Selasa, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 15 Juni 2010 14:06 wib
1.775 views
Pasukan AS Tinggalkan ''Warisan Mematikan'' Untuk Irak
BAGHDAD (Berita SuaraMedia) – AS akan meninggalkan limbah beracun berbahaya ketika pasukannya ditarik dari Irak, sebuah laporan baru melaporkan.
Pada hari Senin, kantor berita The Times London mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan dari AS menjual material beracun dan limbah biasa ke pedagang barang-barang bekas Irak.
Limbah itu dibuang secara lokal alih-alih dikirim kembali ke Amerika atau ke pabrik khusus pembuang limbah di Irak.
Departemen Pertahanan AS bertanggung jawab untuk 11 juta pon limbah berbahaya, termasuk minyak mesin, kontainer asam, dan baterai bekas dari tentara AS.
Di Baghdad timur dan barat, minyak mesin menetes dari drum-drum berukuran 55 galon, kaleng-kaleng asam terbuka berada dalam jangkauan anak-anak, dan baterai-baterai bekas terserak di dekat lahan pertanian.
Sebuah dokumen Pentagon tahun 2009 yang ditunjukkan ke surat kabar The Times oleh sebuah kontraktor swasta yang bekerja dengan tentara AS menyebutkan sekitar 11 juta pon (5000 ton) limbah berbahaya yang dihasilkan oleh pasukan Amerika.
Namun bahkan angka itu pun tampaknya hanya perkiraan parsial. Brigadir Jenderal Kendall Cox, yang bertanggung jawab untuk teknis dan infrastruktur di Irak, mengatakan bahwa dirinya sedang dalam proses membuang 14,500 ton minyak dan tanah yang terkontaminasi minyak. "Ini telah terkumpul selama tujuh tahun lebih."
Pada saat yang sama, penyakit kulit terkait juga mulai bermunculan di antara warga sipil. Mereka juga mengeluhkan sesak napas dan batuk-batuk.
Perusahaan daur ulang swasta yang berlokasi di pangkalan Amerika telah mencampur material berbahaya dengan barang-barang bekas biasa dan memberikannya ke pedagang lokal.
"Pada saat kita melihat hal ini, sudah terlambat," ujar pedagang barang bekas, Abu Saif, yang mengatakan bahwa beberapa pekerjanya terluka karena menyentuh material-material bekas itu.
"Ketika mereka mengeluarkan isi kaleng-kaleng itu, mereka mulai batuk-batuk," ujar pedagang lainnya. "Beberapa mengalami ruam-ruam dan banyak yang berhenti kerja. Jadi ketika sekarang saya mendapat material semacam ini, saya menguburnya di tempat yang jauh."
Beberapa material buangan itu memiliki label yang mengidentifikasi mereka sebagai properti militer AS atau datang dengan berkas-berkas dari Departemen Pertahanan. The Times menemukan email tahun 2008 dari Allied Chemical di Morristown, New Jersey, untuk pejabat Pentagon yang memperingatkan tentang dampak berbahaya.
Sebuah cetakan tertempel di kaleng bekas asam sulfur, sebuah cairan sangat korosif yang digunakan dalam pengolahan limbah. Disebutkan bahwa substansi kaleng itu menyebabkan luka bakar parah pada kulit dan paru-paru, "Cari bantuan medis secepatnya. Gunakan masker gas."
Saat mayoritas tentara AS meninggalkan Irak tahun ini, ratusan pangkalan akan ditutup dan semua material berbahaya seharusnya dikembalikan ke AS melalui jalur laut atau didaur ulang di fasilitas khusus di Irak utara dan barat.
Brigadir Jenderal Stephen Lanza, juru bicara militer AS di Baghdad, mengatakan, "Kami memperlakukan masalah ini dengan serius dan ingin menyelesaikan persoalan. Ada berbagai cara bagaimana ini bisa terjadi. Sekarang kami menerapkan sebuah sistem. Ada banyak hal yang harus dikejar."
Brigjen Lanza akan menggelar konferensi pers untuk menjelaskan bagaimana militer akan membersihkan semua itu. "Mungkin ada beberapa hal yang tidak dikumpulkan dengan benar. Kami akan mengirimkan tim ke limbah kami untuk melihat jika ada yang salah tempat." (rin/pv/tol) www.suaramedia.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!