu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 26 Juni 2010 08:52 wib
1.853 views
India Siapkan Hadiah Untuk Informasi Bom Masjid Mekkah
NEW DELHI (Berita SuaraMedia) - CBI mengumumkan hadiah uang sebesar Rs 10 lakh bagi yang bisa memberikan informasi tentang dua orang tertuduh, Sandeep Dange dan Ramchandra Kalsangra, dalam pengeboman Masjid Mekkah di Hyderabad tahun 2007.
"CBI (Biro Sentral Investigasi) mengumumkan hadiah uang sebesar Rs 10 lakh bagi siapapun yang dapat memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan dua orang tertuduh yang melarikan diri," ujar juru bicara CBI Harsh Bhal.
Baik Dange alias Parmanand dan Kalsangra alias Ramji alias Vishnu Patel merupakan warga Indore, Madhya Pradesh.
Setelah mendaftarkan kasus itu pada tanggal 9 Juni 2007, CBI mengambil alih penahanan dua orang tersebut -- Devender Gupta dan Lokesh Sharma, yang juga merupakan tersangka dalam kasus pengeboman di Ajmer Darga.
"Kedua tersangka baru-baru ini ditangkap oleh ATS Rajasthan dalam kasus pengeboman tersebut," ujar Bhal menambahkan nama Dange dan Kalsangra yang disebutkan dalam interogasi mereka.
Gupta berada dalam penahanan CBI sampai tanggal 30 Juni 2010, sementara Sharma dalam tahanan peradilan.
Pengeboman Masjid Mekkah tanggal 18 Mei 2007, menyatakan sembilan orang tewas, disusul lima orangg juga tewas dalam penembakan oleh polisi terhadap para demonstran di dekat Masjid.
"Nama pemberi informasi akan dirahasiakan," ujar pihak yang berwenang.
Anggota RSS Devender Gupta dan Lokesh Sharma yang ditangkap oleh CBI dalam kasus pengeboman Mekkah merencanakan untuk menanam bom di Masjid Mekkah pada tanggal 4 dan 11 Mei 2007 (keduanya di hari Jumat) sebelum akhirnya berhasil tanggal 18 Mei, lagi-lagi hari Jumat.
Berdasarkan sumber kepolisian, keduanya mengaku mengunjungi Hyderabad bulan Mei 2007 dan melakukan perjalanan ke Masjid tersebut dua Jumat lebih awal dan memastikan area tempat mereka bisa meletakkan bom.
"Kami pergi ke Masjid sebagai turis dengan tas punggung berisi bom. Dalam kunjungan awal, ada banyak orang berkumpul dan kami tidak cukup berani. Akhirnya, tanggal 18 Mei kami berhasil menyelesaikan pekerjaan kami sebelum serombongan jamaah mulai jam 11 siang," mereka mengatakan dalam laporan pada detektif CBI yang menyelidiki kasus tersebut.
Satu bom ditanam di bawah takht (mimbar marmer) di beranda dan yang lainnya di dalam tas dan digantung di dinding dekat pintu utama Masjid. Bom yang ada di bawah takht meledak sesuai waktunya dan membunuh sembilan orang sementara bom satunya di dinding tidak meledak karena kerusakan teknis.
Duo itu mengatakan mereka menyetop bus dan meninggalkan Hyderabad segera setelah melaksanakan rencana mereka.
Lebih lanjut, mereka dilaporkan mengatakan mereka melakukan pengeboman Masjid Mekkah sesuai arahan Ramchandra Kalsangra, alias Ramji, dan rekannya, Sandeep Dange, yang juga anggota RSS.
Ramji, ujar mereka, ingin membalas dendam serangan bom Maret 2007 di kuil Hindu Sankatmochan milik Varanasi. Dia percaya serangan itu dilakukan oleh Muslim, oleh karena itu mereka harus dibalas dengan tindakan yang sama terhadap tempat ibadah mereka. Ramji, yang merupakan tersangka utama pengeboman Mekkah juga merupakan tersangka utama dalam pengeboman Ajmer. Ramji dan Gupta dilaporkan berada di bawah tanah sejak kepolisian Rajasthan mengumumkan keterlibatan mereka dalam serangan Dargah.
Sumber itu mengatakan bom yang digunakan di Ajmer dan Masjid Mekkah dirakit di rumah Kalsangra di Indore. Mereka mengatakan setelah Gupta ditangkap oleh Rajasthan ATS, RSS dipercaya telah menangguhkannya dari organisasi. Gupta merupakan zilla pracharak unit Giridih Sangh di Jharkhand dan bertanggung jawab atas enam distrik.
Gupta juga beroperasi atas nama Ramesh Kumar dan memperoleh kartu SIM di bawah identitas palsu dari Jamtada, Asansol dan Chittaranjan. Kartu yang digunakan dalam bom itu meledak di Ajmer Dargah dibeli atas nama salah satu Babulal Yadav. Kartu SIM itu yang ditemukan dalam bom yang tidak meledak di Masjid Mekkah juga diperoleh atas nama Babulal Yadav. Untuk alasan yang tidak dapat dijelaskan, kepolisian kota Hyderabad saat itu tidak memperhatikan fakta ini dengan serius.
Sumber mengatakan CBI menutupi bukti melawan keterlibatan Gupta dan berusaha membenarkan peran Sharma yang dilaporkan mengatur logistik dengan bantuan rekannya di Hyderabad. (raz/toi) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!