Kamis, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 17 Juni 2010 07:45 wib
1.691 views
''Pembantaian Pemilu Melekat Dalam Ingatan Iran''
TEHERAN (Berita SuaraMedia) – Seorang tokoh oposisi utama Iran mengeluarkan pernyataan menentang pemerintah berkuasa. Ia menuntut agar semua yang terlibat dalam kecurangan pemilu presiden diadili, demikian halnya dengan pelanggaran hak asasi manusia terhadap para pengunjuk rasa oposisi dalam satu tahun terakhir.
Mir Hussein Mousavi meminta para pemimpin dan pihak-pihak yang terlibat penipuan pemilu, penyiksaan, dan pembunuhan diadili. Namun, ia juga meminta para pendukungnya menghindar konfrontasi di jalanan Teheran yang kembali dipenuhi polisi untuk menekan unjuk rasa yang ada hubungannya dengan peringatan satu tahun pemilu 12 Juni tahun lalu.
"Pembantaian 15 dan 20 Juni serta Asyura tidak akan hilang dari ingatan masyarakat," tulis Mousavi dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan oleh situs Kaleme miliknya, merujuk pada sejumlah unjuk rasa berdarah yang terjadi tahun lalu.
Saat pasukan keamanann pemerintah kembali memadati Teheran, Mousavi meminta para pendukung Gerakan Hijau, oposisi Iran, menghindari konfrontasi dengan polisi.
"Gerakan Hijau adalah sebuah gerakan sipil yang menolak terjadinya agresi di berbagai wilayah," tulisnya. "Gerakan ini yakin semua orang akan selalu menjadi korban agresi dan menggelar dialog, perlawanan damai, serta tidak melakukan agresi adalah jalan keluar yang tidak terbantahkan lagi."
Para personel milisi Basij, dengan mengenakan rompi kamuflase di atas pakaian sipil, berpatroli di sepanjang Jalan Enghelab, jalan utama di pusat kota Teheran, menaiki motor berpasang-pasangan, bersenjatakan tongkat pemukul dan semprotan merica.
Pada 15 Juni tahun lalu, jalanan Iran menjadi lokasi unjuk rasa menentang kemenangan kembali Presiden Mahmoud Ahmadinjead.
Peringatan pemilihan umum presiden tahun lalu yang digelar Sabtu kemarin tersebut berlalu dengan hanya diwarbai oleh protes sporadis antipemerintah, yang dengan cepat dihalau oleh aparat keamanan yang telah siaga. Pada hari Minggu, kepala polisi Teheran, Hossein Sajdenia, menyatakan bahwa tidak ada masalah khusus yang telah terjadi, namun ia membenarkan adanya penangkapan 91 orang yang dicurigai.
Aksi oposisi yang signifikan dibatasi pada para mahasiswa di Universitas Teheran dan Sharif, yang melanjutkan protes pada hari Minggu, Senin, dan Selasa, menurut keterangan situs internet oposisi.
Dalam salah satu rekaman video yang diunggah di YouTube, terlihat para mahasiswa berdiri di belakang gerbang Universitas Teheran dan memegang plakat serta meneriakkan yel-yel. Aksi mereka direkam dari luar oleh para agen intelijen berpakaian preman untuk melakukan identifikasi.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa para pendukung pemerintah menyerang mobil pemimpin oposisi moderat Iran dan mengelilingi kediaman seorang ulama senior di kota Qum pada hari selasa (15/6).
Ulama tersebut, Yousuf Sanei, mendukung Mehdi Karroubi dan Mir Hussein Mousavi, dua kandidat yang kalah dalam pemilihan presiden tahun lalu, kubu oposisi mengatakan pemilihan tersebut diwarnai kecurangan untuk menguntungkan Ahmadinejad.
Sanei mengkritik keras pemerintah karena menekan unjuk rasa dalam kerusuhan pascapemilu. Aparat mengatakan pemilihan tersebut adalah pemilihan umum tersehat yang pernah diselenggarakan di Iran dalam tiga dekade.
Pada peringatan tahun pertama kerusuhan tersebut pada hari Sabtu, terjadi bentrokan ringan antara aparat keamanan dan para pendukung oposisi di Teheran. Seorang opsir polisi mengatakan ada 91 tersangka yang telah ditangkap, demikian dilaporkan kantor berita Fars.
Pasca pemilu Iran, para pemimpin oposisi Iran melontarkan kritik atas apa yang mereka sebut dengan "keadaan darurat" yang diterapkan di Iran setelah pemilu yang kontroversial di bulan Juni.
Mereka juga menyerukan agar orang-orang yang ditahan ketika protes masal pasca pemungutan suara segera dibebaskan.
Situs Mir Hossein Mousavi, rival terberat Ahmadinejad, mengatakan bahwa seruan itu didukung oleh sesama kandidat yang kalah, Mehdi Karoubi, dan mantan presiden Mohammad Khatami. (dn/nt/sm) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!