Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
AS Jadikan Warga Sendiri Kelinci Percobaan Senjata Biologis

Berita Terkait

3.290 views

AS Jadikan Warga Sendiri Kelinci Percobaan Senjata Biologis

WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Amerika Serikat menggunakan warga negaranya sendiri sebagai kelinci percobaan untuk menguji senjata biologis dan simulasi perang kuman di seluruh penjuru negara, demikian disebutkan sejumlah laporan.

Dengan menyebarnya beberapa penyakit yang tidak diketahui di AS, spekulasi mulai merebak bahwa Washington terlibat dalam aktivitas perang dengan biologi yang melibatkan penggunaan senjata kimia dan biologis terhadap manusia.

Menurut Dr. Hanley Watson, seorang mantan ilmuwan militer AS, “Dari tahun 1950 hingga setidaknya pertengahan 1976, militer AS berkali-kali melakukan eksperimen simulasi perang kuman biologi di berbagai wilayah di negara tersebut.

“Sebelumnya, eksperimen-eksperimen semacam ini disebut Pentagon sebagai ‘uji coba yang tak berbahaya’ yang terjadi di 8 wilayah di AS dan melibatkan substansi yang tidak berbahaya, tapi itu tidak benar.”

Dalam sebuah konferensi pers pada 1976 Pentagon mengungkapkan bahwa militer AS telah melakukan serangkaian “simulasi serangan perang kuman dengan menggunakan substansi biologi nonpenyakit di 8 area di AS.”

Uji senjata biologi tersebut melibatkan sebuah operasi pada tahun 1950 di lepas pantai San Francisco, sebuah eksperimen perang biologis di Manhattan untuk “menguji sistem kereta bawah tanah di New York,” dan setidaknya tiga uji coba yang dilakukan di Pennsylvania, Fort McClellan, Alabama, dan California dengan menggunakan “substansi jamur” untuk “melakukan evaluasi lapangan guna menentukan kerentanan terhadap serangan senjata biologis musuh.”

Laporan-laporan pada pertengahan tahun 1970-an memberikan indikasi kuat bahwa setidaknya ada satu orang yang tewas dalam uji biologi di San Francisco.

Lebih lanjut lagi, eksperimen Alabama tahun 1952 tersebut menyebabkan melonjaknya penyebaran penyakit radang paru-paru di kawasan sekitar.

Akan tetapi, militer AS tetap membantahnya dan berargumen bahwa tidak ada petunjuk yang telah ditemukan yang menghubungkan eksperimen tersebut dengan penyebaran penyakit menular atau kematian.

Pentagon mengatakan, “Substansi itu ada di seluruh lingkungan dan dianggap tidak menyebarkan penyakit.” Tapi, sejumlah dokter mengatakan klaim itu salah. Substansi yang dipergunakan militer adalah Serratia marcescens. Sejumlah dokter mengatakan bahwa Serratia menyebabkan infeksi pada manusia dan umumnya ditemukan di kamar mandi dan toilet umum. Mereka menambahkan bahwa ada beberapa jenis bakteri yang kebal terhadap berbagai antibiotik.

“Uji coba yang kami lakukan tidak berhubungan dengan penyebaran penyakit atau kematian di mana pun,” kata militer AS.

Akhirnya, pada 1976 Pentagon memberikan keterangan berbeda dan menyatakan: “Bagi sejumlah orang yang tidak punya kemampuan untuk mengembangkan kekebalan terhadap sebagian besar penyakit yang ditimbulkan Serratia marcescens bisa mengalami infeksi.”

Pentagon tidak merujuk pada pasien AIDS, namun, menarik untuk dibahas bahwa tahun 1976 adalah tahun keenam Pentagon meneliti penyakit yang terdengar amat mirip dengan AIDS. Pentagon juga agaknya tidak menyadari sebuah jurnal medis Fort Detrick tahun 1946 yang ditulis Dr. Tom F. Paine, yang menjabarkan secara rinci eksperimen Angkatan Darat dengan Serratia marcescens yang mengakibatkan penyakit dan infeksi pada 4 orang yang terpapar bakteri aerosol.

Watson menambahkan, “Ekspresimen yang dilakukan dari awal 1950-an hingga 1976 jumlahnya lebih banyak dari data resmi yang disebutkan, mereka juga melakukannya di lebih banyak lokasi, bukan delapan seperti yang dilaporkan.”

“Pada 1950-an dan 1960-an saja ada dua lusin eksperimen yang dilakukan di kawasan New England,” kata Watson.

Salah satu eksperimen lebih besar, seperti tertulis dalam buku A Terrible Mistake: The Murder of Frank Olson and the CIA’s Secret Cold War Experiments (Kesalahan Besar: Pembunuhan Frank Olson dan Rahasia Eksperimen Perang Dingin CIA) tulisan H.P. Albarelli Jr. menyebutkan mengenai eksperimen di sebuah pabrik wol di New Hampshire, Manchester, yang berujung pada kematian tragis 4 karyawan pabrik terkait anthrax.

Pada September 1957, pada waktu yang sama dengan menyebarnya wabah, sejumlah ahli biokimia dari Fort Detrick kedapatan berada di lokasi pabrik dan melakukan uji coba dengan vaksin anthrax. Peneliti Fort Detrick mengembangkan prototipe vaksin yang diuji di pabrik tersebut. Vaksin Wright adalah vaksin yang sama dengan serum kontroversial yang saat ini diberikan kepada pasukan AS. (dn/pv/vh) www.suaramedia.com

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Suara Media lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X